Kuntoro, Ike Anggraika
Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Depok

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN SOCIAL SKILL TRAINING PADA ANAK USIA SEKOLAH DENGAN KESULITAN MENJALIN PERTEMANAN Tedjawidjaja, Detricia; Kuntoro, Ike Anggraika
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.544 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i1.23955

Abstract

Salah satu tugas perkembangan yang penting pada saat anak memasuki usia sekolah adalah membangun hubungan yang lebih dekat dengan teman sebaya. Anak yang mengalami kesulitan menjalin hubungan teman sebaya mengarah pada berbagai masalah emosi dan perilaku. Salah satu kunci untuk dapat membangun hubungan teman sebaya yang baik adalah memiliki keterampilan sosial. Defisit dalam keterampilan sosial berdampak negatif terhadap fungsi sosial, emosional, dan akademik anak. Social Skill Training (SST) merupakan intervensi yang mengajarkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjalin interaksi sosial. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan sosial pada anak usia sekolah dengan menggunakan SST. Penelitian ini menggunakan single-subject study dengan pre-test dan post-test yang diterapkan pada seorang partisipan berusia 9 tahun 10 bulan yang dikeluhkan mengalami kesulitan membangun hubungan pertemanan di sekolah. Ia menunjukkan defisit dalam tiga komponen keterampilan sosial, yaitu memberikan dan menerima pujian, melakukan percakapan, dan menunjukkan empati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SST terbukti berhasil dalam meningkatkan keterampilan sosial pada ketiga komponen tersebut. Peningkatan keterampilan sosial sejalan dengan kemampuan menjalin hubungan teman sebaya yang lebih dekat dengan teman di sekolah. Pengukuran yang dilakukan tiga minggu setelah intervensi menunjukkan bahwa peningkatan tersebut dapat diterapkan dan digeneralisasikan dalam situasi kehidupan sehari-hari.
Penerapan Token Economy dan Teknik Prompting untuk Meningkatkan Keterampilan Berpakaian pada Remaja dengan Disabilitas Intelektual Taraf Sedang Amanda Anggriani Kinasih; Ike Anggraika
Jurnal Online Psikogenesis Vol 7, No 2 (2019): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jps.v7i2.761

Abstract

Anak dengan disabilitas intelektual memiliki masalah dengan fungsi adaptif, salah satunya ialah kemampuan bina diri. Salah satu kemampuan bina diri yang penting untuk dikuasai oleh anak adalah berpakaian secara mandiri, terutama bila anak sudah menginjak usia remaja, agar anak tidak lagi bergantung pada orang dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berpakaian pada anak dengan disabilitas intelektual melalui program modifikasi perilaku. Keterampilan berpakaian diukur dengan durasi yang dibutuhkan anak untuk selesai mengenakan pakaian dengan tepat. Desain penelitian ini menggunakan single case experimental A-B design. Partisipan dari penelitian ini ialah seorang anak perempuan berusia 14 tahun 11 bulan dengan disabilitas intelektual level moderate. Teknik yang digunakan dalam program modifikasi perilaku ini ialah token economy serta prompting. Intervensi mencakup 3 sesi baseline, 15 sesi intervensi, serta 3 sesi follow-up. Data  dianalisis dengan membandingkan durasi yang dibutuhkan anak untuk berpakaian secara tepat sebelum dan setelah intervensi dilakukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan durasi berpakaian yang signifikan, yakni hampir 6 kali lebih cepat yaitu dari total 65 menit (tahap baseline) hingga total 11 menit (tahap follow-up) untuk 5 jenis pakaian. Hal tersebut menandakan bahwa anak lebih terampil dalam mengenakan pakaian tanpa bantuan dari orangtua.
Efektivitas Teknik Prompting dan Positive Reinforcement untuk Meningkatkan Frekuensi Kontak Mata pada Anak Prasekolah dengan Autisme Anita Carolina Hendarko; Ike Anggraika
Jurnal Online Psikogenesis Vol 6, No 2 (2018): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jps.v6i2.700

Abstract

Anak-anak dengan autisme menunjukkan defisit dalam keterampilan komunikasi dan interaksi sosial, salah satunya adalah kurangnya kontak mata. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan frekuensi kontak mata pada anak usia pra sekolah dengan autisme dengan menggunakan teknik prompting dan positive reinforcement. Penelitian ini menggunakan single case experimental A-B design. Partisipan adalah seorang anak perempuan berusia 4 tahun dengan diagnosa ASD level moderate. Teknik pengumpulan data melalui observasi frekuensi kontak mata setelah subjek dipanggil namanya. Analisis data dilihat dengan membandingkan frekuensi kontak mata sebelum dan sesudah intervensi dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan frekuensi kontak mata yang signifikan pada partisipan, dari 5% sebelum intervensi menjadi 75% setelah intervensi berakhir dan bertahan menjadi 80% saat follow-up. Untuk penelitian selanjutnya, perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu pemilihan aktivitas dan reinforcement dan keterlibatan orangtua merupakan faktor pendukung program pelatihan pada anak.
Pola asuh dan budaya: Studi komparatif antara masyarakat urban dan masyarakat rural Indonesia Inge Uli Wiswanti; Ike Anggraika Kuntoro; Nisa Praditya Ar Rizqi; Lathifah Halim
Jurnal Psikologi Sosial Vol 18 No 3 (2020): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jps.2020.21

Abstract

Pola asuh memiliki peran yang krusial dalam hampir seluruh aspek perkembangan anak, terutama aspek kognitif, emosi serta sosial. Perbedaan budaya dalam pola asuh, khususnya kemungkinan adanya perbedaan subkultur seperti etnis dan konteks urban serta rural masih jarang dieksplorasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah memang terdapat perbedaan pola asuh antar etnis dan antar masyarakat urban (vs. rural) di Indonesia. Partisipan penelitian ini adalah perempuan yang sudah menjadi ibu. Sebanyak 383 perempuan dengan status ibu dari Jabodetabek (N = 204), Magelang/Jawa (N = 101) dan Bukittinggi/Minang (N = 78) berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil utama penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai budaya (kolektivisme dan individualisme) serta praktek pengasuhan (conformity dan autonomy) di daerah urban dan rural. Dimensi kolektivisme, conformity dan autonomy menunjukkan perbedaan signifikan ketika dibandingkan pada tiga wilayah (Jabodetabek, Magelang, dan Bukittinggi). Jabodetabek cenderung lebih tinggi pada dimensi kolektivisme dan autonomy; Magelang pada dimensi conformity. Ketika variabel covariates dikontrol, maka dimensi individualisme menjadi signifikan bersama dengan dimensi kolektivisme, autonomy dan conformity.
Teknik Prompting untuk Meningkatkan Keterampilan Konsep Uang dan Aktivitas Ekonomi pada Anak dengan Disabilitas Intelektual Sedang Anita Carolina Hendarko; Ike Anggraika
Humanitas (Jurnal Psikologi) Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/humanitas.v3i2.2174

Abstract

The purpose of this research is to assess effectiveness of prompting technique to improve money and economic activity skill in children with moderate intellectual disability. This research use single-case experimental A-B design. Subject of this research is a 12 years old girl with moderate intellectual disability. Data collection technique trough observation about money and economic activity skill. Data analysis trough comparition of money and enocomic activity skill before and after training. The result of this study shows a significant improvement in money and economic activity skill, from skor 3 (from 50 of task analysis/ 6%) before training become 50 (from 50 task analysis/ 100%) after training. In future research, it is necessary to consider several things: selection of prompting and caregiver involvement is important factors to supporting the training program for children. Keywords: intellectual disability, behavioral modification, prompting, money concept, economic activity
Urban–Rural Influences on Parenting and Theory of Mind Development: An Intracultural Comparative Study in Indonesia Rizqi, Nisa Praditya Ar; Kuntoro, Ike Anggraika; Halim, Lathifah
Psychological Research on Urban Society Vol. 5, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Culture has a significant influence on parenting and the Theory of Mind (ToM). The impact of intracultural aspects requires greater investigation. Our research explores the intracultural influence of the location of the domicile of families on young children’s acquisition of ToM and parenting practices. Surveys were given to 350 children (ages 3 to 6) and their parents. Domiciles were divided into three groups: i) the urban area of Jakarta, ii) the suburbs in satellite cities near Jakarta (Bogor and Tangerang), and iii) the rural area of Bukittinggi. This research aims to determine whether there are significant differences in parenting practices and ToM between the three groups. Most participants are of a low socioeconomic level. The comparative results show significant differences in the ToM performance of children living in the three areas; children living in rural areas tend to have higher scores on ToM, followed by urban areas and then the suburbs. This result may be influenced by parents’ parenting practices, where parents in rural Bukittingi have a higher score on conformity and collectivist parenting than the other two groups.
PENERAPAN DIFFERENTIAL REINFORCEMENT OF ALTERNATIVE BEHAVIOR UNTUK MENURUNKAN SCREEN-TIME PADA ANAK DENGAN LANGUAGE DISORDER Rizqina Permatasari Ardiwijaya; Ike Anggraika Kuntoro
Journal of Psychological Science and Profession Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.904 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v3i1.21507

Abstract

Screen-time merupakan waktu penggunaan media elektronik, seperti televisi, telepon genggam, komputer, tablet atau video games. Beberapa penelitian melaporkan bahwa terdapat hubungan antara screen-time dengan obesitas, masalah atensi, agresi dan language disorder. American Academy of Pediatrics menganjurkan maksimal durasi screen-time pada anak usia dini adalah 2 jam per hari. Hal ini disebabkan karena anak dengan screen-time lebih dari 2 jam per hari akan mendapatkan kesempatan stimulasi dan komunikasi dua arah yang lebih sedikit, padahal mereka memiliki tugas perkembangan untuk mempelajari bahasa, memperkuat attachment dengan pengasuh, dan aktif mengeksplorasi lingkungan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menurunkan durasi screen-time pada anak dengan menggunakan metode antecedents control dan differential reinforcement of alternative behavior (DRA). Partisipan pada penelitian ini adalah anak laki-laki berusia 2 tahun 11 bulan dengan language disorder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik antecedents control dan DRA efektif menurunkan screen-time dari 226.25 menit menjadi 57.5 menit per hari.