Hendrawaty, Nurmala
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI

Analisis Kosakata dan Gaya Bahasa pada Lirik Lagu Pray–Justin Bieber yang Ditransliterasi Berdasarkan Pendekatan Sosial dalam Analisis Sastra Retnomurti, Ayu Bandu; Hendrawaty, Nurmala
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.682 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis kosa kata berdasarkan pendekatan sosial dalam analisis sastra pada lirik lagu Pray oleh Justin Bieber, dan juga untuk mendeskripsikan jenis-jenis gaya bahasa berdasarkan pendekatan sosial dalam analisis sastra pada lirik lagu Pray oleh Justin. Bieber. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang menganalisis data dengan mengklasifikasikannya ke dalam kosakata dan gaya bahasa dalam pendekatan sosial analisis sastra. Setelah menganalisis lirik Pray, peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil penelitian ini terdiri dari kosa kata dan jenis gaya bahasa diklasifikasikan dalam delapan jenis. Pertama, gaya bahasa sederhana, seperti anak-anak menangis, tentara sekarat. Gaya kedua, yaitu gaya bahasa mulia dan kuat, seperti saya menutup mata saya dan saya bisa melihat hari yang lebih baik, saya menutup mata dan berdoa. Gaya ketiga, gaya bahasa sedang, seperti saya mengetahui ada sinar matahari di balik hujan itu, saya mengetahui ada waktu yang baik di balik rasa sakit itu. Keempat, gaya bahasa klimaks, seperti sebagian orang tidak memiliki rumah. Kelima, gaya bahasa antiklimaks, seperti di koran, di TV, ke mana pun saya pergi. Keenam, gaya bahasa paralelisme, seperti patah hati, kehidupan tidak dimulai. Ketujuh, gaya bahasa antitesis, seperti ada sinar matahari di balik hujan itu, ada waktu yang baik di balik rasa sakit itu. Delapan, gaya bahasa pengulangan, seperti saya kehilangan nafsu makan, tahu bahwa anak-anak kelaparan.