Hairil Akbar
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Promotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat

Hubungan Motivasi Diri dengan Kepatuhan Diet pada Penderita Diabetes Mellitus di Klinik Kotamobagu Wound Care Center : The Relationship between Self-Motivation and Diet Compliance in Diabetes Mellitus Patients at the Kotamobagu Wound Care Center Clinic Nurmala Datuela; Hairil Akbar; Ake Royke Calvin Langingi
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 11 No. 2: DESEMBER 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.068 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v11i2.2105

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl. Mengubah gaya hidup merupakan pengobatan yang difokuskan pada penderita diabetes mellitus untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kotamobagu pada tahun 2020 penderita Diabetes mellitus adalah sebanyak 798 penderita. Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi diri dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus di Klinik Kotamobagu Wound Care Center. Metode penelitian menggunakan metode cross sectional, cara pengambilan sampel pada penelitian ini total sampling 39 orang dan analisis data menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi diri dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus (p value=0,000). Berdasarkan hasil dapat disimpulkan terdapat hubungan antara motivasi diri dengan kepatuhan diet pada penderita Diabetes mellitus di Klinik Kotamobagu Wound Care Center. Saran bahwa semakin baik moivasi diri penderita diabetes untuk sembuh maka kepatuhan terhadap diet akan semakin baik.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Tidak Aman pada Pengendara Ojek dan Becak Motor di Kota Kotamobagu: Factors Related to Unsafe Behavior Among Motorcycle Taxi and Auto Rickshaw Drivers in the City of Kotamobagu Hairil Akbar; Syamsu A. Kamaruddin; Arfan Nur
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 1: JUNE 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.113 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v12i1.2443

Abstract

Perkembangan transportasi terus menjamur dan berkembang sehingga mempengaruhi peningkatan kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor. Hal ini menyebabkan potensi peningkatan angka kecelakaan lalu lintas, karena tingkat kepemilikan kendaraan mempengaruhi peningkatan kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas masih menjadi masalah global sampai dengan saat ini. Kejadian kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 103.645 kasus pada tahun 2021. Berdasarkan data dari Polda Provinsi Sulawesi Utara sepanjang tahun 2021 mencatat ada kenaikan kecelakaan lalu lintas sebesar 207 kasus atau 13% dari tahun sebelumnya. Penyebab dari kejadian kecelakaan bervariasi. Namun, banyak didominasi oleh praktik dari pengendara, khususnya perilaku berkendara yang tidak aman. Tujuan penelitian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan perilaku tidak aman pada pengendara ojek dan becak motor di Kota Kotamobagu. Jenis penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancang bangun cross sectional study. Populasi seluruh pengendara ojek dan becak motor yang ada di Kota Kotamobagu. Total besar sampel yaitu 60 responden yang terdiri dari kelompok pengendara ojek 40 responden dan kelompok becak motor sebanyak 20 responden. Teknik pengambilan sampel yaitu Simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian yaitu pengetahuan (p-value value=0,014;OR=4,889), dan sikap (p-value=0,010;OR=5,167) menunjukkan adanya hubungan signifikan dengan perilaku berkendara yang tidak aman. Sedangkan peran rekan kerja tidak berhubungan dengan perilaku tidak aman pada pengendara ojek dan becak motor di Kota Kotamobagu (p-value=0,231;OR=2,333). Diharapkan kepada seluruh pengendara ojek dan becak motor di Kota Kotamobagu untuk dapat memahami konsep kesadaran keselamatan dalam berkendara dan menghindari perilaku tidak aman saat berkendara.
Hubungan Penerapan dan Edukasi PHBS dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Passi II: Relationship between Implementation and Education of Clean and Healthy Behavior with Diarrhea In Toddlers in Passi II Village Christien Gloria Tutu; Hairil Akbar; Henny Kaseger
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 2: DESEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v12i2.3063

Abstract

Diare adalah kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya, dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. Diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di kalangan anak-anak kurang dari 5 tahun. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow penyakit diare menduduki urutan kedua dengan angka 936 kasus, disusul ISPA 553 kasus, TB Paru klinis 340 kasus, dan DBD 166 kasus. Angka kasus diare masih tinggi karena faktor kualitas lingkungan, meliputi tingkat kebersihan, cakupan air bersih, dan cakupan sarana pelayanan kesehatan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan diare antara lain sanitasi lingkungan, ketersediaan air bersih, hygiene perorangan, sanitasi makanan, ketersediaan jamban, dan perilaku buang tinja. Tujuan penelitian menganalisis penerapan dan edukasi PHBS terhadap kejadian diare pada balita. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancang bangun cross sectional study. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita dan jumlah sampel sebanyak 50 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple random sampling. Hasil penelitian bahwa terdapat hubungan penerapan PHBS dengan kejadian diare dengan nilai ρ value = 0,001 sedangkan edukasi tidak berhubungan dengan kejadian diare dengan nilai ρ value = 0,149. Kesimpulan terdapat hubungan penerapan PHBS dengan kejadian diare. Diharapkan kepada tenaga kesehatan di Desa Passi II untuk lebih memperhatikan pemberian edukasi PHBS kepada masyarakat terlebih untuk orang tua yang mempunyai anak balita.
Hubungan Pengetahuan, Konsumsi Jajanan Cepat Saji terhadap Kejadian Tonsilitis pada Anak Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh: The Relationship Between Knowledge, Fast Food Snack Consumption to the Incidence of Tonsillitis in Elementary School Children in the Working Area of Batoh Health Center Banda Aceh City Rafsanjani, T.M.; Cut Siti Fatimah; Riski Muhammad; Burhanuddin Syam; Hairil Akbar
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 2: DESEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v12i2.3104

Abstract

Berdasarkan studi pendahuluan peneliti dengan mewawancarai 2 orang petugas kesehatan dan 1 orang pasien tonsilitis ditemukan bahwa tonsilitis paling banyak diderita oleh anak – anak usia sekolah dasar dengan jumlah kasus sebanyak 708 kasus. Tingginya kasus tonsilitis di wilayah kerja Puskesmas Batoh disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pengetahuan, kebiasaan konsumsi jajanan cepat saji, hygiene mulut yang buruk dan kebiasaan konsumsi minuman dingin. Tonsilitis dapat menyebabkan sulit bernapas, berat badan menurun, pola tidur tidak teratur, dan menurunnya prestasi belajar di sekolah. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, konsumsi jajanan cepat saji terhadap kejadian tonsilitis pada anak usia sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Batoh. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah anak usia 6 – 12 tahun yang menderita tonsilitis sebanyak 708 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini ialah 88 sampel. Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan konsumsi jajanan cepat saji (p-value = 0.004 dan tidak ada hubungan antara pengetahuan (p – value = 0,326) ) dengan kejadian tonsilitis pada anak usia Sekolah Dasar. Disarankan bagi pihak puskesmas agar dapat melakukan penyuluhan kesehatan di instansi pendidikan dasar dalam upaya mencegah dan menangani jumlah kasus tonsilitis di wilayah kerja Puskesmas Batoh khususnya tentang konsumsi jajanan cepat saji.
Faktor Host dan Environment sebagai Faktor Risiko ISPA pada Balita di Puskesmas Tulis: Host and Environmental Factors as Risk Factors for ARI in Toddlers at the Written Health Center Jaya Maulana; Teguh Irawan; Dewi Nugraheni RM; Dina Nabilah; Hairil Akbar
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 2: DESEMBER 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v12i2.3111

Abstract

Infeki Saluran Pernafasan Akut adalah Salah satu penyakit yang paling banyak di derita oleh masyarakat. Sebagian besar dari infeksi saluran pernafasan hanya bersifat ringan seperti batuk-pilek, disebabkan oleh virus dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Tujuan penelitian mengetahui Determinan Kejadian ISPA pada Balita di Desa Tulis Wilayah Kerja Puskesmas Tulis. Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengaan metode survey analitik desain case control. Teknik sampel yaitu consecutive sampling. Data analisis dilakukan dengan uji chi square dan regresi logistik berganda. Hasil uji chi square didapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA adalah faktor host; Asi Ekslusif (p=0,049, OR=2,654), Pengetahuan Ibu (p=0,029, OR=6,212), Perilaku Merokok (P=0,000, OR=22,500), dan faktor environment ; Pencahayaan dalam rumah (p=0,000, OR=31,714). Hasil uji multivariat di dapatkan faktor yang paing berpengaruh dengan kejadian ISPA adalah Pencahayaan dalam rumah (OR=29,004) setelah dikontrol dengan variabel lainnya.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di MAN 1 Banda Aceh: Factors Related to the Use of Youth Information and Conseling Centers (PIK-R) at MAN 1 Banda Aceh Dewi Yani, Evi; T.M. Rafsanjani; Putro Ayang Tursina; Hairil Akbar
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 2: DESEMBER 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v13i2.4308

Abstract

Latar belakang: Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak kemasa dewasa. Masalah yang menojol dikalangan remaja yaitu permasalahan seputar TRIAD KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS serta Napza), ditemukan banyak siswa yang mendapatkan bantuan seperti beasiswa kepada siswa. ada juga siswi yang menikah setelah lulus. PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling Remaja) di MAN 1 Banda Aceh menjadi salah satu layanan yang bisa dimanfaatkan oleh siswa yang ada di sekolah sebagai layanan dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya serta menjadi wadah persiapan kehidupan selanjutnya. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan pengetahuan dan sarana dan prasarana terhadap pemanfaatan pusat informasi konseling remaja (PIK-R) di MAN 1 Banda Aceh. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendeketaan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa X dan XI yang berjumlah 89 siswa dengan teknik pengambilan sampel random sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan (0.001), sarana dan prasarana (0.001) dengan pemanfaatan pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R). Kesimpulan: faktor pengetahuan, sarana dan prasarana merupakan faktor yang berhubungan terhadap Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Di Man 1 Banda Aceh.
Faktor Risiko Kejadian Kusta di Indonesia: Literature Review: Risk Factors for Leprosy in Indonesia: Literature Review Ratu Annisa Dyah Bestari; Jaya Maulana; Nur Lu’lu Fitriyani; Hairil Akbar
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 2: DESEMBER 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v13i2.4492

Abstract

Latar belakang: Kusta (morbus hansen) ialah kondisi infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycrobacterium leprae (M.leprae). Penyakit ini menyerang berbagai bagian tubuh termasuk saraf dan kulit. WHO melaporkan bahwa Indonesia menduduki posisi nomor 3 di dunia dalam penyumbang kasus kusta setelah India dan Brazil. Menurut data Kemenkes, prevalensi kasus kusta di Indonesia naik sebesar 0,55 per 10.000 penduduk pada tahun 2022. Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian kusta di Indonesia. Guna membantu capaian target eliminasi kusta di Indonesia pada tahun 2024 diperlukan pengetahuan mengenai faktor apa sajakah yang memengaruhi kejadian kusta agar dapat melakukan pengendalian dengan baik. Tujuan: Tujuan dari penulisan literature review ini yaitu untuk mengetahui faktor risiko apa sajakah yang memengaruhi kejadian kusta di Indonesia. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah literature review dengan menggunakan strategi sistematis, seperti pencarian artikel dalam database jurnal penelitian, pencarian melalui internet, dan tinjauan ulang artikel. Database yang digunakan yaitu google scholar. Hasil: Hasil dari analisis literature review didapatkan bahwa terdapat hubungan antara personal hygiene (OR=0.192-7.667), riwayat kontak (OR=0.475-38.5), lingkungan fisik rumah (OR=4.988), pengetahuan (OR=2.927-3.636) dengan kejadian kusta di Indonesia. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dari 10 artikel didapatkan bahwa terdapat hubungan antara personal hygiene, riwayat kontak, lingkungan fisik rumah, dan pengetahuan dengan kejadian kusta di Indonesia.
Efektivitas Spray Insektisida Nabati Terhadap Nyamuk Aedes aegypti: Literature Review: Efectiveness of Bioinsecticide Spray Against Aedes aegypti Mosquitoes: Literature Review Labibah Fara Anindya; Fitriyani, Nur Lu’lu; Jaya Maulana; Hairil Akbar
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 2: DESEMBER 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v13i2.4543

Abstract

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia hingga saat ini. Upaya pencegahan dan pengendalian perlu dilakukan untuk mengontrol penyebaran DBD. Upaya pengendalian Demam Berdarah Dengue yang sering dilakukan masyarakat dan dinilai efektif yaitu pengendalian secara kimiawi berupa penggunaan insektisida. Namun penggunaan insektisida yang berulang akan menimbulkan efek resistensi pada nyamuk dan berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan. Penggunaan bahan-bahan alam sebagai insektisida nabati perlu dikembangkan. Tujuan: Literature review ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas tanaman di Indonesia yang memiliki potensi sebagai bioinsektisida nyamuk Aedes aegypti. Metode: metode yang digunakan adalah literature review dengan mencari jurnal nasional yang memenuhi kriteria batasan publikasi 5 tahun terakhir (2019 – 2023). Literatur didapatkan melalui database google scholar dengan kata kunci efektivitas insektisida alami dalam bentuk sediaan spray terhadap mortalitas nyamuk Aedes aegypti. Hasil: Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tanaman yang memiliki efektivitas tertinggi terhadap kematian nyamuk Aedes aegypti adalah daun mengkudu dengan konsentrasi 25%. Daun mengkudu mampu membunuh 72% nyamuk uji atau sebanyak 18 ekor nyamuk pada konsentrasi 25% dan dapat memenuhi LC50 pada menit ke-15. Daun mengkudu mengandung senyawa kimia aktif seperti alkaloid, triterpenoid, saponin, tanin dan flavonoid yang dapat membunuh nyamuk Aedes aegypti. Kesimpulan: Berdasarkan hasil pembahasan disimpulkan bahwa daun mengkudu pada konsentrasi 25% memiliki efektivitas terbaik sebagai insektisida nabati dalam sediaan spray untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti.
Analisis Faktor Host dan Sosial Budaya dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Produktif (15-64 Tahun) di Wilayah Kerja Puskesmas Wiradesa: nalysis of Host and Socio-Cultural Factors with the Incident of Hypertension in the Productive Age (15-64 Years) in the Wiradesa Community Health Center Working Area Ratu Annisa Dyah Bestari; Jaya Maulana; Nur Lulu Fitriyani; Hairil Akbar
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 1: JUNE 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v14i1.5438

Abstract

Latar belakang: Hipertensi merupakan suatu keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2018 prevalensi hipertensi di dunia sebesar 26.4% atau 972 juta orang terkena penyakit hipertensi, angka ini mengalami peningkatan di tahun 2021 menjadi 29,2%. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi. Tujuan: Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui faktor apa sajakah yang memengaruhi kerjadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Wiradesa. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode case control dengan total 60 responden. Hasil: Hasil dari analisis analisis chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan antara ekonomi (OR: 0,434), status gizi (OR: 4,125), dan stres (OR: 10,545) dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Wiradesa. Kesimpulan: Hasil uji bivariat dengan uji chi square didapatkan bahwa terdapat hubungan antara ekonomi, status gizi, dan stres terhadap kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Wiradesa.
Hubungan Umur, Masa Kerja dan Tuntutan Kerja dengan Stres Kerja Pada Karyawan PDAM di Kabupaten X Hairil Akbar; Abdul Malik Darmin Asri; Henny Kaseger; Dalia Novitasari; Sarman; Azizah Afdelisa Aryanto; Darmin
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 1: JUNE 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v14i1.5518

Abstract

Latar belakang: World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sekitar 450 juta orang di dunia mengalami stres. Survei yang dilakukan oleh health and safety executive (HSE) menyatakan stress dan depresi terkait pekerjaan pada tahun 2017/2018 adalah 595.000 kasus dengan tingkat pervelensi 1.800 per 100.000 pekerja. Di Indonesia tercatat sekitar 10% dari total penduduk Indonesia mengalami stres. Tujuan: Menganalisis hubungan umur, masa kerja dan tuntutan kerja dengan stress kerja pada karyawan PDAM di Kabupaten X. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada karyawan PDAM yang terdiri dari 65 karyawan. Penelitian ini mengambil seluruh populasi karyawan PDAM. Uji statistik menggunakan uji Chi-Square pada variabel usia, masa kerja dan tuntutan kerja dengan stress kerja. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa umur (? value=0,003), masa kerja (? value=0,000), tuntutan kerja (? value=0,000) berhubungan stres kerja. Saran: Perlunya dukungan tambahan seperti melakukan konseling secara rutin, melakukan latihan fisik dan mental seperti olahraga dan relaksasi untuk dapat mengurangi stres kerja.