Isolator polimer telah dikembangkan untuk menggantikan isolator keramik dan gelas. Salah satu bahan polimer adalah resin epoksi, dimana kelebihannya ringan, bersifat hidrofobik normal, dan proses pembuatannya cepat. Radiasi sinar ultraviolet dapat mempercepat penuaan dan degradasi pada permukaan yang memudahkan mengalirnya arus listrik permukaan. Penelitian ini membahas pengaruh dari paparan sinar ultraviolet dan penambahan fly ash sebagai bahan pengisi terhadap sudut kontak, waktu tracking, serta nilai arus bocor lucutan pertama. Penelitian ini dilakukan pada skala laboratorium menggunakan bahan polimer resin epoksi (DGEBA dan MPDA) yang dicampur bahan silicone rubber dan fly ash dengan variasi komposisi 20% (RTV22), 30% (RTV23) dan 40% (RTV24). Sampel dialiri kontaminan dengan resistivitas 3,95 ± 0,05 Ωm dan diberi pengaruh sinar ultraviolet selama 0, 24, 48, 72 dan 96 jam. Pengukuran arus bocor menggunakan metode Inclined-Plane Tracking (standar IEC 587 : 1984) dengan variasi tegangan 3 kV dan 3,5 kV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi bahan pengisi resin epoksi dan penyinaran sinar ultraviolet sangat mempengaruhi besarnya sudut kontak, besarnya nilai arus bocor lucutan pertama, dan lamanya waktu tracking. Setelah diukur diperoleh data sebelum dan sesudah diberi pengaruh sinar ultraviolet sampel RTV23 lebih baik jika dibandingkan dengan sampel RTV22 dan sampel RTV24.