Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektivitas Pemenuhan Hak Pejalan Kaki dalam Penggunaan Trotoar (Studi Di Kota Pematang Siantar) Banjarnahor*, Daulat Nathanael; Togatorop, Firinta
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 4 (2023): Agustus, Social Religious, History of low, Social Econmic and Humanities
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i4.26794

Abstract

UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pada pasal 4 UU No. 22 Tahun 2009 dijelaskan bahwa undang-undang tersebut memiliki tujuan dan ruang lingkup untuk membina dan menyelenggarakan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, dan lancar dan salah satunya adalah melalui gerak pindah kendaraan, orang, dan/atau barang di jalan. Selanjutnya pada undang-undang lalu lintas tersebut juga diatur tentang hak pejalan kaki pada pasal 131 ayat (1) yang mengatur bahwa “pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung yang berupa trotoar”. namun pada kenyataannya ditemui fakta bahwa hak pejalan kaki atas penggunaan trotoar belum dipenuhi secara baik. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana efektivitas pemenuhan hak pejalan kaki dalam penggunaan trotoar jalan di Kota Pematang Siantar dan Apa kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan untuk pemenuhan hak pejalan kaki dalam penggunaan trotoar jalan dan di Kota Pematang Siantar. Banyaknya pelanggaran hak pejalan kaki di trotoar yang terjadi di Kota Pematang Siantar menjadi indikator bahwa UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan belumlah efektif dengan kendala yang dihadapi berasal dari 4 faktor, yaitu: sisi aturan atau substansi hukum yang kurang (memberi efek jera), dan adanya ketidakpastian hukum, dari sisi struktur atau aparat penegak hukum belum menjalankan tugas penegakan hukum dengan baik dan konsisten, dari sisi sarana atau fasilitas, adalah belum maksimal, dari sisi budaya dan masyarakat, pemahaman hukum serta budaya hukum warga masyarakat, khusunya yang melanggar di kawasan trotoar adalah rendah. Upaya dan solusi penegakan hukum secara preventif telah diupayakan oleh pihak terkait (satpol PP) untuk mencegah terjadinya pelanggaran hak pejalan kaki. Upaya yang dilakukan oleh pihak terkait tersebut antara lain berupa operasi penertiban dan pengawasan yang dilakukan oleh satpol PP namun belum dilakukan secara berkala setiap hari.
Implementation Of Duties, Functions And Authority Of The Integrated Law Enforcement Center (Gakkumdu) In Realizing Democratic, Integrity And Fair Elections And Elections (Study In Pematangsiantar City) Banjarnahor, Daulat Nathanael; Saragih, Sepriandison; Togatorop, Firinta; Sihombing, Michael F
Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Ilmu Sosial Mamangan Accredited 3 (SK Dirjen Ristek Dikti No. 158/E/KPT/
Publisher : LPPM Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22202/mamangan.v13i1.7507

Abstract

General elections as a means of realizing people's sovereignty in Indonesia are one of the essences of the Constitution of the Republic of Indonesia, the 1945 Constitution (UUD 1945). The aim of conducting this research is so that every time post-conflict elections and local elections are held, evaluations carried out by election experts and activists can explain the problem of weak election law enforcement. The problem of weak election enforcement stems from the many administrative violations and criminal election law violations that have not been completely resolved. The research method used to answer the problems in this scientific paper is the Normative-Empirical Legal Research Method (Applied Legal Research), with the nature of prescriptive research. This method uses normative-empirical legal case studies in the form of legal behavioral products. Based on the research results, there are weaknesses in the implementation of elections and regional elections in Indonesia. The government takes lessons learned and then makes improvements so that the implementation of elections and regional elections can be better. One form of monitoring the implementation of elections and regional elections is the establishment of the Gakkumdu (Integrated Law Enforcement) Hall. Conclusion that can be drawn: The Gakkumdu Center is a mandate from Law no. 7 of 2017 concerning General Elections. Example: Article 486 paragraph 1 states that in order to equalize understanding regarding the handling of election crime cases, Bawaslu, the Police and the Prosecutor's Office formed Gakkumdu to handle election crime cases, so that they are fair, transparent and free from irregularities and have interests. authority as stated in the Regulations. Bawaslu Number 3 of 2023
EDUKASI TANGKAS BERINTERNET DAN BIJAK BERSOSIAL MEDIA BAGI ANAK DAN REMAJA SEBAGAI UPAYA PERLINDUNGAN DATA PRIBADI UNTUK PENCEGAHAN KEJAHATAN SIBER Banjarnahor, Daulat Nathanael; Togatorop, Firinta; Saragih, Doris Yolanda; Saragih, Sepriandison; Purba, Jan Sardo Pratama
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.33825

Abstract

Saat ni anak dan remaja menjadi salah satu pengguna internet dan media sosial terbanyak di Indonesia, namun dari fakta tersebut juga ditemukan kondisi yang mengkhawatirkan, yaitu anak dan remaja semakin rentan jadi korban kejahatan di ruang digital. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi bagi anak dan remaja sejak dini untuk tangkas berinternet dan bijak bermedia sosial sebagai upaya perlindungan data pribadi untuk pencegahan kejahatan siber. SMA Negeri 1 Pematangsiantar dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan PkM dengan alasan bahwa dominan para siswa/siswi SMAN 1 Pematangsiantar belum memahami dengan baik terkait pemahaman kejahatan siber dan pemahaman terkait teknologi informasi dan internet yang aman. Hasil dan kesimpulan pelaksanaan kegiatan PkM adalah perlunya dipahami sejak dini bagi para anak dan remaja tentang jenis-jenis ancaman potensial dalam internet dan media sosial, dan dalam upaya membangun ketangkasan berinternet dan bermedia sosial, unsur-unsur utama yang perlu ditanamkan sejak dini, yaitu: SASKB, yang memiliki kepanjangan: Smart (cerdas), Alert (cermat), Strong (tangguh), Kind (bijak), dan Brave (Berani). Tim PkM memberikan rekomendasi yaitu kegiatan sejenis perlu diinsersi ke dalam mata pelajaran agar dapat berdampak masif bagi peningkatan pemahaman anak dan remaja untuk berinternet dan bermedia sosial dengan baik.
An Analysis Of Coherence And Unity In Writing Descriptive Paragraph Togatorop, Firinta; Saragih, Doris Yolanda
Journal on Education Vol 7 No 1 (2024): Journal on Education: Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i1.6844

Abstract

This research examined about coherence and unity of the students’ writing descriptive paragraph at Grade VIII in SMP Negeri 2 Pematangsiantar. The problem of the research is : How are the students’ coherence and unity in writing descriptive paragraph at grade VIII of SMP Negeri Pematangsiantar. This research was designed as qualitative research in which the data was analyzed inductively. The researcher used one class to analyze their writing. The data was taken from writing essay from the students in Eight-9 class. The students are grade VIII at SMP Negeri 2 Pematangsiantar as the subject of this research. The result of this research showed that there are still many students’ writing that do not contain coherence and unity, they are: coherence and unity or advance criteria are 6 students, intermediate 9 students, Basic criteria are 6 students, Beginner criteria are 4. By seeing the research findings, the researcher concluded that the ability of the students in writing descriptive paragraph is still did not able to writing with coherence and unity.