Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Identifikasi Struktur Tanah Bawah Permukaan dan Kedalaman Akuifer Daerah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Manggar Menggunakan Metode Resistivitas Konfigurasi Schlumberger Muntaha, Mohammad; Latifah, Jakaria Aspan; Sastrawan, Febrian Dedi
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2019)
Publisher : Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.039 KB) | DOI: 10.12962/j2579-891X.v17i1.3836

Abstract

Air menjadi persoalan bagi warga sekitar daerah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Manggar Balikpapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kedalaman akuifer dan struktur bawah permukaan sekitar daerah TPA Manggar dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Schlumberger. Data yang diperoleh pada proses akusisi digunakan untuk menghitung nilai resistivitas semu pada setiap titik pengukuran dan dianalisisi secara kuantitatif dan kualitatif. Proses dilanjutkan dengan inversi menggunakan program IP2 Win sehingga didapatkan nilai resistivitas dan ketebalan lapisan pada setiap titik pengukuran. Hasil pengukuran terlihat bahwa struktur bawah permukaan pada setiap titik pengukuran memiliki kesamaan, yaitu pada lapisan teratas merupakan lapisan top soil dengan lapisan kedap air (impermeable). Dibawahnya  merupakan lapisan lempung yang lolos air (permeable), selanjutnya adalah lapisan  pasir yang memiliki fungsi sebagai lapisan akuifer air tanah. Kedalaman lapisan akuifer air tanah menunjukkan hasil yang berbeda-beda, akuifer terdangkal pada titik pengukuran kedua yaitu 1,15 – 7,68 meter dan akuifer terdalam pada titik pengukuran ketiga yaitu 41,2 – 61,7 meter. Rentang nilai resistivitas akuifer pada tiap titik pengukuran bervariasi berkisar 7,33 Ωm  – 27,4 Ωm.
Determining Groundwater Potential Using Vertical Electrical Sounding Method In Manggar, Balikpapan City, Indonesia. Febrian Sastrawan; Rahmania; Meidi Arisalwadi
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 5 No. 4 (2020): JGEET Vol 05 No 04: December 2020
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2020.5.4.5495

Abstract

Clean water requirement in Manggar Urban Village of Balikpapan City is rising along with population growth. The main source of clean water that can be used is ground water in the aquifer layer. The Study of groundwater potential was conducted using vertical electrical sounding (VES) method to determine the presence and types of aquifer layers. The measurements along four measurement points revealed four aquifers buried in depth ranging from 48 to 53 m below the surface. The layer which is potential to be an aquifer is a sand layer with moderate-sized grain. The resistivity values for sand layer at each measurement point vary from 221 to 281Ωm. The estimation of sand to be an aquifer layer was supported by the calculation of formation factors. The calculation was based on the ratio of resistivity values from pore-filling water and resistivity values from water-saturated rocks layer. The aquifer revealed in this study is categorized as unconfined aquifer because the upper layer is restricted by sandy clay. The resistivity values vary from 12.8 to 35.4 Ωm which behaved as an aquitard layer. However, low resistivity values between 9.6 to 20 Ωm are detected under the aquifer layer. The layer is identified as clay which behaved as an impermeable layer or aquiclude.
APLIKASI METODE SELF-POTENTIAL UNTUK PEMETAAN BAWAH PERMUKAAN DI AREA KAMPUS ITK Meidi Arisalwadi; Rori Shanaz Cahyani; Atut Reni Septiana; Rahmania Rahmania; Febrian Dedi Sastrawan
Indonesian Physical Review Vol. 3 No. 3 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v3i3.65

Abstract

Identified subsurface composition remains one of the important things in development, such as finds out potential that is below the surface, this research in Institut Teknologi Kalimantan Campus (ITK). This study aims to identify distribute potential values and finds out the source of anomalies in the ITK Campus area. This study uses the Self-Potential method with a fixed-base technique. The data obtained in the form of potential difference (delta V) data, base potential data and measurement point coordinates. The data was corrected by daily base variation, daily correction and reference correction. After obtaining a potential value from the correction at each measurement point, the data processing was done using surfer 11 software. The results of data processing were obtained isopotential contour map and qualitative interpretation which could be seen distribution of potential different values. On the isopotential contour map, slicing of two cross sections selected indicates the source of anomaly. Anomalous potential values of 45 mV to -55 mV indicated anomalous sources namely electrolyte potential in groundwater with positive anomaly values negative up to hundreds of mV. And, there was a potential for a liquid flowwith a positive and negative anomaly ≤ 100 mV
Identifikasi Lapisan Bawah Permukaan Berdasarkan Data Resistivitas 2 Dimensi Febrian Dedi Sastrawan; Meidi Arisalwadi; Rahmania Rahmania
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 2 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i2.903

Abstract

Kondisi bawah permukaan bumi yang kompleks sangat menarik untuk dipelajari. Informasi kondisi bawah permukaan dapat digunakan dalam berbagai bidang keilmuan. Informasi kondisi bawah permukaan memberikan gambaran karakteristik dari setiap lapisan batuan. Dalam penelitian ini menggunakan metode geolistrik untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Metode geolistrik menggunakan sifat kelistrikan yaitu resistivitas batuan. Akuisisi data lapangan dilakukan dengan cara mengalirkan arus listrik ke bawah permukaan dan mengukur beda potensia yang muncul. Konfigurasi elekroda yang digunakan adalah konfigurasi wenner yang menghasilkan penampang 2D resistivitas bawah permukaan. Berdasarkan penampang 2D resistivitas bawah permukaan diketahui lapisan bawah permukaan daerah penelitian didominasi oleh lapisan lempung yang tersisipi pasir dengan nilai resistivitas 10 – 31 Ωm tersebar disemua lintasan pengukuran. Terdapat juga lapisan lempung yang tersaturasi oleh air dengan resistivitas 1 – 10 Ωm yang hanya terdapat dilintasan pertama pada kedalaman 5 – 18 m dibawah permukaan. Sesuai dengan kondisi geologi di dareah penelitian juga terdapat sisipan batubara, hal ini terlihat pada lintasan pertama dan kedua dengan nilai resistivitas > 90 Ωm. Data informasi bawah permukaan hasil penelitian dapat digunakan sebagai data pendukung dalam persiapan pembangunan dan meminimalisisr dampak bencana alam.  
Menentukan Ketebalan Lapisan Lapuk Berdasarkan Data Geolistrik Resistivitas Rahmania Rahmania; Febrian Dedi Sastrawan; Meidi Arisalwadi
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 6, No 2 (2020): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v6i2.921

Abstract

In building construction planning, roads, or other infrastructures, Soil capacity for placing foundation is an substantial part that must be considered. When the land as construction supporting experiences fracture or shift, then it can generate building failure. The potential for fracturing and soil displacement can be identified from the thickness of weathered layer. Geoelectric resistivity methods of dipole-dipole array were applied in this study to determine the thickness of the weathered layer. The study was conducted at three different measurement locations oriented to east-west. The result of data processing usingRes2dinv software with an inversion technique is 2D resistivity section that represents a conceptual subsurface geological model. From these results, three types of rock layers are identified. The first layer is a weathered layer in the form of topsoil, clay, and sand with resistivity value of 8-276 Ωm and the thickness varied from 5 m to 17 m, the second layer is clay sand with resistivity value of 276-2000Ωm identified in about12m to infinite depth, and the resistivity values up to 2000 Ωm the third layer identified at location SS_01 is considered to be coal.Keywords: resistivity, geoelectric, dipole-dipole, weathered layer ABSTRAKDalam hal perencanaan pembangunan gedung, jalan, maupun infrastruktur lainnya, kestabilan tanah menjadi salah satu bagian penting yang harus diperhatikan. Jika tanah sebagai pendukung bangunan mengalami deformasi berupa rekahan, penurunan atau pergeseran, maka hal tersebut dapat memicu kerusakan konstruksi bangunan. Potensi rekahan,penurunan dan pergeseran tanah dapat diketahui dari ketebalan lapisan lapuk. Metode Geolistrik resistivitas konfigurasi dipol-dipol diaplikasikan dalam penelitian ini untuk menentukan ketebalan lapisan lapuk. Penelitian dilakukan di tiga lokasi pengukuran berbeda dan beroentasi timur-barat. Hasil pengolahan data menggunakan software Res2dinvdengan teknik inversi berupa penampang resistivitas 2D yang merepresentasikan model geologi konseptual bawah permukaan. Dari Hasil tersebut teridentifikasi tiga jenis lapisan batuan. Lapisan pertama merupakan lapisan lapuk yang terdiri dari top soil,lempung dan pasir halusmemiliki nilai resistivitas 8-276 Ωm dan ketebalan yang bervariasi dari 5 m hingga 17 m. Lapisan kedua adalah  pasir lempung memiliki nilai resistivitas 276-2000 Ωm danteridentifikasi pada kedalaman 12 m sampai tak hingga, dan lapisan ketiga dengan nilai resistivitas lebih dari 2000 Ωm  yangteridentifikasi pada lokasi pengukuran SS_01 diduga sebagai batu bara. Kata Kunci: resistivitas, geolistrik, dipole-dipole, lapisan lapuk
Studi Awal Indikasi Intrusi Air Laut Menggunakan Metode Gelostrik Tahanan Jenis Febrian Dedi Sastrawan; Rahmania Rahmania; Meidi Arisalwadi
Jurnal Fisika FLUX Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.152 KB) | DOI: 10.20527/flux.v18i2.9077

Abstract

ABSTRAK− Eksploitasi air tanah yang berlebihan merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya pencemaran air laut atau intrusi air laut. intrusi air laut merupakan salah satu pencemaran air tanah yang memiliki banyak dampak negatif. Intrusi air laut dapat menyebabkan krisis air bersih, mengubah kesuburan tanah dan dapat merusak pondasi bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikasi intrusi air laut di Kecamatan Manggar Kota Balikpapan dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas. Metode geolistrik memanfaatkan sifat kelistrikan suatu material, yaitu resistivitas untuk menentukan kondisi bawah permukaan. Parameter resistivitas dapat digunakan untuk mengidentifikasi indikasi intrusi air laut. Nilai resistivitas lapisan tanah atau airtanah yang telah tercemar oleh air laut akan semakin berkurang. Hal ini terjadi karena kandungan elektrolit yang memudahkan arus listrik mengalir. Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi intrusi air laut yang ditandai dengan anomali resistivitas rendah sebesar 1 – 8 m. Intrusi air laut di daerah Manggar ditemukan pada jarak ± 200 m dari pantai. Lapisan tanah yang tercemar airtanah diduga merupakan lapisan lempung.KATA KUNCI: Anomali; Air tanah; Resistivitas; Intrusi Air Laut ABSTRACT− Excessive groundwater exploitation is one of the driving factors for sea water pollution or seawater intrusion. seawater intrusion is one of the groundwater contaminations that has many negative impacts. Seawater intrusion can cause a clean water crisis, change soil fertility and can damage building foundations. This study aims to determine the indication of seawater intrusion in the Manggar sub-district of Balikpapan City using the resistivity geoelectric method. The geoelectric method makes use of the electrical properties of a material, namely resistivity to determine subsurface conditions. The resistivity parameter can be used to identify indications of sea water intrusion. The resistivity value of soil layers or groundwater that has been contaminated by sea water will decrease. This happens because of the electrolyte content which makes it easier for electric current to flow. The results showed an indication of seawater intrusion marked by a low resistivity anomaly of 1 - 8 Ωm. Sea water intrusion in the Manggar area was found at a distance of ± 200 m from the coast. Soil layer that is contaminated with groundwater is thought to be a layer of clay.KEYWORDS: Anomaly; Groundwater; Resistivity; Seawater intrusion
Estimasi Kedalaman Akuifer Dangkal Daerah TPA Manggar Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner Febrian Dedi Sastrawan; Jakaria Aspan Latifan
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 5, No 2 (2019): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v5i2.663

Abstract

Research on the estimation of shallow aquifer depth is very useful to determine the distribution of shallow aquifer potential that can be utilized by humans easily and efficiently. The research methods include the study of geological conditions, measurement of a geoelectrical method with the configuration is Wenner and interpretation of cross-section 2D subsurface resistivity to determine the estimation of shallow aquifer depths. Based on variations in resistivity values in 2D cross sections, it can be seen the subsurface conditions of the study area consisted of clay layers with resistivity values of 5-20 ohms, sand layers with resistances of 20 - 70 ohms meters, layers of soil and limestone inserts with resistivity 70 - 300 ohms. The sand layer acts as an aquifer because it can deviate and pass water. At the study site, the sand layer is at a depth of 5-25 meters which has the potential as a shallow aquifer.Keywords: Resistivity, Aquifer, Wenner, GeoelectricalABSTRAKPenelitian mengenai estimasi kedalaman akuifer dangkal sangat berguna untuk mengetahui sebaran potensi akuifer dangkal yang dapat dimanfaatkan oleh manusia secara mudah dan efisien. Metode penelitian meliputi studi mengenai kondisi geologi, pengukuran geolistrik konfigurasi wenner dan interpretasi penampang 2D resistivitas bawah permukaan untuk mengetahui estimasi kedalaman akuifer dangkal. Berdasarkan variasi nilai resistivitas dalam penampang 2D dapat diketahui kondisi bawah permukaan daerah penelitian terdiri darilapisan lempung dengan nilairesistivitas 5 – 20 Ωm, lapisan pasir  dengan resisitivitas 20 – 70 Ωm, lapisan soil dan sisipan batu gamping dengan resistivitas 70 – 300 Ωm. Lapisan pasir berperan sebagai akuifer karena dapat menyimpang dan meyoloskan air. Pada lokasi penelitian lapisan pasir berada pada kedalaman 5 – 10 meter yang berpotensi sebagai akuifer dangkal yang tergolong sebagai akuifer bebas.Kata kunci :  resistivitas, akuifer, wenner, geolistrik 
Identifikasi Karakteristik Reservoar Berdasarkan Data Akuistik Impedan dan Log Neutron Porositas Studi Kasus: Lapangan Boonsville, USA Febrian Dedi Sastrawan; Irsan Ar Rahman; Rahmania Rahmania; Meidi Arisalwadi
INDONESIAN JOURNAL OF APPLIED PHYSICS Vol 11, No 1 (2021): IJAP Volume 11 ISSUE 01 YEAR 2021
Publisher : Department of Physics, Sebelas Maret University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/ijap.v11i1.40339

Abstract

Penelitian ini berjudul Identifikasi Karakteristik Reservoar Berdasarkan Data Akuistik Impedan Dan Log Neutron Porositas Studi Kasus: Lapangan Boonsville, USA. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya menemukan lokasi prospek hidrokarbon dalam upaya menjaga ketahanan energi. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mendapatkan nilai cutoff AI clean sand stone pada formasi Caddo dan Vineyard berdasarkan hasil crossplot log AI, density, dan gamma ray dan untuk menentukan lokasi/zona yang di prediksi mengandung hidrokarbon pada formasi Caddo dan Vineyard berdasarkan hasil analisis inversi AI, porositas, dan analisis kualitatif data log. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode seismik inversi impedansi akustik (AI). Metode seismik inversi AI digunakan untuk mendapatkan parameter fisis batuan yaitu impedansi akustik sehingga persebaran zona reservoar tempat tersimpannya cadangan hidrokarbon dapat diprediksi. Hasil sebaran AI pada volume seismik dapat digunakan untuk memprediksi sebaran porositas. Prediksi sebaran porositas pada volume seismik didapat dari hasil regresi linier antara nilai AI dengan data log porositas pada sumur B Yates 18 D. Hasil penelitian didapatkan nilai cutoff AI clean sand stone pada formasi Caddo sebesar 38000 - 55500 (ft/s) (gr/cc) dan pada formasi Vineyard sebesar 33000 - 37500 (ft/s) (gr/cc). Pada Top Caddo memiliki 4 zona yang diprediksi mengandung gas dengan reservoar berupa clean sand stone. Pada Top Vineyard ditemukan 3 zona yang diprediksi juga mengandung gas dengan reservoar berupa shaly sand.
APLIKASI METODE VLF (VERY LOW FREQUENCY) DAN METODE RESISTIVITAS UNTUK ESTIMASI SEBARAN LAVA BASALT BERSTRUKTUR BANTAL DI DAERAH WATUADEG KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Adrian Rahmat Nur Adrian; Febrian Dedi Sastrawan; Bayu Achil Sadjab; Sismanto Sismanto
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 7 No. 2 (2022): JOP (Journal Online of Physics) Vol 7 No 2
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v7i2.18211

Abstract

Penelitian tentang estimasi sebaran lava basalt berstruktur bantal telah di lakukan di daerah Watuadeg Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta dengan menggunakan metode VLF (Very Low Frequency) dan metode resistivitas untuk mengetahui variasi nilai rapat arus ekuivalen dan resistivitas bawah permukaan, serta arah penyebaran lava bantal. Pengukuran metode VLF sebanyak 5 lintasan yang berarah Barat – Timur dan 3 lintasan berarah Utara – Selatan. Pengukuran metode resistivitas sebanyak 9 titik dengan setengah panjang bentangan (AB/2) adalah 200 meter dalam area pengukuran 2 km2. Hasil pengolahan data resistivitas menunjukkan nilai variasi resistivitas bawah permukaan adalah 10,9 Ωm– 109  Wm yang diidentifikasi sebagai resistivitas soil, 32,3 Ωm – 122 Ωm diindikasikan sebagai resistivitas tuf, 286 Ωm – 888 Ωm diidentifikasi sebagai resistivitas lava bantal, 112 Ωm – 167 Ωm diidentifikasi sebagai resistivitas aglomerat dan 2,72 Ωm – 36,2 Ωm diindikasikan sebagai resistivitas lempung. Nilai rapat arus ekuivalen (RAE)  di daerah Watuadeg bervariasi antara 60 % - 240 %. Berdasarkan hasil korelasi antar penampang RAE dengan penampang korelasi resistivitas diperkirakan bahwa sebaran lava basalt berstruktur bantal di daerah Watuadeg bersumber dari bukit yang terletak di sebelah Barat kali Opak dengan arah sebarannya menerus ke arah Selatan.
Prototype Design Of Geophone Using Piezoelectric Sensor Based On Arduino Uno Marlina Susanti; Meidi Arisalwadi; Menasita Mayantasari; Rahmania Rahmania; Febrian Dedi Sastrawan
Journal of Multidisciplinary Science Vol. 1 No. 3 (2022): November-December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Studi Islam Sunan Doe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.292 KB)

Abstract

This study designed a geophone prototype using a piezoelectric sensor based on Arduino Uno. This research aims to create an alternative tool from the geophone that can measure vibrations on the ground. To find out if the geophone sensor that has been designed can work well, namely by knowing how far away the sensor can receive a given vibration source. Geophone design made using a piezoelectric sensor based on Arduino Uno R3. The components used to make the prototype will be connected to the Arduino, with the output as a byte value converted into a voltage. These results were obtained from testing by taking data using a vibration source, namely a dropped load. The testing process is carried out by dropping the vibration source from a height of 55 cm with variations in the distance as far as 20 cm, 30 cm, 50 cm and 60 cm. From the experiments carried out, the prototype made can function to read data from the dropped source. The farther the vibration source is dropped, the smaller the voltage generated. The results obtained from this study are the design of a geophone prototype made on a laboratory scale.