Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Validasi Metode Spektrofotometri Visible Untuk Penentuan Kadar Formaldehida Pada Pembalut Wanita Yang Beredar Di Pasaran Yulianti, Cicik Herlina; Devianti, Vika Ayu; Ferry Fernanda, M.A. Hanny
Journal of Pharmacy and Science Vol. 2 No. 1 (2017): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v2i1.60

Abstract

ABSTRAKPembalut menjadi kebutuhan wanita yang sangat penting karena digunakan untuk menyerap cairan darah ketika mengalami menstruasi. Pada pembuatan pembalut wanita dimungkinkan adanya pemakaian formaldehida. Oleh karena itu, pembalut wanita termasuk salah satu alat kesehatan yang kandungan dan bahan penyusunnya diatur oleh pemerintah. Pada penelitian ini menggunakan metode spektrofotometri visibel untuk penentuan kadar formaldehida dalam pembalut wanita sekali pakai. Sebelum digunakan, maka metode spektrofotometri visibel ini harus divalidasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa metode spektrofotometri yang digunakan dapat memberikan hasil yang akurat. Tujuan penelitian ini adalah melakukan validasi metode spektrofotometri visibel untuk penetapan kadar formaldehida dalam pembalut wanita sekali pakai menggunakan pereaksi nash sebagai reagen spesifik. Metode penelitian yang digunakan adalah pembuatan dan pembakuan larutan baku formaldehida, menentukan panjang gelombang maksimal, pembuatan kurva kalibrasi, melakukan uji linieritas, uji LOD dan LOQ, serta uji kesesuaian dan kecermatan, dan menentukan kadar formaldehida pada pembalut wanita. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa metode spektrofotometri visibel memiliki selektifitas, linieritas,batas deteksi dan kuantitasi, presisi dan akurasi yang baik. Kadar rata-rata formaldehida pada ke lima sampel pembalut sebesar 2,88 mg/kg - 4,05 mg/kg.Kata kunci: pembalut, formaldehida, validasi, spektrofotometri visibelABSTRACTSanitary napkins are a very important woman’s need to absorb blood fluids when menstruating. In the manufacture of sanitary napkins may contain formaldehyde additives. Therefore, sanitary napkins are one of the medical devices whose composition is regulated by the government. In this study to identify the use of formaldehyde in sanitary napkins was carried out by visible spectrophotometry using nash reagent. This method should be validated in advance to ensure that the method used can provide accurate data. The aim of this research is to validate visible spectrophotometry method for determination of formaldehyde content indisposable sanitary napkins using nash reagent as specific reagent. Validation of UV – Vis spectrophotometry method for determination of formaldehyde showed that Nash reagent was suitable to determine formaldehyde. This method is linear with correlation coefficient (r2) of 0,99967. The validation characteristics include accuracy and precision, linearity, limit of detection, and limit of quantitation. The acceptance validation criteria were found in all case. Qualitative determination in five sanitary napkins samples showed positive results and the quantitative analysis confirmed that the average content of formaldehyde in five sanitary napkins samples was 2,88 mg/kg – 4,05 mg/kg.Keywords: sanitary napkins, formaldehyde, validation, visible spectrophotometry
Identifikasi dan Penetapan Kadar Klorin Dalam Pembalut Wanita yang Beredar di Kelurahan Ketintang dengan Metode Titrasi Iodimetri Devianti, Vika Ayu; Yulianti, Cicik Herlina
Journal of Pharmacy and Science Vol. 3 No. 1 (2018): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v3i1.67

Abstract

ABSTRAKPembalut wanita adalah produk yang berbentuk lembaran/pad terbuat dari bahan selulosa/sintetik yang digunakan untuk menyerap cairan menstruasi atau cairan dari vagina, namun terdapat pembalut yang menggunakan bubur kertas dalam proses pembuatannya. Bubur kertas merupakan hasil limbah kertas, karton dan kardus melalui proses daur ulang yang mengalami proses pemutihan menggunakan klorin (Cl2). Pembalut yang mengandung klorin beresiko tinggi terhadap kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar klorin pada beberapa merk pembalut wanita yang beredar di Kelurahan Ketintang, Kota Surabaya menggunakan metode titrasi iodimetri. Penelitian ini bersifat eksperimental. Sampel penelitian adalah 5 (lima) pembalut wanita lalu diuji di laboratorium Kimia Akademi Farmasi Surabaya dengan metode Titrasi Iodimetri. Hasil uji kualitatif dari 5 sampel hanya terdapat 1 sampel yang positif mengandung klorin. Sampel yang positif dilanjutkan dengan uji kuantitatif dan diperoleh kadar klorin sebesar 0,37 ppm.Kata kunci: Pembalut, Klorin, Titrasi IodimetriABSTRACTThe sanitary napkin is made from pulp as its main ingredient, which in the production process using  bleach pads, one of which is chlorine. Chlorine is high chemical which has a high oxide potential that can be used as a bleaching agent and disinfectant (eliminating germ). Chlorine in sanitary napkins is at high risk for reproductive health. This research was conducted to analyze and determine chlorine level in sanitary napkin with color reaction test and iodometry titration method. According to the minister of Health RI Regulation No. 492 / MENKES / PER / IV / 2010 regarding drinking water quality requirement that is maximum drinking water chlorine 5 ppm. The result of this study indicate that there is a sanitary napkins containing chlorine with a content of 0,37 ppm. As a result, indicate that chlorine levels in sanitary napkins are below the safe limits of the allowed chlorine content in drinking water quality requirement.Key Words: Sanitary Napkins, Chlorine, Iodimetry Titration.  
Pengaruh Lama Waktu Osmosis Terhadap Kandungan Vitamin C dalam Minuman Sari buah Stroberi dan Apel Devianti, Vika Ayu; Amalia, Anisa Rizki
Journal of Pharmacy and Science Vol. 4 No. 1 (2019): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : Akademi Farmasi Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53342/pharmasci.v4i1.125

Abstract

ABSTRAKVitamin C berperan penting dalam mempertahankan daya tahan tubuh. Vitamin C mudah teroksidasi dan tidakstabil dalam bentuk larutan. Vitamin C banyak ditemukan dalam buah – buahan, diantaranya adalah apel danstroberi. Apel dan stroberi ini sering diolah dalam bentuk minuman sari buah melalui proses ekstraksi osmosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama waktu osmosis (30 dan 60 menit) dan penambahan gula 10% terhadap kandungan vitamin C dalam minuman sari buah apel dan stroberi. Penambahan gula 10% mampu memperkecil penurunan kadar vitamin C dalam minuman sari buah. Penurunan kadar vitamin C pada sampel sari buah stroberi tanpa penambahan gula adalah 18,7% pada menit ke-30 dan 37,5% pada menit ke-60, sedangkan penambahan gula 10% mengalami penurunan sebesar 2,7% pada menit ke-30 dan 7,9% pada menit ke-60. Penurunan kadar vitamin C pada sampel sari buah apel tanpa penambahan gula adalah 24,2% pada menitke-30 dan 41,6% pada menit ke-60, sedangkan penambahan gula 10% mengalami penurunan sebesar 10,6% pada menit ke-30 dan 21,4% pada menit ke-60.Kata kunci: Vitamin C, sukrosa, minuman sari buah, apel, strawberry, osmosis ABSTRACTVitamin C plays an important in human body. Vitamin C is easily degraded by heat, light, oxygen, and heavy metal cations. Vitamin C mostly found in fruits, such as strawberry and apple. Generally strawberry and apple are processed into fruit juice by adding sugar using osmosis extraction. The objective of this research is to findout the effect of osmosis time and sugar addition towards the vitamin C level in strawberry and apple juice. The result showed that sugar addition can affect the vitamin C level in strawberry and apple juice. Sugars can decrease the oxygen solubility causing less oxygen availability for oxidation of vitamin C. The diminish of vitamin C content in apple juice with sugar addition were 10,6% and 21,4% for 30 and 60 minutes of osmosis time; while strawberry juice with sugar addition able to lowering vitamin C level until 18,7% and 37,5% for 30 and 60 minutes of osmosis time.Keywords: Vitamin C, sucrose, apple juice, strawberry juice, osmosis,
Optimasi Lama Waktu Ekstraksi Dengan Metode MAE pada Pektin dari Kulit Pisang Devianti, Vika Ayu; Arifiyana, Djamilah
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 3 No 01 (2021): HERCLIPS VOL 3 NO 1
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v3i01.3116

Abstract

Pektin merupakan salah satu biopolimer dari asam galakturonat. Pektin dapat diekstrak dari kulit buah pisang. Proses ekstraksi pektin dari kulit pisang dapat dilakukan dengan metode Microwave Assisted Extraction (MAE). Salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses ekstraksi pektin dengan metode MAE ini adalah lama waktu ekstraksi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu yang optimal saat ekstraksi pektin dari kulit pisang menggunakan metode MAE. Proses ekstraksi dilakukan dengan variasi waktu 5, 10, 15, 20, dan 25 menit. Hasil ekstrak yang diperoleh memiliki karakteristik yang sama untuk setiap variabel. Kondisi optimum diperoleh saat lama waktu ekstraksi 15 menit dengan persen rendemen sebesar 27,55%.