Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Angiospermae Berbasis Etnobotani Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Sikap Ilmiah Sunariyati, Siti; Miranda, Yula; Aminah, Aminah
Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 13, No 1 (2020): BIOEDUKASI: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Department of Biology Education Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret Un

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/bioedukasi-uns.v13i1.34662

Abstract

Teaching material is a collection of learning information needed by teachers and students in carrying out teaching and learning activities in class. Teaching materials in the form of printed books by utilizing the local potential of Angiosperms plants in the environment around students are not yet available at school. The purpose of this study was to determine the effectiveness of using Angiosperms materials based on ethnobotany in order to improve student learning outcomes and scientific attitudes. The teaching material development uses Hannafin and Peck's models. The study was conducted at Kurun High School 1. Sources of research data came from experts as validators, students as users of teaching materials and teachers as assessors of teaching materials. This research approach uses a mixed methods approach which is a mixture of qualitative and quantitative. Data were analyzed quantitatively and qualitatively. To see the effectiveness of teaching materials using an instrument in the form of a questionnaire assessed by validators, teachers and students. Then analyzed based on the percentage of ideals. Meanwhile, to find out the increase in student learning outcomes and scientific attitudes using N-gain. The results showed that Angiosperms material based on ethnobotany that were assessed by 2 expert validators and the students' responses showed that the teaching materials developed were of very good quality. Evaluation of biology teachers on teaching materials that have good categories and are suitable for use. The use of teaching materials developed has proven to be effective in improving student learning outcomes with the acquisition of N-gain in small-scale trials of 0.62 and large-scale trials of 0.53 in the medium category. It also can improve students' scientific attitudes by obtaining N-gain in small scale trials that is 0.53 and large scale trials that is 0.58 in the medium category
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X DI SMA NEGERI 5 PALANGKA RAYA Otis, Maria Elisha; Miranda, Yula; Purnaningsih, Titin
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v1i1.2199

Abstract

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis kontekstual dirancang dan disusun untuk membantu peserta didik agar mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga materi pelajaran akan menjadi lebih berarti. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bentuk dan mengetahui kelayakan LKPD berbasis kontekstual pada materi keanekaragaman hayati kelas X di SMA Negeri 5 Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket validasi uji ahli materi, angket validasi uji ahli media, angket validasi uji bahasa, angket respons guru dan angket respons peserta didik. LKPD diujicobakan dalam dua tahap yaitu tahap skala kecil dan skala besar. Hasil penelitian pengembangan LKPD ini telah menghasilkan produk LKPD berbasis kontekstual berbentuk buku dengan struktur yang terdiri dari (1) bagian depan yaitu sampul; judul; lembar redaksi; kata pengantar; daftar isi; daftar gambar; daftar tabel; (2) bagian isi yaitu identitas peserta didik; kompetensi dasar; tujuan pembelajaran; alat dan bahan; cara kerja; tabel pengamatan; wacana; pertanyaan; kesimpulan; (3) bagian belakang yaitu daftar pustaka; profil penulis; dan lampiran. LKPD berbasis kontekstual juga telah memenuhi kriteria sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Hal ini ditunjukkan dari hasil persentase perolehan nilai kelayakan LKPD oleh ahli materi yaitu sebesar 83,45%; ahli media yaitu sebesar 90%; ahli bahasa yaitu sebesar 83,08%; respons guru yaitu sebesar 91,25%; dan respons peserta didik yaitu sebesar 84,37%.
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PALANGKA RAYA Erianti, Selvia; Miranda, Yula; Akhmadi
BiosciED: Journal of Biological Science and Education Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/bed.v1i1.2201

Abstract

Evaluasi pencapaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru hanya berorientasi pada hasil belajar yang berkaitan dengan domain kognitif tanpa memperhatikan dimensi proses kognitif, khususnya kemampuan metakognitif. Kemampuan metakognitif merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Hasil observasi di SMA Negeri 3 Palangka Raya menunjukkan bahwa 60% siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan oleh sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap kemampuan metakognitif siswa pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 3 Palangka Raya; dan (2) mengetahui pengaruh model discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 3 Palangka Raya. Penelitian ini merupakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan rancangan Pretest-Posttest control group design yang melibatkan dua kelompok sampel yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yakni kelompok eksperimen (kelas X-MIPA 1) dan kelompok kontrol (kelas X-MIPA 3). Tes tertulis berupa pretest dan posttest dengan soal pilihan ganda digunakan sebagai instrumen pengumpulan data hasil belajar kognitif. Data kemampuan metakognitif siswa dikumpulkan menggunakan instrumen angket Metacognitive Awareness Inventory (MAI) yang terdiri dari 30 pernyataan. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan analisis statistik Uji t yang dihitung menggunakan hitungan manual. Hasil analisis menunjukkan dari kemampuan metakognitif siswa bahwa thitung (3,33) > ttabel (1,99) pada taraf signifikasi 5% maka Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti model discovery learning berpengaruh signifikan terhadap kemampuan metakognitif siswa dengan kategori berkembang sangat baik dan hasil belajar siswa menunjukkan bahwa thitung (2,51) > ttabel (1,99) pada taraf signifikasi 5% maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti model discovery learning berpengaruh signifikan terhadap kemampuan metakognitif siswa pada materi pencemaran lingkungan kelas X SMA Negeri 3 Palangka Raya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest dan kemampuan metakognitif siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok control.
Pengembangan Praktikum Biologi di Sekolah Menengah Berbasis Etnobiologi Sunariyati, Siti; Suatma, Suatma; Miranda, Yula
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 14, No 1 (2017): Proceeding Biology Education Conference
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Local knowledge of the Dayak Ngaju community in Gunung Mas regency, Central Kalimantan there were believed that many species of plants, animals and their surroundings can be used as an indicator of a particular environtment. The local people experience is one example of local knowledge which needs to be studied scientifically through ethnobiology. Study of ethnobiology was confined to the local community's knowledge about the medicinal plants (ethnobotany), local community knowledge about the utilization of existed nearby animals (ethnozoology) and knowledge of the local community in ecosystems around their living quarters (ethnoecology). Afterwards these studies was arranged into biology practical work material. The purposes of the study are (1) to study the ethnobiology of local knowledge of Dayak Ngaju communities in Gunung Mas regency, (2) to inventory and identify several species that are used in foodstuffs, pharmaceuticals, industry and utilization of the environment for the practical work in high school. Research activities consists of two phases, the first phase is the study of ethnobiological research by using qualitative approaches. Data was collected after observation and in-depth interviews. The second phase is the development of research by using Hannafin and Peck development model. The results showed that the Dayak Ngaju in Gunung Mas have local knowledge about the uses of plants, animals and their environment for food, industrial materials, pharmaceuticals and mining. This should be well documented and to be taught to the next generations to avoid the extinction of local knowledges. Integrating the material ethnobiology into learning biology is one of the best ways to deliver local knowledge in formal education. It was suggested to teach ethnobiology in biology practical work, especially in high school who have forest environment as characteristic of their territory since ethnobiological material was very important.