Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN DENGAN SUMUR RESAPAN DI LAHAN PERUMAHAN WENWIN – SEA TUMPENGAN KABUPATEN MINAHASA Rurung, Muhammad Alriansyah; Riogilang, Herawaty; Hendratta, Liany A.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 2 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan Wenwin – Sea Tumpengan merupakan perumahan yang berada di daerah Kabupaten Minahasa. Dengan keadaan perumahan yang relatif  padat menyebabkan salah satu sarana pembangunan tidak berfungsi dengan efektif. Sarana yang dimaksudkan adalah saluran drainase. Dampak yang di akibatkan adalah terjadi limpasan permukaan dan menurunnya kuantitas air yang meresap ke dalam tanah, sehingga menyebabkan terjadinya genangan air ataupun banjir pada waktu curah hujan tinggi. Diperlukan adanya penataan kembali sistem drainase pada perumahan tersebut berupa sistem drainase berwawasan lingkungan (eko-drainase) dengan menggunakan sumur resapan. Dengan adanya perencanaan sumur resapan diharapkan dapat mengurangi genangan air ataupun banjir yang terjadi di Perumahan Wenwin – Sea tumpengan.Sistem drainase berwawasan lingkungan dengan sumur resapan akan di hitung dengan menggunakan perhitungan analisis hidrologi, analisis hidrolika dan Metode Sunjoto untuk mengetahui debit resapan, dan banyaknya sumur resapan yang diperlukan.Dimensi sumur direncanakan berbentuk silinder dengan diameter yang sama yaitu 1 m dan kedalaman sumur 1 m. Pada penutup sumur, akan diberikan penutup setebal 10 cm yang terbuat dari beton yang diberi celah agar air dapat masuk. Kapasitas resapan 1 buah sumur adalah 0,1356 m3/det, sehingga diperlukan 5 sumur resapan yang direncanakan di saluran yang mengalami genangan. Kata kunci : Analisis Hidrologi, Analisis Hidrolika, Sumur Resapan
MODEL PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PENGUATAN SINERGI DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN DI KELURAHAN SUMOMPO KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Riogilang, Herawaty
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 1 (2020): Jurnal Media Matrasain
Publisher : Jurusan Arsitektur, FT - UNSRAT Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan masalah global yang perlu penanganan semua pihak. Penanganan sampah di Kota Manado telah menjadi perhatian utama pemerintah dengan melakukan berbagai usaha penanggulangan dan pengelolaan sampah yang dihasilkan. Meskipun pemerintah telah berusaha namun masih banyak sampah  ditemukan diberbagai tempat dan destinasi wisata di kota Manado,  Untuk itu masih diperlukan kerja keras dari masyarakat, stakeholder, instansi terkait dan pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang terjadi selama ini. Kota Manado sebelum masa Pandemi Covid 19 banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, terutama ke Taman Laut Buanaken. Saat itu banyak ditemukan sampah plastik dikawasan wisata, hal ini secara tidak langsung menunjukkan kebenaran bank Dunia yang menyebut Indonesia sebagai penghasil sampah plastik terbesar kedua didunia. Image ini bisa kita perbaiki melalui perubahan perilaku diri pribadi , keluarga dan masyarakat yang menyadari sampah harus di perlakukan sesuai dengan jenis dan dibuang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saat ini semua sampah di kota Manado diangkut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo yang mencapai 400 ton per hari. Volume ini hanya 80% dari total produksi sampah harian yang terangkut dimana yang sisanya sebesar 20% masih berada di tempat penampungan sementara di areal pemukiman. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menghasilkan model yang melibatkan peran aktif masyarakat sebagai penghasil sampah setiap hari dalam pengelolaan sampah perkotaan khususnya sampah rumah tangga. Lokasi percontohan berada di Kelurahan Sumompo, Kecamatan Tuminting kota Manado. Dengan mengadakan pengkajian dan diskusi serta penyuluhan kepada masyarakat dan pemulung sampah di TPA. Pendekatan yang dipakai adalah pemberdayaan masyarakat (Community Empowering) melalui peningkatan partisipasi stakeholder.Kata kunci: partisipasi masyarakat, pemberdayaan, pengelolaan sampah, stakeholder
Optimalisasi Sistem Pengangkutan Sampah Di Kecamatan Mapanget Kota Manado Adam, Andrew Isac; Mangangka, Isri R.; Riogilang, Herawaty
TEKNO Vol 19, No 78 (2021): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Mapanget merupakan salah satu kecamatan di Kota Manado yang padat akan penduduk dan memiliki wilayah. Sistem pengangkutan di kecamatan mapanget masih belum optimal, dilihat dari kondisi hanya ada 1 bangunan TPS , banyaknya TPS ilegal yang ada,  proses pengangkutan yang lebih melibatkan motor sampah dari pada truk dan mobil. Hal ini berdampak pada kondisi pengangkutan baik dari segi jam kerja dan jarak yang ada, Penelitian dilakukan untuk mengoptimalkan sistem pengangkutan yang ada, dengan dilakukan observasi langsung dilapangan meliputi kondisi eksisting, selama 6 hari kepada 6 kendaraan pengangkut yang ada dengan menggunakan metode perhitungan Stasionary Container Sistem (SCS), dalam perencanaan yang akan dibuat, akan di hitung proyeksi penduduk dan timbulan sampah di tahun 2031 sehingga di ketahui kebutuhan pengangkutan di tahun 2031, dalam kondisi eksisting diketahui bahwa waktu off route yang ada begitu besar berkisar  0.16-1.40 jam/hari nilai ini telah melewati batas yang di tetapkan ≤ 0.15 (Tchobanoglous et al., 1993), setelah di optimalkan waktu off route hanya mencapai 0.08 jam sehingga tidak melewati batas yang ditetapkan, dalam pengoptimalan pengangkutan di buat skenario penanggulangan dengan ritasi mencapai 3-4 rit/hari dan jam kerja mencapai 5-8 jam/hari untuk setiap kendaraan dengan presentase pengangkutan mencapai  100%,. Ditahun 2031 membutuhkan 9 kendaraan pengangkut agar tercukupi kebutuhan pengangkutan. Penelitian selanjudnya dapat meneliti kebutuhan bangunan TPS di tiap kelurahan. Kata kunci – pengangkutan, TPS, optimal, truk, Mapanget
Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal Kiniar Di Kota Tondano Lumunon, Elvano I.; Riogilang, Herawaty; Supit, Cindy J.
TEKNO Vol 19, No 77 (2021)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik berbasis masyarakat adalah salah satu cara pemerintah untuk penanganan pembuangan air limbah rumah tangga.. Pada operasional IPAL terdapat permasalahan seperti hasil effluent yang berbau busuk dan memiliki warna keruh. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau efisiensi IPAL yang sudah beroperasi selama lima tahun dengan melakukan perbandingan dengan IPAL lain yang sudah beroperasi lima tahun dengan sistem AF dan ABR. Analisis data mencakup analisa kualitas effluent terhadap baku mutu, observasi kondisi eksisting IPAL Komunal, perbandingan sistem kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah, efisiensi penurunan kadar parameter Total Nitrit, Total Fhospat dan TSS dan penentuan indeks pencemaran pada air. Pada KSM Kiniar memiliki debit limbah sebesar 9.52 m3/hari, effluent yang dihasilkan dengan parameter Total Nitrit <0.002 mg/L, Total Fosfat 12mg/L dan TSS 10mg/L dengan efisiensi removal masing- masing 0% mg/L,1,6% mg/L dan 85% mg/L. pada KSM Manguni memiliki debit rata – rata air limbah sebesar 6.9 m3/hari, effluent yang dihasilkan dengan parameter Total Nitrit 0,0072 mg/L, Total Fosfat 6.62 mg/L, dan TSS 58 mg/L dengan efisiensi removal masing – masing 16% mg/L, 14% mg/L dan 16% mg/L. Pada KSM Gerbang Manguni memiliki debit rata – rata air limbah sebesar 9.92 m3/hari, effluent yang dihasilkan dengan parameter Total Nitrit 0,033 mg/L, Total Fosfat 6.30mg/L dan TSS 113,33 mg/L dengan efisiensi removal masing – masing 89% mg/L, 53% mg/L dan 98% mg/L. Pada masing – masing IPAL memiliki indeks pencemaran tergolong cemar ringan. Penyebab IPAL Komunal tidak optimal adalah masih ada hanyutan sampah padat pada bak Inlet, nilai effluent pada ketiga IPAL masih ada melebihi batas baku mutu dan kurangnya pemeliharaan oleh pengguna maupun pengelola IPAL Komunal. Kata kunci – evaluasi IPAL, limbah domestik, anaerobic filter, anaerobic baffled reactor 
Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R Di Kecamatan Mapanget Kota Manado Lawa, Jonatan I. J.; Mangangka, Isri R.; Riogilang, Herawaty
TEKNO Vol 19, No 78 (2021): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah menjadi permasalahan umum yang dihadapi oleh setiap daerah di Indonesia, di kota Manado sendiri, permasalahan persampahan adalah masalah yang memerlukan perhatian, produksi sampah yang dihasilkan di tiap – tiap daerah di kota manado hampir seluruhnya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo tanpa melewati pengolahan terlebih dahulu. Tempat Pengolahan Sementara berbasis reduce, reuse, recycle (TPS 3R) adalah salah satu cara pengolahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA setiap harinya, TPS 3R adalah tempat pengolahan yang berbasis reduce, reuse dan recycle, sehingga bukan saja mengurangi jumlah sampah yang dibawa ke TPA tetapi juga memberikan keuntungan lainnya. Kecamatan Mapanget adalah salah satu Kecamatan yang memiliki luas wilayah yang besar di kota Manado, melalui metode observasi dan wawancara diketahui bahwa kecamatan Mapanget menghasilkan sampah sebanyak 48.400 liter/hari. Dengan adanya TPS 3R di kecamatan Mapanget, seluruh sampah yang dihasilkan dalam sehari tidak sepenuhnya akan dibuang ke TPA dengan menggunakan pengolahan 3R, sesuai dengan buku Petunjuk Teknis TPS 3R tahun 2017, sebuah TPS 3R dapat mengolah hingga 6 m3 sampah per harinya. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan dan refrensi bagi instasi terkait dalam menghadapi dan mengelola masalah persampahan. Kata kunci – TPS 3R, pengolahan, sampah, TPA
Analysis of aquifers, humidity levels with geoelectric resistivity value, and NDW Index in the geothermal area of North Langowan Wowor, Bella M.; Manoppo, Fabian J.; Riogilang, Herawaty
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 9, No 2 (2021): OCTOBER
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.v9i2.35523

Abstract

This research was conducted to examine the condition (location, depth, and thickness) of the aquifer, to assess the humidity level using the NDW index, and to determine the relationship between aquifer conditions and the sustainability of the geothermal system using the geoelectrical method of resistivity in the North Langowan geothermal area. The comparison between rock layer resistivity data and spectral values based on geological-hydrogeological maps was carried out to determine the relationship between aquifer conditions and humidity levels in the geothermal area to the continuity of the geothermal system in the Tompaso region. The data was processed using IP2WIN and ILWIS programs. The results showed that at the research site there were semi-confined aquifers and free aquifers, which were indicated by low resistivity values. It can be concluded that the aquifer in the North Langowan geothermal area was at a depth ranging from 0 m to 16 m with a thickness ranging from 3.98 to 12 m, moderate wetness, and has a good relationship in supporting the continuity of the Tompaso geothermal system.Indonesian title: Analisis akuifer, tingkat kelembaban dengan nilai resistivitas geolistrik, dan Index NDW di daerah panas bumi Langowan Utara 
Perancangan Instalasi Pengolahan Lindi Dengan Proses Kombinasi Kolam Anaerobik, Fakultatif, dan Maturasi di TPA Sumompo Haumahu, Syahrul Al-Qadar; Riogilang, Herawaty; Mangangka, Isri R.
TEKNO Vol 19, No 79 (2021)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air lindi merupakan cairan yang timbul melalui tumpukan sampah yang mengandung material terlarut maupun tersuspensi. Pengolahan lindi di TPA Sumompo tidak mengolah lindi yang dihasilkan secara maksimal yang disebabkan dari timbunan sampah yang telah memenuhi instalasi pengolahan lindi hingga pipa yang mengalirkan lindi telah tertimbun sampah. Dampak dari hal tersebut membuat instalasi pengolahan lindi tidak lagi berfungsi secara maksimal. Sistem TPA open dumping memerlukan unit pengolahan lindi terbaru untuk menampung dan mengolah lindi yang dihasilkan TPA Sumompo agar memiliki baku mutu dibawah standar untuk dilepas ke badan air.Debit lindi dihitung menggunakan metode neraca air Thornthwaite-Matter. Unit-unit proses yang digunakan dipilih berdasarkan kualitas lindi yang ada di Indonesia. Instalasi pengolahan yang dipilih untuk pengolahan lindi adalah kolam anaerobik, fakultatif, dan maturasi. Dasar perhitungan dimensi dan efektivitas tiap unit pengolahan lindi menggunakan nilai parameter BOD pada kolam inlet TPA Sumompo. Lokasi pengambilan sampel lindi dilakukan pada inlet dan outlet kolam IPL dengan metode grab sampling untuk diperiksa nilai parameter BOD, COD, dan pH. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 59 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Lindi Bagi Usaha dan atau Kegiatan TPA Sampah, dengan hasil pengolahan lindi dari instalasi yang dipilih adalah BOD = 65 mg/L dan COD = 143,5 mg/L berada dibawah standar baku muku untuk dilepas ke badan air, dengan perhitungan dimensi dari kolam anaerobik, fakultatif dan maturasi didapatkan 4 (empat) kolam anaerobik dengan dimensi 5 m  4 m  2 m, 2 (dua) kolam fakultatif dengan dimensi 8 m  8 m  2 m dan 2 (dua) kolam maturasi dengan dimensi 9 m  9 m  2 m. Kata kunci – TPA, Lindi, BOD, COD, Thorwaite-Matter