Massinai, Muhammad Altin
Departemen Geofisika FMIPA Universitas Hasanuddin Makassar

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Rancang Bangun Alat Pengukuran Suseptibilitas Dan Penampilan Karateristik Magnetik Batuan Jamaluddin .; Johanes Gedo Sea; Yusuf Surachman Djajadihardja; Muhammad Altin Massinai; Sabrianto Aswad; Maria .
Jurnal Geosaintek Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.363 KB) | DOI: 10.12962/j25023659.v4i2.4293

Abstract

Pengukuran suseptibilitas magnetik di bidang geofisika dan petrofisika pada umumnya membutuhkan biaya yang mahal dan proses yang kompleks. Namun semenjak berkembangnya teknologi mikrokontroler dalam kalangan masyarakat sipil, perkembangan teknologi ini dapat membantu pengukuran suseptibilitas magnetik batuan di bidang geofisika. Suseptibilitas magnetik merupakan suatu sifat material untuk dapat di magnetisasi, suatu material dengan nilai suseptibilitas tertentu dapat diklasifiskan menjadi paramagnetik, diamagnetik atau ferromagnetik. Telah dilakukan rancang bangun alat pengukur suseptibilitas dan penampilan karakteristik kemagnetan dengan memanfaatkan mikrokontroler Arduino, ADC 16 bit, dan program Matlab. Pengukuran dilakukan dengan cara menggulung 250 putaran kawat pada sampel yang akan memberikan medan magnet eksternal bagi sampel sehingga terbentuk medan induksi pada sampel, sampel pada material ini adalah udara, batang besi tidak murni, sulfur, tanah berpasir, dan tanah humus. Didapatkan hasil suseptibilitas udara sebesar 0,0233, besi sebesar 1,505, sulfur sebesar -0,02, tanah berpasir sebesar 0.06, dan tanah humus sebesar -0,005. Hasil yang telah diolah menunjukan ketidakpastian pada nilai suseptibilitas sebesar 10-2 hingga 10-3 yang dipengaruhi oleh lingkungan pengukuran. Terbentuk pula grafik B terhadap H yang dapat menunjukan secara garis besar karakteristik magnetik material tersebut.
ANALISIS FREKUENSI DATA SEISMIK HASIL MIGRASI FINITE DIFFERENCE Jamaluddin .; Johanes Gedo Sea; Yusuf Surachman Djajadihardja; Muhammad Altin Massinai; Sabrianto Aswad; Maria .
Jurnal Geosaintek Vol 5, No 3 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25023659.v5i3.6033

Abstract

Finite difference migration is one of the migration algorithms that uses the principle of downward continuation and upcoming waves which are solved numerically with finite difference. This migration in ProMAX software has various algorithms depending on the numerical solution used. From each finite difference migration algorithm this shows a significant difference in the frequency produced. Migration with the explicit finite difference algorithm shows better frequency results than the Implicit Finite Difference algorithm.
KAJIAN DAERAH RAWAN GEMPA DI BULUKUMBA, SULAWESI SELATAN Muhammad Altin Massinai; Saaduddin Saaduddin; Muhammad Fawzy Ismullah Massinai
JURNAL GEOCELEBES Vol. 1 No. 1: April 2017
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v1i1.1778

Abstract

AbstrakKajian terhadap daerah rawan bencana kegempaan dan tsunami di Kabupaten Bulukumba dilatarbelakangi oleh kondisi struktur geologi dan geomorfologi di daerah tersebut. Keberadaan satuan batuan yang menyusun geomorfologi Bulukumba mempunyai dimensi yang berbeda-beda. Batuan tertua berumur Miosen tengah (Bedrock) berada pada pemekaran dasar laut Teluk Bone sementara batuan termuda berumur Plistosen berada pada sesar Walanae di daratan Bulukumba (Formasi Lompobattang). Hal ini menandakan sistem tektonik yang bekerja tidak selalu sama. Struktur geologi di daerah ini menyebabkan kondisi yang tidak stabil. Ketidakstabilan ini mengancam keberadaan daerah dan masyarakat Bulukumba. Metoda analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah deduksi probabilistik dengan pendekatan dedukto-hipotetiko-verifikatif..Data primer diperoleh melalui survei lapangan, sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui penelusuran literatur kepustakaan. Analisis data menggunakan analisis statistik sederhana. Berdasarkan perhitungan parameter kewaspadaan diperoleh tingkat pengetahuan kegempaan dan tsunami masyarakat di Kecamatan Rilau Ale, Bulukumba rata-rata bernilai 5,44 berkategori sedang. Tingkat sikap rata-rata bernilai 71,19 berkategori tinggi, sedang tingkat kesiapsiagaan bernilai 49,17 berkategori kurang siap.Kata Kunci: Kegempaan, tsunami, struktur geologi, geomorfologi, analisis statistik.AbstractThis study at tsunami and earthquake of the Bulukumba region by considering the geological and geomorphological condition of the area as the background. The geomorphology of Bulukumba region is formed by various lithologies. The oldest rock of Middle Miocene is found at Teluk Bone Sea floor spreading while the newest one of the Plistocene (Lompobattang Formation) is found at Walenae fault (Bulukumba terrain). This fact indicates the existence of different tectonic system in the area. Inevitably, the geological structure causes instability at its region. The instability becomes a serious threat to the peoples of Bulukumba region. The method used for data analysis in this study is the deductive-probabilistic method with a hipothetic-verificational approch. Two method of data retrieval have been used ie, the field survey of the area (questionnaire method), and the literatures collection. The standard statistical analysis is used to test the data. The calculation of the vigilance parameter has shown that the arverage tsunami and earthquake level of students knowled in the Rilau Ale district is average 54,4 (moderate category). The level of attitude is average 71,19 (high category), while the level of preparedness is worth 49,17 (poorly prepared category).Keywords : Earthquake, Tsunami, geological structure, geomorphology, statistical
IDENTIFIKASI KEKAR DESA PATTONTONGAN KECAMATAN MANDAI KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN Agung Hasan; De Leonard Pasteur Simanjorang; Islamiah Nursalim; Mufly Fadla Syihab; Nur Lailiah Karepesina; Ervin Budi Sanjaya; Sadilah Sadilah; Muhammad Azhari Ramlan; Muh Resky Ariansyah; Muhammad Altin Massinai; Muhammad Fawzy Ismullah Massinai
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 1: April 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i1.6052

Abstract

Pelaksanaan kegiatan survey telah dilakukan di sekitar daerah pertambangan di Desa Patontongan, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Pada penelitian ini, pengukuran dilakukan berulang kali dengan menggunakan alat yaitu kompas geologi. Hasil pengukuran di lapangan diperoleh beberapa nilai strike-dip pada lokasi struktur kekar yang berbeda, sehingga pada daerah tersebut mengiindikasikan terdapat kekar. Data strike-dip yang diperoleh kemudian diolah menggunakan software DIPS untuk menghasilkan Diagram Rosette. DIPS digunakan untuk melakukan analisis orientasi data geologi dan juga berhubungan dengan analisis teknik struktur batuan. Hasil Diagram Rosette memperlihatkan bahwa arah jurus kekar yang terdapat di Desa Patontongan ini mengarah hampir Utara-Selatan serta berarah Timur Laut-Barat Daya. Dengan melihat Diagram Rosette maka dapat disimpulkan gaya pembentuk struktur pada lokasi tersebut berarah Barat-Laut Tenggara.
KARAKTERISTIK TANAH TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH AKHIR DI KECAMATAN KOTA BANGUN KUTAI KARTANEGARA Bambang Harimei; Muhammad Altin Massinai; Samsu Arif
JURNAL GEOCELEBES Vol. 5 No. 1: April 2021
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v5i1.13284

Abstract

Penelitian ini mengenai karakteristik tanah pada areal perencanaan pengolahan sampah. Metode yang digunakan adalah SPT, CPT dan uji laboratorium. Hasilnya adalah sebagai berikut: ke-empat titik CPT mempunyai nilai Cone Resistance Conus dari kedalaman 1 meter antara 19,78 -23,73 kg/cm2 dan pada kedalaman 4 meter bernilai 201,75 – 205,68 kg/cm2. Sedangkan nilai SPT pada kedalaman 1 meter antara 2 – 18 Blows/feet dan pada kedalaman 4 meter nilai N antara 29 – 45 Blows/feet. Uji laboratorium menunjukkan sifat tanah lunak tanah tersebut berwarna, dan batas Atterberg (LL dan PL) makin membesar.
Rock Types Classification and Distribution on Anabanua Village, Barru Regency, South Sulawesi Muhammad Resky Ariansyah; Muhammad Fawzy Ismullah Massinai; Muhammad Altin Massinai
Jurnal Geomine Vol 8, No 1 (2020): Edisi April 2020
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6745.469 KB) | DOI: 10.33536/jg.v8i1.530

Abstract

Anabanua Village, Barru Regency is one of the areas in South Sulawesi that has quite unique geological conditions. This condition inseparably comes from the complicated geological process that took place during the formation of the island, Sulawesi. In Anabanua Village, there are many types of rocks such as sedimentary rocks, metamorphic rocks and igneous rocks. This paper aims to map and classify the types of rock by taking samples on different places in the research area. Then we observe the samples physical properties. The results showed, from taking 10 rock samples in different places, they have various characteristics. 8 of them were sedimentary rocks, they are Limestone Quartz, Limestone Sand, Shale, Sandstone, Coal, Limestone Bioturbation, Breccia, and Chert Stone. The other 2 samples were metamorphic rocks, they are Greenschist and Quartzite.
Penentuan Hiposenter Dan Mekanisme Fokus Gempa Bumi MLv4,8 1 Januari 2015 Di Sekitar Sesar Matano Muhammad Fawzy Ismullah Massinai; Muhammad Altin Massinai; Aulia Puji Astuti; Nurainun Sholihat Arifuddin
Jurnal Geomine Vol 8, No 2 (2020): Edisi Agustus 2020
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v8i2.612

Abstract

Earthquake was recorded by BMKG on Thursday January 1, 2015 at 22:20:04.8 GMT or Friday January 2, 2015 at 06:20:04.8 Central Indonesia Time. Hypocenter located at 120.87 E, 2.22 S with depth of 17 km and magnitude MLv4.8. Purpose of this research is to study fault plane mechanism that cause this earthquake using hypocenter and focal mechanisms. This research used waveform MLv4.8 January 1, 2015 which recorded at BMKG earthquake observation stations. Waveform is processed to obtain arrival time P- and S-wave and polarity of arrival time P-wave. Method used to determine hypocenter is Geiger Method with input are arrival time P- and S-wave. Focal mechanisms determined using the first polarity of arrival P-wave and hypocenter from previous step. Hypocenter obtained from this research is located at 2.2073 S, 120.798 E and 10 km depth. RMS is 0.7391. Focal mechanism of this earthquake is oblique fault, is normal fault with left-lateral strike slip component. Parameters are strike 3120, dip 710 and rake -140. This result is consistent with Matano Fault type as a continuation of Palu-Koro Fault. MLv4.8 January 1, 2015 earthquake occurred because Matano Fault activity. Research results can provide a basis form earthquake hazard mitigation along Matano Fault zone.
Tektonik dan Pengaruhnya Terhadap Potensi Bencana Kebumian di Wilayah Tana Toraja Muhammad Altin Massinai
Neutrino Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2672.558 KB)

Abstract

Sulawesi bagian selatan terdiri atas dua wilayah yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang memiliki seismisitas yang tinggi. Hal ini dipicu oleh adanya kontribusi sesar yang terdapat pada pergerakan lempeng. Jenis sesar penyebab gempa di daerah Sulawesi bagian selatan dapat dianalisis mekanisme sumber gempanya (focal mechanism). Dari hasil studi menunjukkan gempa yang dominan di Sulawesi bagian selatan terjadi di darat yang merupakan gempa dangkal dan gempa menengah. Adapun sesar yang berpotensi terjadi pada gempabumi di Toraja dan sekitarnya adalah getaran sesar Palu Koro Sesar Saddang, sesar Walanae dan sesar Pasangkayu), serta sesar minor Makalu, Wala, Pangandaran dll. Sesar-sesar ini memicu formasi batuan menjadi retak-retak. Hal ini dapat menimbulkan longsor terutama di Toraja Utara. Parameter longsor antara lain: elevasi, kemiringan lereng, aspek lereng, geologi, tekstur tanah, kelurusan, jarak dari jalan, jarak dari sungai, curah hujan dan penutupan lahan.