Kuantitas ASI ibu menyusui harus tetap terjaga agar dapat memenuhi kebutuhan bayi sehingga dianjurkan mengkonsumsi makanan dengan efek laktogenik seperti senyawa isoflavon, fitosterol, dan papaverine. Isoflavon dapat membantu kerja kelenjar susu, papaverine dapat menghambat reseptor dopamin serta dapat merangsang pelepasan prolaktin, fitosterol berfungsi untuk meningkatkan transduksi sinyal pada hormone oksitosin. Kacang kedelai dan daun katuk termasuk pada bahan makanan laktogenik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kacang kedelai dan tepung daun katuk terhadap sifat organoleptik dan kadar proksimat cookies. Desain penelitian yang digunakan yaitu desain studi eksperimental dengan rancangan acak lengkap 1 faktor yaitu formulasi tepung daun katuk dan tepung kacang kedelai yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu F1 (35% : 65%), F2 (50% : 50%), dan F3 (65%: 35%). Pengujian mutu dilakukan dengan melakukan uji hedonik yang dilakukan oleh 30 panelis agak terlatih serta uji kadar proksimat (abu, air, karbohidrat, lemak total, dan protein). Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada aspek aroma dan rasa, sedangkan pada aspek warna, tekstur, dan overall menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna. Hasil uji organoleptik secara deskriptif menunjukkan bahwa imbangan F1 lebih disukai panelis dibandingkan imbangan F2 dan imbangan F3 pada aspek warna, aroma, rasa, tekstur, dan overall. Dalam 100 gram cookies mengandung rata-rata kadar abu 2,77%, kadar air 3,1%, kadar karbohidrat 56,065%, kadar lemak total 24,405%, kadar protein 13,66%. Diperlukan reformulasi agar kadar lemak tidak terlalu tinggi.