Molinasari, Nitha
Prodi Pendidikan Matematika FKIP UNS

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR SISWA KELAS VII SEMESTER II SMP NEGERI 14 SURAKARTA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI BERDASARKAN TEORI VAN HIELE PADA POKOK BAHASAN BANGUN DATAR JAJARGENJANG DAN BELAH KETUPAT Molinasari, Nitha; Sujadi, Imam; Aryuna, Dyah Ratri
Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI Vol 1, No 6 (2017): Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika SOLUSI, Volume 1, Nomor 6, November
Publisher : F.KIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.625 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan tingkat dan karakteristik berpikir yang dicapai siswa kelas VII semester II SMP Negeri 14 Surakarta dalam memecahkan masalah geometri pada materi jajargenjang dan belah ketupat berdasarkan teori van Hiele. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek yaitu 10 siswa kelas VII Semester II SMP Negeri 14 Surakarta. Pengambilan subyek dilakukan dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes dan wawancara. Validasi data dilakukan dengan triangulasi metode yaitu membandingkan data dari metode tes dan dari metode wawancara. Analisis data dilakukan melalui langkah-langkah : pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan hasil analisis data diperoleh (1) Ditemukan siswa kelas VII SMP Negeri 14 Surakarta berada pada tingkat 0,1,2 dan 3 berdasarkan teori van Hiele. (2) Karakteristik yang ditemukan pada masing- masing tahap adalah: (a) Tahap 0 (visualisasi) karakteristiknya antara lain belum dapat membedakan 2 bangun geometri yang bentuk fisiknya hampir sama serta belum dapat membedakan bangun yang satu dengan yang lain seperti bangun jajargenjang,belah ketupat dan persegi panjang. (b) Tahap 1 (analisis) karakteristiknya antara lain belum dapat memahami susunan bentuk bangun dengan baik, hal ini terlihat dari kesalahan subjek dalam menentukan alas dan tinggi bangun jajargenjang. (c) Tahap 2 (deduksi informal) karakteristiknya antara lain mampu menjelaskan sifat bangun jajargenjang yaitu kesejajaran sisi sebagai alasan dalam pemecahan masalah. (d) Tahap 3 (deduksi) karakteristiknya antara lain mulai dapat melakukan pembuktian secara berurutan dan menggunakan sifat yang dimiliki antar 2 bangun yaitu jajargenjang dan belah ketupat.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka tingkat berpikir ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut yang bersifat pengembangan teori. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan untuk merancang model/ strategi pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa.