Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sugar-sweetened beverages as risk factor of central obesity among women in reproductive age Annisa, Nabila Rifka; Dieny, Fillah Fithra; Nissa, Choirun; Tsani, A. Fahmy Arif
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.061 KB) | DOI: 10.14710/jgi.8.2.126-133

Abstract

Background: Several risk factors for central obesity include high Sugar-sweetened Beverages (SSBs) intake, lack of physical activity, and lack of sleep duration. High fructose corn syrup, the sweetener used in SSBs, increase body weight because of the bad effect of insulin secretion and leptin release. The fructose from this beverage can increase visceral adiposity accumulation. Objectives: This study aimed to analyze the intake of Sugar-sweetened Beverages (SSBs), physical activity, and sleep duration as risk factors for central obesity among women in the reproductive AgeMethods: This study used case-control design consists of 38Subjects in case and control groups. All women were in childbearing age (20-29 years) selected using a simple random sampling technique. The data taken were weight, height, waist circumference, and hip circumference. Food intake and sugar-sweetened beverage intake were obtained by using Semi-Quantitative Food Frequency (SQ-FFQ) questionnaire. Physical activity data were obtained using the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) questionnaire. Sleep duration data were obtained using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Chi-Square test and logistic regression were used to analyze the data.Results: There were a significant relationship between Sugar Sweetened Beverages intake (p = 0.002, OR =5.926), energy intake of SSBs (p = 0.035, OR = 2.979) physical activity (p = 0.035, OR = 0.3111), duration of morning sleep / afternoon (p = 0.000; OR = 9.44) and sleep duration (p = 0.028, OR = 4.42) with central obesity. But there were no significant relationship between energy intake (p = 0.375), carbohydrates (p = 0.1), protein (p = 0.3), fat (p = 0.1) and fibers with central obesity.Conclusion: High intake of sugar-sweetened beverages, short duration of night's sleep and the duration>2 hours/day of a long day sleep are risk factors for increasing the incidence of central obesity among Women in reproductive Age.
Profil antropometri, ketersediaan energi dan kepadatan tulang pada atlet remaja putri berbagai cabang olahraga Setyawati, Novi; Dieny, Fillah Fithra; Rahadiyanti, Ayu; Fitranti, Deny Yudi; Tsani, A. Fahmy Arif
Jurnal Keolahragaan Vol 8, No 1: April 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.609 KB) | DOI: 10.21831/jk.v8i1.30367

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan profil antropometri, ketersediaan energi, dan kepadatan tulang pada atlet remaja putri berbagai cabang olahraga. Desain penelitian cross-sectional metode consecutive sampling dengan jumlah 54 atlet usia 13-21 tahun dilaksanakan di BPPLOP Jawa Tengah, Klub Atletik Salatiga, Klub Atletik dan Renang Universitas Negeri Semarang. Persen lemak tubuh, IMT, fat free mass diukur dengan Total Body Composition Analyzer. Form 24 hour-food recall, 24-hour physical activity record dan fat free mass untuk mengukur ketersedian energi. Bone densitometer Osteosys SONOST 3000 untuk mengukur kepadatan tulang. Analisis menggunakan uji One-way ANOVA dan uji Kruskal Wallis. Persen lemak tubuh dan IMT cabang olahraga endurance lebih rendah dibandingkan cabang olahraga kekuatan dan beregu. Terdapat perbedaan ketersediaan energi antara cabang olahraga endurance dan kekuatan (p<0.05). T-score kepadatan tulang cabang olahraga kekuatan lebih rendah dibandingkan cabang olahraga endurance dan beregu. Mayoritas atlet memiliki persen lemak tubuh, IMT, kepadatan tulang tergolong normal, dan ketersediaan energi tergolong rendah. Anthropometric profile, energy availability and bone density in adolescent female athletes in various sports AbstractThis study analyzed the differences anthropometric profile, energy availability and bone density of adolescent female athletes in various sports. A cross-sectional study design consecutive sampling method with 54 athletes aged 13 -21 years conducted in the BPPLOP Central Java, Salatiga Athletics Club, Athletics and Swimming Club Semarang State University. Per cent body fat, BMI, fat-free mass was measured by Total Body Composition Analyzer. The 24 hour-food recall form, 24-hour physical activity record, and fat-free mass were used for measuring energy availability. Bone densitometer Osteosys SONOST 3000 was used to measure bone density. Data were analyzed by One-way ANOVA and Kruskal Wallis test. Percent body fat and BMI of endurance sports were lower than strength and team sports. There were differences in the energy availability between endurance and strength sports (p < 0.05). Bone density t-score of strength sports was lower than endurance and team sports. The most of athletes classified normal on percent body fat, BMI and bone density, while energy availability was classified low.
PENGETAHUAN GIZI DAN CARA MENDAPATKAN MAKANAN BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN MAKAN MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO Jauziyah, Shofi; nuryanto, Nuryanto; Tsani, A. Fahmy Arif; Purwanti, Rachma
Journal of Nutrition College Vol 10, No 1 (2021): Januari
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v10i1.30428

Abstract

Latar Belakang: Kebiasaan makan merupakan tingkah laku manusia terhadap makanan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pemilihan dalam mengonsumsi makanan yang terjadi secara berulang-ulang.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan makan pada mahasiswa di Universitas Diponegoro.Metode: Penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek adalah 110 mahasiswa Universitas Diponegoro berusia 19 – 22 tahun diambil dengan cara consecutive sampling. Data jenis kelamin,  pengetahuan gizi, uang saku, tempat tinggal, pengaruh teman sebaya, asal sumber pangan (karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah), kebiasaan makan daerah asal, dan pantangan makan diperoleh dengan menggunakan kuesioner penelitian, data kebiasaan makan diperoleh menggunakan Adolescent Food Habits Checklist. Data dianalisis statistika secara univariat dan bivariat menggunakan metode Chi-square.Hasil: Sebagian besar subjek (85,5%) memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat sedangkan 14,5% lainnya memiliki kebiasaan makan yang sehat. Terdapat hubungan antara pengetahuan gizi, cara mendapatkan makanan sumber zat gizi berupa karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah dengan kebiasaan makan mahasiswa (p = 0,043, p = 0,005, p = 0,002, p = 0,001, p = 0,010, p = 0,018). Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, uang saku, tempat tinggal, pengaruh teman sebaya, kebiasaan makan daerah asal, dan pantangan makan dengan kebiasaan makan mahasiswa (p>0,05)Simpulan: Pengetahuan gizi dan cara mendapatkan makanan (karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah) merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan makan mahasiswa Universitas Diponegoro.
Providing Online Education to Improve Health and Nutrition Knowledge in Security Units during the Pandemic (Covid-19) Tsani, A. Fahmy Arif; Nugroho, Teddy Wahyu; Ayustaningwarno, Fitriyono; Dieny, Fillah Fithra; Kristiana, Ida
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2: December 2020
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.371 KB) | DOI: 10.30604/jika.v5i2.355

Abstract

Security Unit (SATPAM) is a profession that demands good endurance. During a pandemic, online education is one way that can be done to provide information about health and nutrition that can improve work performance and body resistance of security guards. This study aims to determine the effectiveness of providing online education to increase knowledge of health and nutrition in a security unit during a pandemic. This research is a quantitative study with a pretest-posttest design which was carried out on 68 security guards at the Diponegoro University campus. Online educational media used via Whatsapp. This research was in the form of providing a nutritional knowledge pretest, nutritional education and nutritional knowledge posttest to see the level of knowledge of the security unit. The pretest and posttest knowledge data analysis used paired t-test if the data distribution was normal and if the data distribution was not normal will use Wilcoxon. The results of statistical analysis showed that there was a significant difference in pretest and posttest nutritional knowledge (p = 0.002), with the median and average value of the Undip security guards’ nutritional knowledge from a median of 72.5 (45-85) to 80 (50-95) with the average of 70.96 before education and after education increased to 75.88. There is an effect of providing online nutrition education on increasing security knowledge of health and nutrition.  Abstrak: Satuan Pengaman (SATPAM) adalah salah satu profesi yang menuntut daya tahan tubuh yang baik. Di masa pandemi, edukasi online merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kesehatan dan gizi yang dapat meningkatkan performa kerja dan daya tahan tubuh satpam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian edukasi online untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan dan gizi pada satuan pengamanan (satpam) di masa pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan pretest posttest design yang dilakukan pada 68 satpam kampus Universitas Diponegoro. Media edukasi online yang digunakan melalui Whatsapp. Penelitian ini berupa pemberian pretest pengetahuan gizi, edukasi gizi dan posttest pengetahuan gizi untuk melihat tingkat pengetahuan satpam. Analisis data pengetahuan pre dan posttest menggunakan paired t-test apabila distribusi data normal dan wilcoxon apabila distribusi data tidak normal.  Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pengetahuan gizi pre dan posttest (p=0,002), dengan nilai median dan rata-rata terdapat peningkatan pengetahuan gizi satpam Undip dari median  72,5 (45-85) menjadi 80 (50-95) dengan rata-rata 70,96 sebelum edukasi dan setelah edukasi naik menjadi 75,88. Terdapat pengaruh pemberian edukasi gizi online terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan dan gizi satpam.