Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMP MUHAMMADIYAH I KOTA TERNATE TAHUN 2018 Lante, Nurdiana -
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ternate
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.156 KB) | DOI: 10.32763/jurnal kesehatan.v12i2.140

Abstract

Menarche atau menstruasi pertama merupakan salah satu dari banyak manifestasi pubertas dan tanda remaja awal pada perempuan. Pergeseran usia menarche ke usia yang lebih muda, akan menyebabkan remaja putri mengalami dampak stress emosional. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa usia menarche di bawah 12 tahun berhubungan dengan risiko terkena kanker payudara, obesitas abdominal, resistensi insulin, penumpukan lemak dalam jaringan adiposa,  risiko penyakit kardiovaskular dan hipertensi. Variasi saat timbulnya menarche dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah Berat badan. Dalam penelitian ini berat badan di ukur menggunakan parameter Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan IMT dengan usia Menarche.Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi dengan desain studi cross sectional. Tekhnik sample yang digunakan adalah Total sampel sebanyak 34 siswi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2018 di SMP Muhammadiyah I Kota Ternate. Data penelitian diperoleh dengan wawancara dan pengukuran langsung terhadap Berat dan tinggi Badan remaja putri. Analisis statistic yang digunakan adalah korelasi bivariate pearson product moment untuk mengetahui sejauh mana hubungan indeks massa tubuh terhadap menarche.    
FAKTOR RISIKO KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL DI PUSKESMAS KALUMATA KOTA TERNATE Masni Mappajanci; Nurdiana Lante; Arsunan Arsin
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 4: DESEMBER 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.196 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i4.1542

Abstract

Infeksi menular seksual telah menjadi problem tersendiri bagi pemerintah karena insidensi dan prevalensi yang terus mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan menetapkan besar risiko (pengetahuan, status ekonomi, perilaku seks berisiko, peran petugas kesehatan, peran media informasi, dan akses pelayanan kesehatan) serta mengetahui variabel yang memberi risiko dominan terhadap kejadian infeksi menular seksual. Desain penelitian yang digunakan, yaitu studi kasus kontrol. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Kalumata Kota Ternate melibatkan 120 responden yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 60 responden yang dipilih secara acak sederhana, pada kelompok kasus maupun kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Odd Ratio, serta multivariat dengan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur kurang dari 40 tahun, status menikah dengan pendidikan sebagian besar SMA dan pekerjaan sebagian besar sebagai ibu rumah tangga. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari enam variabel yang diduga berisiko terhadap kejadian infeksi menular seksual, ada tiga variabel yang secara signifikan berisiko terhadap kejadian infeksi menular seksual yaitu perilaku seks berisiko (OR=2,625; p=0,022; CI95%=1,211-5,691), peran petugas kesehatan (OR=2,591; p=0,017; CI95%=1,240-5,412) dan peran media informasi (OR=3,059; p=0,010; CI95%=1,357-6,896). Pada analisis multivariat, variabel yang paling dominan berisiko terhadap kejadian infeksi menular seksual adalah peran media informasi.
Pengaruh Massage Effleurage terhadap Pengurangan Tingkat Nyeri Persalinan Kala I di ruang PONED Puskesmas Kalumata Kota Ternate Tahun 2019 Nurdiana Lante; Yulianti Yulianti; Badar H
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 11 No. 1: JUNI 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.216 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v11i1.1520

Abstract

Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis namun menjadi hal yang menyebabkan ibu merasa bahwa melahirkan adalah peristiwa yang menyakitkan dan menakutkan. umumnya Ibu menyatakan tidak tahan dengan nyeri yang dirasakan terutama dibagian perut, pinggang, dan menyebar ketulang belakang, sehingga nyeri dirasakan terus pada kala I persalinan. Salah satu tindakan non-farmakologi dalam menangani nyeri yaitu massage dengan tehnik massage effleurage yang aman dan dapat mengurangi nyeri Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh massage effleurage terhadap pengurangan tingkat nyeri persalinan kala I di ruang PONED Puskesmas kalumata Kota Ternate. Metode: penelitian ini menggunakan Pre eksperimental design dengan pendekatan one shot case study. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan normal di Ruang PONED Puskesmas Kalumata Kota Ternate. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Sampel yaitu sebanyak 10 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi NRS. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: tingkat nyeri sebelum dilakukan massage effleurage diperoleh rata-rata 7,8, sesudah dilakukan massage effleurage diperoleh rata-rata 6,3 dengan nilai significancy 0,001 (p-vlue <0,005). kesimpulan: Ada pengaruh massage effleurage terhadap tingkat nyeri persalinan kala I pada ibu melahirkan di ruang PONED Puskesmas Kalumata Kota Ternate.
Psychosocial Stress with Vaginal Discharge Of Adolescent Women In The New Normal Era Istiana Asrari Bansu; Nurdiana Lante
Science Midwifery Vol 10 No 2 (2022): April: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Psychosocial stress experienced by adolescent girls is generally triggered by environmental conditions. Symptoms of stress can be a problem that has an impact on reproductive health such as vaginal discharge. The purpose of this study was to determine the relationship with the incidence of psychosocial stress whitish young women in the Era of the New Normal. This type of research is correlational. Sampling with non-probability sampling. The data collection tool is a questionnaire stress of the Depression Anxiety Stress Scale (DASS 42) and questionnaires incidence of vaginal discharge. Data analysis using Chi-Square test. The results showed that adolescent girls experienced severe stress as many as 52 respondents (56.5%), experienced mild stress 11 respondents (12.0%), adolescents with normal psychosocial stress levels were 29 (31.5%). The adolescents who experienced physiological or normal vaginal discharge were 65 (70.7%) while those who experienced pathological/abnormal vaginal discharge were 27 (29.3%). The results of the statistical test obtained p-value < (0.0 16 < 0.05). Conclusion: there is a significant relationship between psychosocial stress and female adolescent vaginal discharge in Bastiong Karance Village, with a fairly strong correlation strength. So the researchers recommend the importance of psychological counseling and adolescent reproductive health in the new normal era
Konsumsi Biji Pinang dengan Kejadian Keputihan pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Rum Kota Tidore Kepulauan: Consumption of Areca Nut With the Incidence of Vaginal Discharge in Women of Childbearing Age in the Area of the Rum Health Center Tidore Islands City Nurdiana Lante; Richa Novyana Hardiyanti
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 12: DESEMBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v5i12.2892

Abstract

Latar Belakang: Salah satu masalah terkait kesehatan reproduksi wanita yaitu risiko terjadinya keputihan yang dapat dialami oleh berbagai umur terutama Wanita Usia Subur (WUS). Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang berlebihan dan tidak normal bisa merupakan gejala awal dari kanker serviks. Keputihan abnormal dapat diterapi dengan penggunaan herbal atau sediaan yang berfungsi sebagai anti fungi yang efektif. Buah Pinang banyak dimanfaatkan masyarakat di wilayah Puskesmas Rum sebagai pengobatan herbal, biji pinang di konsumsi sebagai obat tradisional misalnya untuk keputihan, mengecilkan Rahim setelah melahirkan atau untuk mengatasi masalah haid. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi biji pinang dengan kejadian keputihan pada wanita usia subur di wilayah kerja puskesmas rum kota tidore kepulauan. Metode: Menggunakan desain observasional analitik dengan metode pendekatan kuantitatif untuk mengetahui kejadian keputihan selama mengkonsumsi biji Pinang. Tekhnik sample yang digunakan secara Purposive sampling. Dimana semua subyek penelitian adalah WUS yang rutin mengkonsumsi biji pinang, dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan sampai jumlah subyek yang diperlukan sebanyak 82 WUS. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar WUS yang mengonsumsi biji pinang lebih dari sekali dalam sehari gejala keputihannya normal (41,5%), yang mengonsumsi biji pinang lebih dari sekali dalam sehari gejala keputihannya tidak normal (14,6%) sedangkan yang mengonsumsi biji pinang hanya sekali sehari gejala keputihan normal (19,5%), yang mengonsumsi biji pinang hanya sekali sehari gejala keputihannya tidak normal (24,4%) hasil analisis Chi Square test didapatkan nilai p 0,006 < dari α (0,05) terdapat hubungan frekuensi konsumsi biji pinang dengan kejadian keputihan pada Wanita usia subur. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan antara Wanita Usia subur yang mengonsumsi biji pinang lebih dari sekali sehari dan yang hanya sekali dalam sehari dengan gejala keputihan. hasil analisis Chi Square test di dapatkan hasil 0,006. sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan frekuensi konsumsi biji pinang dengan gejala keputihan.
Pelatihan dan Pengembangan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) guna Optimalisasi Kesehatan Reproduksi Remaja Di Kelurahan Togafo Kota Ternate Barat Tahun 2022 Nuzliati T Djama; Nurdiana Lante
Jurnal Inovasi, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2022): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5273.159 KB) | DOI: 10.36990/jippm.v2i2.720

Abstract

The Community Service Partner is the Manager of the Youth Counseling Information Center (PIK-R) Togafo Village, West Ternate City. Adolescents are vulnerable to health problems because of physical development, maturation of sexual and psychosocial organs that can affect adolescent behavior, supported by minimal understanding or knowledge, they will be very vulnerable to causing adolescent problems in society. Preliminary data in the Togafo Sub-district showed that the facilities in the form of the PIK-R room were already available, but there were no youth education innovation activities except for the posyandu service by the puskesmas, which was held once a month. Regarding adolescent reproductive health problems, data was obtained that there were still cases of early marriage, anemia in adolescent girls, and there was still drug abuse of the glue type. The solutions to improve competence and prevent adolescent health problems are: 1) Optimizing PIK-R through socialization of the PIK-R function for coaches and managers, 2) Implementing Peer Adolescent/Peer Counselor training, 3) Developing PIK-R programs through service websites Online adolescent reproductive health with the brand "Tamang Bacarita" and socializing it through Lounching in Togafo Village, West Ternate City. The approach method used is lectures, discussions, questions and answers related to reproductive health and assistance related to the online consultation service "Tamang Bacarita". The stages of implementing the activities include planning by coordinating the Related Offices, kelurahan parties, PIK-R coaches and managers, the implementation stages of activities include training in deepening of adolescent reproductive health materials and the application of online counseling services as well as monitoring and evaluation of PKM activities.
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Vaginal Hygiene dengan Kejadian Keputihan Phatologis pada Wanita Usia Subur di wilayah kerja Puskesmas Rum Kota Tidore Kepulauan : Knowledge, Attitudes and Behavior of Vaginal Hygiene with events Pathological vaginal discharge in women of childbearing age in the working area of the Rum Health Center City of Tidore Islands Nurdiana Lante; Nurkila Suaib; Istiana Asrari Bansu
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i5.3372

Abstract

Latar belakang: Keputihan (Fluor Albus) pada wanita usia subur masih menjadi salah satu masalah terkait kesehatan reproduksi, Keputihan yang berlebihan dapat menjadi gejala penyakit menular seksual. Kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku vaginal hygiene dapat mempengaruhi kejadian keputihan pada Wanita usia subur (WUS). Banyak wanita menganggap keputihan sebagai hal yang biasa sehingga tidak ditangani dengan baik, padahal dapat menimbulkan risiko terjadinya kanker leher rahim. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku wanita usia subur dengan kejadian keputihan pathologis pada wanita usia subur (WUS) di Kelurahan Rum Kota Tidore Kepulauan. Metode: Jenis penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif dengan metode pendekatan kuantitatif, instrumen yang digunakan adalah kuesioner, Tekhnik sample dengan menggunakan Purposive sampling dan besar sampel adalah 60 WUS. Analisis statistic menggunakan uji Coefficient Contingency. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar responden (95%) berpengetahuan baik, (98,3%) responden bersikap positif dan (73,3%) responden dengan perilaku baik. Kesimpulan: Hasil analisis Coefficient Contingency Tidak terdapat hubungan pengetahuan dengan kejadian keputihan (0,035), terdapat hubungan sikap (0,211) dan juga perilaku (0,707) dengan kejadian keputihan pada Wanita Usia Subur di wilayah Kerja Puskesmas Rum Kota Tidore Kepulauan.