Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

ANALISIS PERKUATAN TANAH DENGAN METODE SAND COMPACTION PILE PADA TANAH RAWA (STUDI KASUS: JALAN TOL MANADO BITUNG SULUT) Manoppo, Charity Joseph; Manoppo, Fabian J.; Rondonuwu, Steeva
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 6 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sand Compaction Pile merupakan metode dimana pasir dipadatkan untuk membentuk pile yang dapat berfungsi sebagai perkuatan dan drainase. Metode ini telah digunakan pada tanah yang memiliki kadar air tinggi (Hiroki Et Al. (2012)) sehingga pada kasus ini, akan dilakukan analisa terhadap pengaruh perkuatan Sand Compaction Pile terhadap tanah rawa dengan bantuan program yang menggunakan metode limit equlibrium berupa SLIDE dan program yang menggunakan finite element berupa RS2 (Phase2) dalam mencari pengaruh perkuatan kestabilan tanah yang terjadi akibat aplikasi Sand Compaction Pile.Perilaku tanah diselidiki dalam laboratorium, dan analisis perhitungan dilakukan menggunakan program SLIDE dan RS2 sebagai kesimpulan dari masalah. Dari hasil analisa pada program SLIDE dan RS2, Sand Compaction Pile dapat meningkatkan perkuatan pada tanah namun tidak secara cukup signifikan untuk membuat perkuatan yang aman pada timbunan dengan nilai Safety Factor sebesar 0.504 dibandingkan dengan nilai Safety Factor tanpa perkuatan yaitu 0.475, dan nilai Total Deformation sebesar 71.6299 m², dibandingkan dengan nilai Total Deformation tanpa perkuatan yaitu sebesar 87.0311 m². Kata kunci: Sand Compaction Pile, Tanah Rawa, Timbunan, SLIDE, RS2, Phase2
ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI JEMBATAN GORR I Roschedy, George; Manoppo, Fabian J.; Mandagi, Agnes T.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 4 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jenis pondasi sumuran merupakan bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pada lokasi penelitian, proyek jembatan GORR I di STA 10 + 825 diperolah nilai SPT > 50 pada kedalaman 7,5 m. Yang menandakan bahwa tanah telah mencapai tanah keras. Sehingga pada kasus ini dirasa cocok untuk menggunakan jenis pondasi sumuran sebagai pondasi yang menahan beban bekerja pada abutmen jembatan.Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap variasi desain pondasi guna mencari desain yang efektif dan efiseien untuk diterapkan dilapangan. Dari hasil perhitungan didapat 4 unit sumuran dengan diameter 3 meter dan kedalaman 4 meter sebagai desain yang paling efisien dibandingkan desain lain yang telah di tinjau sebelumnya sebagai pembanding. Dari hasil perhitungan secara analitis menggunakan rumus yang disarankan Meyerhof, Terzaghi dan menggunakan program bantu Allpile, 4 unit pondasi sumuran dengan diameter 3 meter memiliki kapasitas dukung sebesar 13142,67 kN (Meyerhof) dan 17582,23 kN (Terzaghi) berdasarkan cara analitis, dan 16796,18 kN sebagai kapasitas dukung yang diberikan program Allpile 6.. Kapasitas dukung tersebut lebih besar dari beban bekerja sebesar 10110,58 kN, yang berarti desain mampu menahan beban bekerja pada abutment jembatan. Kata Kunci: Sumuran, Kaisson, Allpile6
MODEL PENGELOLAAN RISIKO PADA PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR UTARA SIAU GUNA PENINGKATAN KINERJA PROYEK Kalangit, Shanty V. N.; Manoppo, Fabian J.; Lumeno, Shirly S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 1 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan jalan merupakan pendukung utama dalam aktifitas ekonomi baik yang terletak pada perkotaan maupun daerah dan pengembangan wilayah, maka mutu jalan tersebut harus baik guna kenyamanan pengguna jalan itu sendiri. Meskipun demikian masih ditemui mutu hasil pekerjaan jalan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan. Ada banyak aspek risiko yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan mutu produk (non-conformance). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aspek-aspek risiko dominan dan tingkatan risiko yang berpengaruh terhadap kinerja mutu pelaksanaan proyek Pembangunan Jalan Lingkar Utara Wilayah Siau, mengetahui dampak yang ditimbulkan dan penyebab risiko dan pengelolaannya serta mendapatkan model pengelolaan risiko guna peningkatan kinerja mutu proyek. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk pengumpulan data, kemudian dianalisa dengan bantuan SPSS guna menguji validitas dan reliabilitas data serta uji data non-parametrik. Analisa Komponen Utama untuk mendapatkan aspek-aspek risiko dominan yang dilihat dari eigenvalue terbesar dan tingkat keragaman.  Aspek-aspek risiko ini dianalisa terhadap frekuensi dan dampak dengan menggunakan skala pengukuran AS/NZS 4360-2004, untuk mendapatkan klasifikasi tingkatan risiko (risk level). Tahap selanjutnya adalah tahap evaluasi risiko yaitu dengan memodelkan aspek risiko dan tingkatannya dalam peta risiko.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkatan risiko yang diperoleh berdasarkan frekuensi dengan level High Risk adalah Aspek Hukum dan Alam, Significant Risk adalah Aspek Manajemen Pengendalian dan K3, Aspek Sumber Daya Manusia dan Material, Aspek Perencanaan, Aspek Lingkungan dan Mutu, Aspek Pengendalian Produk dan Tenaga Kerja, Aspek Sosial dan Tekhnologi. Berdasarkan konsekuensi diperoleh tingkatan risiko dengan level risiko High Risk adalah Aspek Alam dan Material, level risiko Significant Risk adalah Aspek Sumber Daya dan Manajemen Pengendalian, Aspek Lingkungan dan Perencanaan, Aspek Pengawasan, Aspek Teknologi dan Manajemen Mutu. Penerapan Sistem Manajemen Mutu oleh kontraktor pada pelaksanaan proyek Pembangunan Jalan Lingkar Utara di kategorikan baik dengan skor penilaian 68,04%, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penanganan atau pengelolaan terhadap aspek risiko pada level high risk dan significant risk dengan memunculkan model pengelolaan risiko akan dapat meningkatkan kinerja mutu proyek dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu yang lebih baik. Kata kunci: risiko, kinerja, proyek, model pengelolaan
MODEL PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROYEK INFRASTRUKTUR JALAN TOL MANADO-BITUNG Marthinus, Adrian P.; Manoppo, Fabian J.; Lumeno, Shirly S.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 4 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan Sistem Manajemen K3 oleh perusahaan konstruksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sistem manajemen K3 itu sendiri, teknologi keselamatan yang digunakan, serta memadainya sarana prasarana kesehatan kerja di lokasi proyek.Proyek infrastruktur jalan tol Manado-Bitung adalah proyek konstruksi dengan resiko kecelakaan kerja yang tinggi dengan penggunaan tenaga kerja, alat berat dan material dalam skala besar, sehingga diperlukan model penerapan sistem manajemen K3 yang mengatur, meminimalisasi terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja yang dapat menjadi acuan bagi semua pelaku konstruksi.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor pada sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) pada Proyek Infrastruktur Jalan Tol Manado- Bitung, serta menghasilkan model penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) pada Proyek Infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif, dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei kuisioner dan wawancara.Hasil penelitian menunjukkan kualitas yang berbeda antara dua kontraktor pelaksana pada Proyek Infrastruktur Jalan Tol Manado-Bitung.Kata kunci: Model, Sistem Manajemen K3, proyek, infrastruktur, Tol Manado-Bitung
RESPON SPEKTRA PADA FLY OVER INTERCHANGE MANADO BYPASS Kalesaran, Maria Astried; Manoppo, Fabian J.; Manaroinsong, Lanny D. K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 10 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng bumi, yaitu lempeng Indo-Cina, Indo-Australia dan lempeng Filipina. Daerah rawan gempa di Indonesia salah satunya adalah provinsi Sulawesi Utara. Oleh karena itu infrastruktur yang ada di provinsi Sulawesi Utara diharapkan dapat memikul beban gempa. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan analisa resiko gempa dengan memprediksikan percepatan maksimum batuan dasar dengan probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun atau periode ulang 2500 tahun untuk pekerjaan Fly Over Interchange Manado Bypass. Penelitian ini menggunakan software Zmap ver.6. dan Matlab sebagai interfacenya untuk pengolahan data gempa, serta metode Probability Seismic Hazard Analysis dengan bantuan software EZ-FRISK 7.52 untuk menganalisis probabilitas resiko gempa. Parameter a dan b-value didapat dengan menggunakan hukum perulangan Gutenberg-Richter dan metode maximum Likelihood, penggunaan fungsi atenuasi dan logic tree mengacu pada Tim Revisi Peta gempa Indonesia 2010. Dari analisis probabilitas resiko gempa untuk Fly Over Interchange Manado Bypass diperoleh nilai percepatan maksimum di batuan dasar untuk periode ulang 475, 975 dan 2475 tahun yakni: 1,427 g; 1,659 g, dan 2,011 g. Hasil analisis respon spektra dengan degregasi pada T=1,0 detik berada pada jarak 152,90 km dengan Magnitudo 7,94  dan hazard  0,4832g. Hasil analisis respon spektra Fly Over Interchange Manado Bypass untuk percepatan gempa  pada permukaan untuk tanah sedang dengan deagragasi = 0,4 g.Kata Kunci : Gempa Bumi, PSHA, Percepatan Pergerakan Tanah Maksimum, ZMAP, EZ-FRISK 7.52
ANALISIS STABILITAS TANAH RAWA TERHADAP EMBANKMENT JALAN TOL MANADO BITUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN YANG DIPADUKAN DENGAN ABU TERBANG (FLY ASH) Gunawan, Wiliam Nico; Manoppo, Fabian J.; Sarajar, Alva N.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 3 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya dalam stabilisasi Tanah dilakukan dengan metode kompaksi atau penambahan material seperti semen dan abu terbang (fly ash). Dalam penelitian ini dilakukan stabilisasi terhadap Tanah rawa dengan menggunakan semen yang dipadukan dengan abu terbang (fly ash). semen merupakan material hasil dari industri yang biasanya digunakan dalam pelaksanaan konstruksi beton sedangkan abu terbang (fly ash) merupakan material dari limbah industri pembakaran batubara dan dapat mencemarkan lingkungan jika tidak dipergunakan secara bijak. semen dan abu terbang, keduanya dapat digunakan untuk perbaikan sifat mekanik dari tanah, karena keduanya memiliki sifat sebagai perekat yang baik. Penelitian ini mengambil tanah rawa yang berada pada pembuatan jalan tol Manado-Bitung dengan menggunakan 4% campuran semen dari berat sampel dan divariasikan dengan 4%, 8%, 12%, 16% dan 20% abu terbang (fly ash). Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan daya dukung tanah dan dapat menahan beban embankment dan jalan tol Manado-Bitung.Kata kunci: stabilisasi, abu terbang (fly ash), semen, tanah rawa
ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI DENGAN MENGGUNAKAN NILAI SPT Warouw, Anry Gratio Deo; Manoppo, Fabian J.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 11 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dampak yang disebabkan oleh gempa bumi adalah fenomena hilangnya daya dukung tanah akibat getaran gempa atau beban siklik ynag disebut dengan peristiwa Likuifaksi. Peristiwa Likuifaksi dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar pada proyek  proyek infrastruktur, dalam hal ini Jembatan Ir. Soekarno Manado menjadi lokasi evaluasi potensi Likuifaksi dengan menggunakan nilai uji Standart Penetrasi (SPT).Analisis potensi likuifaksi bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan dterhadap Likuifaksi ditiap lapisan tanah di Jembatan Ir. Soekarno Manado, dengan membanadingkan nilai Cyclic Resistance Ratio (CRR) yang adalah nilai tahanan tanah untuk menahan Likuifaksi dengan nilai Cyclic Stress Ratio (CSR) yang merupakan ratio tegangan siklik yang terjadi pada tanah akibat gempa dan dapat menyebabkan Likuifaksi terjadi. Nilai faktor keamanan (FS) harus melebihi nilai satu, likuifaksi dapat terjadi jika nilai faktor keamanan (FS) lebih kecil dari satu dan dikatakan krisitis terhadap Likuifaksi jika faktor keamanan (FS) sama dengan satu.Berdasarkan evaluasi potensi Likuifaksi dilakukan dengan kontrol faktor keamanan (FS) terhadap Likuifaksi pada gempa refrensi yaitu dengan Moment Magnitude (Mw) = 7.5, 7.6, 7.7, 8, 8.5, dan 9, percepatan gempa maksimum yang terjadi dipermukaan tanah  (amax) PUSKIM = 0.622g dan kondisi muka air tanah yang dangkal. Maka didapati faktor keamanan (FS) pada Moment Magnitude (Mw) = 7.5  hingga Mw = 8 tanah yang disekitar Pylon Jembatan Ir. Soekarno Manado aman terhadap Likuifaksi, dan pada Mw = 8.5 hingga Mw = 9, Likuifaksi dapat terjadi dilapisan I (0 m – 10 m).Kata Kunci : Cyclic Resistance Ratio (CRR), Cyclic Stress Ratio (CSR), Likuifaksi, Standart Penetration Test (SPT)
MINIMALISASI KESALAHAN SURVEY TOPOGRAFI DALAM PEMETAAN DIGITAL DENGAN KOORDINAT GLOBAL MENGGUNAKAN AUTOCAD LAND DESKTOP DAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM Lesawengan, Vicky F.; Jansen, Freddy; Manoppo, Fabian J.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 1 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of the era of Globalization and Information Systems are fast, so also developing Satellite Interpretation techniques in digital mapping that is useful to speed up topographic surveys but digital map making must be done in the right way in order to minimize errors in maps used in engineering work planning. This study discusses the use of equipment, measurement methods and correct data processing in accordance with the applicable mapping standards so that it can produce an accurate mapping that matches the actual location conditions.The results obtained: (1) By using measurement techniques and the right equipment, measurement errors can be minimized, from the calculation of Polygon with 66 points, clockwise measurement, Polygon correction is 0 ° 0'02 '' <0 ° 1'24 '', Azimuth Controller error is indicated no more than 5 "in this measurement the obtained error measurement = 0", due to Initial Azimuth and Final Azimuth = 4 ° 49 '42 "closes perfectly thus fulfilling the Geodetic Survey Standard Operating Procedure. (2) From the results of the Ground Survey and Global Positioning System Measurement, the results of the interpolation coordinates are taken to get more precise coordinates in the field. (3) Map depictions with AutoCad Land Development and GIS get Topographic maps with 1 m contour intervals indicating high representation of different locations, this can be achieved by using Ground Survey data and not the results of satelite digitization. (4) The coordinates produced are Global coordinates using the Word Geodetic System 84 navigation satellite system with the Universal Transfer projection model.Keywords: Polygon, Mapping, AutoCad Land Development, GIS
ANALISIS KESTABILAN LERENG BATU KAPUR (STUDI KASUS: BANGUNAN HOTEL TASANGKAPURA DI KOTA JAYAPURA) Dogomo, Yulianus; Manoppo, Fabian J.; Manaroinsong, Lanny D. K.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 8 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perencanaan bangunan hotel Tasangkapura, dapat ditemukan masalah kestabilan lereng. Lereng tersebut terdapat banyak batu kapur. Metode yang digunakan dalam menganalisis kestabilan lereng batu kapur dalam kasus ini adalah Bishop Simplified dan Fellenius, untuk menganalisis tarjadinya kelongsoran. Analisis Lereng batu kapur dilakukan dengan Strength Type Mohr Coulomb dan Hoek-Brown. Lereng batu kapur dimodelkan dengan lebar lereng 50 m dan tinggi lereng 40 m serta beban yang dipikul sebesar 31718.41 kN/m2. Analisis pada lereng batu kapur akan dilakukan dengan software Slide 6.0 dan secara manual.Dari analisis, dapat disimpulkan bahwa faktor keamanan pada Strength Type Mohr Coulomb data AllPile yang diperoleh dari Slide 6.0 dan secara manual untuk masing-masing metode berturut-turut adalah: metode Bishop Simplified 3.709 dan 8.393; metode Fellenius 3.619 dan 0.806, faktor keamanan pada Strength Type Mohr Coulomb data literatur berturut-turut adalah: metode Bishop Simplified 0.724 dan 5.326; metode Fellenius 0.441 dan 0.927, dan faktor keamanan pada Strength Type Hoek-Brown metode Bishop Simplified adalah 0.633 dan metode Fellenius adalah 0.648. Kata Kunci: Lereng Batu Kapur, Slide 6.0, Mohr Coulomb, Hoek-Brown
ANALISA KESTABILAN BANGUNAN EMBUNG NUNUKA 1 Seroy, Camela Apriani; Manoppo, Fabian J.; Rondonuwu, Steeva G.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Embung or can also be called a small dam is one of the buildings of water resources that can function to accommodate water, water conservation efforts, and can also control flooding even on a small scale. Some criteria for a shelter building are included in the embung criteria, including building height <15 meters calculated from the foundation to the highest elevation of the building and also the amount of water storage caused by construction is less than 500,000 thousand.Nunuka Embankment is one of the efforts carried out in order to overcome water shortages in East Bolangitang Sub district, where water deficits were identified in terms of needs and the availability of water in the sub-district.In order to avoid disasters caused by failure factors, embung buildings need to be reviewed for failure factors that are likely to occur similar to those used in potential failures in the construction of dams in general, namely building failure caused by the influence of hydrology and hydraulics, building failure caused because of the influence of water seepage, and building failure caused by the influence of the structure itself.In this thesis, the author has conducted an analysis using the parameters C (cohesion), Permeability (k), Poisson Ratio (n), Ø (shear angle), gsat (gamma saturated), E (modulus of elasticity) and gunsat (gamma unsaturated) to calculate the potential for embung failure in terms of failure due to water seepage in the body of the reservoir and failure caused by the influence of the embung structure itself. Application Plaxis 8.5 is a tool used by the author to conduct a review of building safety factors, seepage that occurs in buildings and decreases that occur in dams in several scenarios then compared with the results of the same review using the Geostudio application. Keywords: Embung, Small Dam, Nunuka Embankment, Small Dam Stability, Safety Factor