Rahmawati, Dian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINGKAT GEMEINSCHAFT CITY MASYARAKAT PADA PERMUKIMAN NELAYAN KEDUNG COWEK Naibaho, Angelina Rointan; Rahmawati, Dian
Jurnal Penataan Ruang Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Penataan Ruang 2018
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.03 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v13i2.6676

Abstract

Salah satu daerah di Surabaya yang turut mengalami perkembangan kota ialah Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak. Perkembangan kota di Kedung Cowek berimplikasi pada terdapatnya permukiman kumuh. Untuk memberantas permukiman kumuh, sebelumnya di Kelurahan Kedung Cowek telah dilaksanakan program Perbaikan Lingkungan Permukiman (PLP-BK) pada tahun 2016. Sementara di daerah penelitian masyarakat menunjukkan adanya ciri gemeinshcaft terlihat dari masyarakat nelayan yang homogen, kekerabatan yang tinggi serta kondisi sosial budaya masyarakat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat gemeisnhcaft city masyarakat nelayan di Kelurahan Kedung Cowek. Metode analisis yang digunakan ialah teknik analisa deskriptif kualitatif untuk menentukan deliniasi permukiman nelayan dan teknik analisa skoring untuk mengukur tingkat gemeinshcaft city masyarakat nelayan. Dari hasil studi ditemukan bahwa wilayah yang termasuk permukiman nelayan ialah RW 2 RT 1, RT 2, RT 3 dan RW 3 RT1, RT 2, RT 3. Hasil tingkat gemeinschaft city menunjukkan permukiman nelayan berada pada tingkat gemeinsncaft city tinggi dan sedang. Pengukuran tingkat gemeinshcaft city masyarakat permukiman nelayan menggunakan variabel yang memiliki bobot berbeda.
PENGEMBANGAN KONSEP KELEMBAGAAN SEBAGAI UPAYA REJUVENASI KAWASAN WISATA ALAM RANU GRATI DI KABUPATEN PASURUAN Rahmawati, Dian; Idajati, Hertiari; Umilia, Ema; Tambunan, Theresia; Safitri, Elok
Jurnal Penataan Ruang Vol 13, No 1 (2018): Jurnal Penataan Ruang 2018
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.992 KB) | DOI: 10.12962/j2716179X.v13i1.6667

Abstract

Kawasan wisata alam Ranu Grati Pasuruan merupakan salah satu danau vulkanik yang terletak di dataran rendah dan memiliki kekayaan berupa sumber daya air yang hingga kini masih menunjang kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitarnya dan pemandangan alam yang mengelilingi danau tersebut. Pengelolaan yang kurang optimal telah mendorong kawasan Ranu Grati saat ini mengalami fase stagnan menuju decline jika dilihat dari tipologi Butler. Kualitas air danau menurun akibat limbah keramba dan rumah tangga yang memenuhi daerah sempadan danau, beberapa ladang dan bekas kegiatan pertambangan pasir oleh masyarakat juga berpengaruh ke kualitas air danau, selain itu kegiatan pariwisata juga sangat terbatas perolehannya dalam mendapatkan pengalaman maupun kesempatan terlibat dalam aktivitas pariwisata kecuali jika ada acara tertentu.Artikel ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Kajian Pengembangan Kawasan Ranu Grati. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah mendeskripsikan arahan pengembangan Ranu Grati dilihat dari segi kelembagaan pariwisata sebagai upaya merejuvenasi kawasan Ranu Grati yang saat ini berposisi di fase stagnan menuju decline. Tahapan dari penulisan adalah (1) menyusun faktor yang berpengaruh terhadap menurunnya kondisi kawasan wisata Ranu Grati dengan metode Delphi (2) merumuskan arahan pengembangan Ranu Grati dari segi kelembagaan yang meliputi pemerintah, swasta dan masyarakat dengan metode pendekatan quadriple helix diintegrasikan dalam konsep zonasi kawasan. Hasil yang ditemukan didapatkan: (1) Faktor yang berpengaruh terhadap menurunnya kondisi kawasan wisata Ranu Grati yaitu potensi SDM yang belum seimbang, peran serta masyarakat yang masih rendah, dan koordinasi antar stakeholder yang kurang optimal; (2) Zonasi kawasan wisata Ranu Grati yang terintegrasi dengan konsep pengembangan fungsi kelembagaan yang terbagi dalam ruang inti dan ruang pendukung.