Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH SUPPLEMENTASI PROBIOTIK DAN SELENIUM TERHADAP RESPON IMUN NLR (NEUTROPHIL LYMPHOCYTE COUNT RATIO) , HAEMOGLOBIN DAN ALBUMIN PADA TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI MYCOBAKTERIUM TUBERCULOSIS Widiastuti, Yuliati; S.S, Darmono; Sofro, Muchlis Achsan Udji
Journal of Nutrition College Vol 8, No 1 (2019): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.066 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v8i1.23811

Abstract

Latar belakang : Penyakit    tuberkulosis  (TBC)  paru   merupakan masalah   kesehatan masyarakat global termasuk   Indonesia. Penyakit tuberkulosis paru pada umumnya terjadi malnutrisi akibat efek samping obat anti tuberculosis, yang menyebabkan gangguan saluran cerna dan respon imunitas. Probiotik dan Selenium diduga memiliki efek menguntungkan respon imunitas dan status gizi pada pasien terinfeksi tuberculosisTujuan : Untuk menganalisis pengaruh pemberian suplementasi probiotik dan selenium  terhadap NLR ( Neutrophill Ratio Lymphocyte ), Hemoglobin dan Albumin pada tikus wistar yang diinduksi Mycobacterium tuberculosis.Metode : Penelitian eksperimen dengan rancangan Randomized Post test Control Group Design. Dua puluh delapan tikus Wistar dibagi 4 kelompok, kelompok 1 : kelompok kontrol hanya diberikan OAT, kelompok 2 : probiotik + OAT, kelompok 3 : selenium + OAT serta kelompok 4 : probiotik dan selenium + OAT. Setelah diinduksi 14 hari, hewan diberikan perlakuan selama 28 hari. Analisis data menggunakan Anova, Post Hoc atau Kruskal Wallis, Mann Whitney pada tingkat kemaknaan p<0.05. Hasil : Terjadi penurunan kadar NLR, peningkatan kadar Hemoglobin dan Albumin  pada tikus kelompok 1 (p<0.05), kelompok 2 (p<0.05) serta kelompok 3 (p<0.05). Efektifitas pemberian probiotik dan selenium paling kuat terdapat pada NLR, Hemoglobin dan AlbuminSimpulan : Suplementasi probiotik dan selenium selama 28 hari mampu meningkatkan sistem imunitas ( NRL ), Hemoglobin dan Albumin  pada kelompok perlakuan lebih baik dibanding kelompok kontrol.  
HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ENERGI, PROTEIN, DAN ZAT BESI (Fe) DENGAN KEJADIAN ANEMI DAN RISIKO KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI KOTA SEMARANG Ratih Kurniasari; Fiqhi Cahya; Yuliati Widiastuti
HSG (Health Science Growth) Journal Vol 3 No 1 (2018): Health Science Growth (HSG) Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Unsika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakProses kehamilan meningkatkan metabolisme zat gizi makro dan mikro, hal ini menyebabkan ibu hamil termasuk  kedalam kelompok  rawan gizi. Berdasarkan hasil RISKESDAS 2013, angka anemia dan  Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil masih tinggi lebih dari 24 %. Berdasarkan uraian di atas, mendorong kami melakukan penelitian mengenai hubungan asupan energi, protein, dan zat besi dengan kejadian anemia dan risiko kekurangan energi, protein pada ibu hamil di kota Semarang.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan  satu kali  pada waktu yang sama terhadap subjek penelitian. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Pandanaran dan Puskesmas Miroto Kota Semarang.Ibu hamil yang mengalami tingkat kecukupan energi dan protein kurang yang termasuk berisiko KEK sebesar 26,7% dan 13,3%. Ibu hamil yang mengalami tingkat kecukupan fe kurang yang termasuk anemia sebesar  10%. Uji Korelasi tingkat asupan energi dan protein terhadap  kejadian KEK  r = 0.663 dan r = 0,573 (p<0.05). Uji Korelasi tingkat asupan zat besi terhadap kejadian anemia  r = 0.324  (p>0.05).Terdapat korelasi antar tingkat asupan energi dan protein dengan risiko KEK  dan terdapat faktor lain selain zat besi yang mempengarui anemia ibu (p>0.05). Kata Kunci : KEK, Anemia, Ibu Hamil