Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Potensi Biomassa Limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Untuk Pembangkitan Energi Listrik Di Kabupaten Landak Provinsi KalimantanBarat Simanjuntak, Yohannes M; Danial, D .; Taufiqurrahman, M .; Kurniawan, Eddy .
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 8, No 2 (2016): Edisi Bulan Oktober 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.174 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v8i2.18728

Abstract

Abstract– The potency of palm oil mills (PKS) biomass in Kabupaten Landak have been evaluated as alternative for electrical energy in that area. The results have shown that solid biomass (empty fruit bunchs and shells) produced by those of PKS in 2016 have significant potency for generating electrical power. By using steam turbine technology, the biomass potency equal to 2 units of 13 MW power plant. Keywords–Biomass, empty fruit bunch, shell, alternative energy, Landak
ANALISIS WATER CONTENT DAN BREAKDOWN VOLTAGE PADA ISOLASI MINYAK NYNAS NYTRO LIBRA DENGAN VARIASI ZAT ADITIF FENOL Andayani, Nurya; Simanjuntak, Yohannes M; -, Danial
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan minyak transformator pada transformator sangatlah penting karena berfungsi sebagai media pendingin juga isolasi bagi komponen - komponen listrik di dalam transformator. Minyak transformator yang digunakan adalah minyak mineral jenis nynas nytro libra. Karakteristik minyak yang diuji yaitu kandungan air (water content) dan tegangan tembus (breakdown voltage). Pada pengujian tegangan tembus dilakukan penambahan zat aditif fenol sebesar 10 mL, 20 mL, dan 35 mL untuk mengetahui seberapa besar pengaruh zat tersebut pada minyak transformator. Pada pengujian kandungan air hasil yang didapat pada transformator 1 adalah  sebesar 26,71 ppm dimana nilai tersebut menunjukkan kerusakan minyak sudah terdeteksi. Sedangkan nilai pada transformator 2 dan 3 secara berturut – turut adalah 7,57 ppm dan 5,88 ppm dimana nilai tersebut sudah memenuhi standar atau pada kondisi baik. Pada pengujian tegangan tembus hasil yang didapat pada transformator 1 adalah 45,38 kV dimana nilai tersebut pada kondisi sedang / cukup baik. Sedangkan pada transformator 2 dan 3 nilai tegangan tembus minyaknya secara berturut – turut adalah 50,47 kV dan 68,85 kV dimana kedua nilai tersebut menunjukkan minyak dalam kondisi baik yang artinya dapat bekerja dengan stabil karena mampu menahan stress tegangan dengan baik. Penambahan zat aditif fenol sangat berpengaruh pada nilai tegangan tembus, sebelum ditambah fenol nilainya sebesar 45,38 kV, ketika ditambah konsentrasi fenol sebanyak 10 mL maka nilai tegangan tembusnya meningkat menjadi 31,15 %, 20 mL sebesar 47 % dan 35 mL sebesar 65,12 %. Nilai tegangan tembus akan semakin meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi fenol didalamnya. Peningkatan nilai tegangan tembus akan berbanding lurus dengan kekuatan dielektrik minyak. Hal ini disebabkan karena fenol merupakan zat kimia organik yang memiliki antioksidan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh proses oksidasi. Karena selain kontaminasi, oksidasi juga dapat menurunkan kualitas minyak transformator yang berarti dapat menurunkan fungsinya sebagai isolator.
ANALISIS PENGUJIAN DGA MENGGUNAKAN METODA CHROMATOGRAPHY GAS SEBAGAI INDIKASI KEGAGALAN MINYAK ISOLASI TRANSFORMATOR GI 150 KV KOTA BARU Oktaviani, Ria; Simanjuntak, Yohannes M; -, Danial
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab terjadinya kerusakan pada gardu induk yaitu gagalnya isolasi peralatan akibat panas berlebihan pada transformator. Panas berlebihan biasanya ditimbulkan oleh berbagai faktor salah satunya adalah beban lebih (overload). Terjadinya arus lebih pada transformator dapat memicu kenaikan temperatur pada minyak transformator yang bisa menyebabkan rusaknya isolasi minyak transformator. Untuk menjaga keandalan transformator perlu dilakukan suatu pengujian untuk mengetahui kondisi transformator secara dini. Metoda pengujian yang dapat dilakukan untuk mengetahui kondisi transformator adalah pengujian minyak transformator dengan metoda DGA (Dissolved Gas Analysis) dengan standar IEC 60599-2007. Dalam metode DGA penelitian dilakukan dengan 3 metode interpretasi yaitu metode TDCG (Total Dissolved Combustible Gas), Key Gas dan metode Duval Triangle. Hasil dari percobaan yang dilakukan dengan metode TDCG yaitu 1678.02 ppm yang menunjukan transformator dalam kondisi 2 yang berarti nilai TDCG mulai tinggi. Sedangkan menggunakan metode Key Gas transformator terdeteksi mengalami Corona In Oil akibat tingginya konsentrasi gas H2 yaitu 97%. Dan pada metode Duval Triangle didapat nilai konsentrasi gas CH4  yaitu 100% yang berada di titik zona PD (Partial Discharges). Dari ketiga metode tersebut dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan transformator harus dilakukan secara bulanan dimana prosedur pengoperasiannya diperlukan ekstra hati-hati, melakukan analisa setiap gas dan menentukan pembebanan yang diijinkan pada transformator.