Meningkatnya industri batik mengakibatkan meningkatnya limbah yang dihasilkan. Menurut KEPMENKES RI No.492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010 tentang persyaratan kualitas air minum, kadar Fe dalam air minum yang diperbolehkan hanya 0,3 mg/L pada air minum yang telah tercemar oleh limbah cair tentu kadar logam yang terkandung melebihi ambang batas dari yang telah ditentukan. Salah satu cara pengolahan limbah cair adalah dengan proses adsorpsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas karbon aktif termodifikasi sebagai adsorben dari bagasse (ampas tebu). Modifikasi dilakukan dengan impregnasi ZnCl2 untuk mengadsorpsi limbah cair yang mengandung ion Fe(II) pada limbah batik. Variasi komposisi ZnCl2 pada impregnasi adalah karbon aktif termodifikasi dengan rasio (KAT) : Zn Cl2 1:0,5 dan 1:0,75 dengan waktu aktivasi yang berbeda yakni 60 dan 120 menit. KAT yang dibuat kemudian diukur kadar air dan abunya sebelum digunakan proses adsorpsi. Proses adsorpsi dilakukan dengan variasi waktu 1, 2, 3, 4 dan 5 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air karbon aktif termodifikasi dengan aktivasi lebih lama memiliki kadar air yang lebih tinggi dan kadar abu yang lebih tinggi dibanding karbon aktif termodifikasi dengan aktivasi lebih singkat. Selain itu nilai persen adsorpsi menggunakan karbon aktif termodifikasi (KAT):ZnCl2 dengan rasio 1:0,75 memiliki nilai lebih tinggi dibanding yang KAT:ZnCl2 dengan rasio 1:0,5. Hal ini disebabkan penambahan ZnCl2 yang lebih banyak membuat rongga karbon aktif terbuka sehingga kemampuan adsorpsinya meningkat. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang pembuatan karbon aktif termodifikasi ZnCl2.