Pendahuluan: Malaria adalah penyakit tropik yang disebabkan oleh parasit dan ditularkan melalui nyamuk Anopheles. Diagnosis malaria yang cepat dan akurat merupakan bagian integral dari perawatan yang tepat bagi individu yang terkena dampak dan dalam mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut di masyarakat. Jika tidak diobati, dapat mengalami komplikasi dan mortalitas. Diagnosis klinis didasarkan pada gejala pasien dan pada temuan fisik saat pemeriksaan. Penderita malaria sering mengalami demam, kedinginan, dan penyakit seperti flu. Temuan klinis harus dikonfirmasi dengan tes laboratorium untuk malaria. Baku emas untuk konfirmasi malaria adalah pemeriksaan mikroskopik. Penentuan spesies dilakukan berdasarkan karakteristik morfologi dari empat spesies parasit malaria manusia dan eritrosit yang terinfeksi. Namun, pemeriksaan mikroskopik tidak dapat membedakan spesies parasit pejamu primata selain manusia dengan empat spesies parasit pejamu manusia. Penentuan spesies dapat menggunakan teknik molekuler seperti polymerase chain reaction (PCR) dan pengujian mikrosatelit. Tes lain untuk diagnosis adalah rapid diagnostic test (RDT), deteksi antibodi malaria menggunakan tes indirect fluorescent antibody (IFA) dan enzyme immunoassays (EIA).