Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAYA HIDUP MASYARKAT PERKOTAAN JAWA DALAM IKLAN MEDIA CETAK (1930-1942) Ramadhan, Ilham Rohman
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.748 KB)

Abstract

Sejarah perkembangan iklan di Indonesia merupakan salah satu kajian yang menarik, terutama jika dipakai untuk mengkaji perilaku dan gaya hidup dalam masyarakat. Iklan mempunyai nilai kredibilitas yang tinggi sebagai data dalam suatu rekonstruksi sejarah. Melalui iklan, sejarawan dapat mempelajari sejarah peradaban suatu masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Maka berdasarkan konsep tersebut, pada tulisan ini akan dibahas mengenai bagaimana gaya hidup masyarakat perkotaan di Jawa dilihat dari iklan media cetak yang terbit pada periode tahun 1930-1940. Dalam kajian ini juga dibahas mengenai pengaruh dari iklan terhadap gaya hidup masyarakat. Kajian ini menggunakan metodologi ilmu sejarah dengan menggunakan sumber-sumber iklan dari media cetak yang terbit di Jawa pada periode yang telah ditentukan, serta buku-buku penunjang lainnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian, dasawarsa 30-an merupakan era keemasan dan kejayaan periklanan di Jawa. Biro reklame tumbuh sangat pesat. Dengan diberlakukannya kebijakan liberalisasi dan swastanisasi perekonomian masa kolonial, yang secara umum telah mengakibatkan terjadinya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan penduduk. Peningkatan kesejahtraan ini lambat laun memengaruhi gaya hidup masyarakat. Bukti pendukung terjadinya proses modernisasi gaya hidup masyarakat Jawa pada tahun 1930 sampai 1942, terekam dalam informasi komersial dari berbagai iklan gaya hidup di media cetak yang terbit pada masa itu. Perkembangan periklanan di Jawa ternyata berpengaruh kepada masuknya modernisasi dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari penduduknya. Tetapi modernisasi ini bersifat tidak menyeluruh, karena hanya bisa dirasakan oleh sebagain masyarakat perkotaan Jawa.
PASANG SURUT INDUSTRI PAYUNG GEULIS PANYINGKIRAN TASIKMALAYA PADA KURUN WAKTU 1930 - 2007 Febrianty Nitami, Fadilla; Nabila Emil, Nasya; Megantara, Thomas; RAMADHAN, ILHAM ROHMAN
BIHARI: JURNAL PENDIDIKAN SEJARAH DAN ILMU SEJARAH Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerajinan payung geulis merupakan salah satu kearifan lokal Tasikmalaya yang harus tetap dilestarikan. Walaupun sekarang payung geulis sepi peminat karena sudah tergantikan oleh payung yang lebih modern, minimnya promosi, dan minimnya bantuan dari pemerintah. Akan tetapi, di Tasikmalaya masih ada pengrajin-pengrajin payung geulis yang tetap beroperasi, salah satu contohnya masih ada beberapa pengrajin payung geulis di Kampung Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya. Maka berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik mengkaji tentang perkembangan industri payung geulis di Kampung Panyingkiran yang dapat bertahan melewati arus modernisasi dan perubahan ekonomi pada kurun waktu 1930 hingga 1998. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, pengamatan secara langsung, dan pengambilan sumber-sumber tertulis berupa arsip, buku serta penelitian-penelitian terkait. Hasil dari penelitian ini menerangkan bahwa industri payung geulis di Panyingkiran dimulai terhitung sejak 1930-an. Payung geulis pernah mengalami masa kejayaan tahun 1950 dan 1995. Pada masa jayanya, hampir setiap rumah menjadi pengrajin payung geulis dan permintaan payung geulis sangat tinggi, bahkan sepanjang jalan dipenuhi oleh payung yang dijemur. pernah juga mengalami masa surut pada masa ekonomi terpimpin jelang 1960 serta saat krisis moneter 1997-1998 yang berdampak pada industri payung geulis. Sejak saat itu berguguran pengusaha payung geulis hingga hari ini hanya tersisa 5 kelompok pengrajin saja. payung geulis ternyata dapat bertahan ditengah banyak bermunculannya payung modern, karena payung geulis memiliki sisi khas tersendiri. Selain itu, para pengrajin mulai mencoba menawarkan payung geulis melalui media online, dan ini terbukti ampuh dan mampu membangkitkan kembali usaha mereka walau tanpa dukungan dari pemerintah. 
PELATIHAN MODEL FLIPPED CLASSROOM DAN MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI UNTUK GURU DI SMAN 4 TASIKMALAYA Ningsih, Mega Prani; Novitasari, Nastiti; Ramadhan, Ilham Rohman; Herawati, Linda; Nurdianti, Raden Roro Suci
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 3 (2024): JPMI September 2024
Publisher : CV Bayfa Cendekia Indonesia Bekerjasama dengan Jurusan/Program Studi Pendidikan Masyarakat FKIP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jpmi.v2i3.176

Abstract

Differentiated learning in the independent curriculum has an important role in ensuring that every learner gets a learning experience that is appropriate for their respective needs, interests and potentials. SMAN 4 Tasikmalaya is one of the high schools that have implemented the Independent Curriculum and conduct learning differentiated. However, teachers encountered limitations in utilizing the and learning media that can support differentiated learning. This is because every In the period of capacity building, teachers have not found suitable facilitators from the scope of higher level than school institutions. The condition the partners is the reason for the implementation team to offer solutions in the form of training for teachers regarding the application of learning models flipped classroom and innovative media to support differentiated learning at SMAN 4 Tasikmalaya. The training method consists of 9 stages, including: 1) Preparation; 2) Coordination Meeting of the Service Implementation Team; 3) Coordination Meeting with the Principal and the training activity committee team; 4) Implementation Preparation; 5) Implementation of service; 6) making progress reports; 7) mentoring; 8) program evaluation, 9) preparation of final reports and service outputs. Throught this activity, teachers have the opportunity to improve skills, especially in Implementing interactive learning models and media.
The Effect Of Implementing Flipped Classroom Models For Building Independence In Learning And Students' Collaborative Skills Ningsih, Mega Prani; Rendra, Esta; Novitasari, Nastiti; Ramadhan, Ilham Rohman
The Indonesian Journal of Social Studies Vol 7 No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ijss.v7n2.p104-111

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran flipped classroom terhadap kemampuan belajar mandiri dan kolaborasi mahasiswa di Program Studi Pendidikan Geografi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode ex post facto. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 55 mahasiswa dari 215 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Penerapan model flipped classroom (X) berpengaruh terhadap kemandirian belajar siswa (Y1) yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 dimana nilai tersebut < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dan berarti hipotesis diterima. Pengaruhnya signifikan, yang dibuktikan dengan nilai t hitung 4,313 > nilai t tabel 1,675 dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05. Sesuai dengan kriteria, jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terkait implementasi model flipped classroom terhadap kemandirian belajar, dan 2) Implementasi model flipped classroom (X) berpengaruh terhadap kemampuan bekerjasama (Y2) yang dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001, dimana nilai tersebut < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan berarti hipotesis diterima. Pengaruhnya signifikan, yang dibuktikan dengan nilai t hitung 4,313 > nilai t tabel 1,675 dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05. Sesuai dengan kriteria, jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penerapan model pembelajaran flipped classroom terhadap kemampuan kolaborasi siswa. Kata Kunci: Pembelajaran terpadu, Ruang Kelas Terbalik, Pembelajaran Mandiri, Keterampilan Kolaboratif Abstract This research aims to examine the Effect of the flipped classroom learning model on students' independent learning and collaborative skills at Geography Educatioan Study Program. The type of research is quantitative with ex post facto methods. The sampling technique used in this study was simple random sampling. The sample in this research was 55 students from 215 students. Data collection was carried out through questionnaire. Data were analyzed using simple linear regression test. The results of this research are 1) The implementation of the flipped classroom model (X) has an Effect on student learning independence (Y1) as evidenced by the significance value of 0.000 where the value is <0.05 then Ho is rejected and Ha is accepted and it means the hypothesis is accepted. The Effect is significant, which is proven by the t-statistic value 4.313 > t-table value 1.675 with a significance value of 0.00 < 0.05. According with the criteria, if t-statistik > t-table, so Ho is rejected and Ha is accepted. Therefore, there is a positive and significant Effect related to implementation flipped classroom model for independent learning, and 2) The implementation of the flipped classroom model (X) has an Effect on collaborative skills (Y2) as evidenced by the significance value of 0.001, where the value is <0.05, so Ho is rejected and Ha accepted and it means the hypothesis is accepted. The Effect is significant, which is proven by the t-statistic value 4.313 > t-table value 1.675 with a significance value of 0.00 < 0.05. According with the criteria, if t-statistic > t-table then Ho is rejected and Ha accepted. Therefore, there is a positive and significant Effect regarding the implementation of the flipped classroom model on students' collaborative skills. Keywords: Blended Learning, Flipped Classroom, Independent Learning, Collaborative Skills
Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Puzzle Sejarah Berbasis Lempar Dadu Pada Pembelajaran Sejarah Indonesia di Kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 1 Tasikmalaya Semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023 Afifah, Nadila Eka Nur; Ahmad, Alex Anis; Ramadhan, Ilham Rohman
Jurnal Metaedukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 5, No 1 (2023): Metaedukasi
Publisher : Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/metaedukasi.v5i1.8395

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Media Pembelajaran Puzzle Sejarah Berbasis Lempar Dadu Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Indonesia materi Tokoh Proklamator dan Tokoh Sekitar Proklamasi Kelas XI MIPA 7 di SMA Negeri 1 Tasikmalaya Semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Eksperiment dengan rancangan None-equivalent Control Group Desain. Populasinya yaitu seluruh siswa XI MIPA yang berjumlah 283 siswa, dari populasi tersebut diambil sampel yaitu kelas XI MIPA 7 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 37 siswa dan kelas XI MIPA 4 sebagai kontrol yang berjumlah 34 siswa.Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik Purpossive Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa angka dan lembar observasi. Adapun hasil penelitian yang didapat dari kelas XI MIPA 7 sebagai kelas eksperimen nilai rata-rata postest sebesar 73,30. Sedangkan pada kelas XI MIPA 4 sebagai kelas kontrol nilai rata-rata postest sebesar 64,44. Hasil uji hipotesis yang diperoleh sig. (2-ekor) 0,000. Sehingga nilai 0,000 0,05 artinya H a diterima dan H o ditolak, sehingga dapat ditulis bahwa.Terdapat Pengaruh media pembelajaran Puzzle sejarah berbasis lempar dadu terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran sejarah Indonesia materi Tokoh Proklamator dan tokoh sekitar proklamasi di kelas XI MIPA 7 SMA Negeri 1 Tasikmalaya semester genap tahun ajaran 2022/2023.