Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN SAWI (Brassica rapa var. Parachinensis L.) DI KELURAHAN KALAMPANGAN KECAMATAN SABANGAU KOTA PALANGKA RAYA Josua, Baktiar; Sunaryati, Revi; Masliani, Masliani
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 15 No. 2 (2020): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sayuran Sawi (Brassica rapa var. Parachinensis L.) merupakan tanaman hortikultura dari jenis sayuran dimana bagian yang dimanfaatkan adalah daun-daun yang masih muda. Layaknya jenis sayuran lainnya, sawi juga memiliki berbagai macam manfaat dan kegunaan untuk kesehatan manusiawi. Sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan sayuran, juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Sawi termasuk sayuran daun dari keluarga Crucifeae yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Usahatani sayuran sawi dibudidayakan setiap tahunnya karena komoditas sayur sawi ini merupakan tanaman hortikultura yang menunjang perekonomian petani dengan masa tanaman yang cepat dan prospek kedepannya yang cukup menjanjikan dalam memberikan sumbangan pendapatan kepada petani di Kelurahan Kalampangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani sayuran sawi per satu kali musim tanam adalah sebesar Rp 754.523/petani/m2 dengan nilai rata-rata jumlah penerimaan sebesar Rp 1.249.750/petani/m2 dan nilai rata-rata biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari penyusutan alat sebesar Rp 327.627, sedangkan biaya variabel sebesar Rp.167.601 terdiri dari biaya benih sebesar Rp 27.200, biaya pupuk Urea Rp 6.617, biaya pupuk Phonska Rp 9.117, biaya pupuk NPK Mutiara Rp 30.667, biaya pestisida Rp 70.667 dan tenaga kerja Rp 23.333. Tingkat efisiensi usahatani sayuran sawi di Kelurahan Kalampangan adalah sebesar 2,52 artinya usahatani tersebut layak untuk dijalankan kembali dan menguntungkan karena penerimaannya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. ABSTRACT Mustard greens (Brassica rapa var. Parachinensis L.) is a horticultural crop of vegetable species in which the parts used are young leaves. Like other types of vegetables, mustard greens also have a variety of benefits and uses for human health. Apart from being used as vegetable food, it can also be used for treatment. Mustard is a leaf vegetable from the Crucifeae family which has high economic value. Mustard vegetable farming is cultivated every year because this mustard vegetable commodity is a horticultural crop that supports the farmers' economy with a fast crop period and the prospects for the future is quite promising in contributing income to farmers in the Kalampangan Village. The results showed that the average income of mustard vegetable farming per planting season was Rp 754.523 / farmer / m2 with an average value of income of Rp 1.249.750 / farmer / m2 and the average value of costs incurred consisted of fixed costs and variable costs. Fixed costs consist of depreciation of equipment amounting to Rp 327.627, while variable costs of Rp 167.601 consist of seed costs of Rp 27.200, Urea fertilizer costs Rp 6.617, Phonska fertilizer costs Rp 9.117, NPK Mutiara fertilizer costs Rp 30.667, pesticides costs Rp 70.667 and labor cost Rp 23.333. The level of efficiency or RCR of mustard vegetable farming in the village of Kalampangan is 2,52 meaning that the farm is feasible to run again and is profitable because its revenue is greater than the costs incurred.
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TOMAT (Solanum Lycopersicum) DI KELURAHAN KALAMPANGAN KECAMATAN SABANGAU KOTA PALANGKA RAYA Purba, Edu Wiranto; Yamani, Ahmad Zaki; Sunaryati, Revi
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Journal Socio Economics Agricultural
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis saluran, lembaga pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran, menganalisis margin, biaya, keuntungan dan efisiensi pemasaran tomat di Kelurahan Kalampangan. Sistem pemasaran tomat di Kelurahan Kalampangan yaitu saluran pemasaran I dari petani ke konsumen dan saluran pemasaran II dari petani ke pedagang pengumpul ke konsumen. Fungsi-fungsi pemasaran yaitu pada saluran pemasaran I, fungsi fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan, fungsi informasi pasar, penanggungan resiko sedangkan saluran pemasaran II, fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan, fungsi informasi pasar, penanggungan resiko, standarisasi dan grading, fungsi pembiayaan. Pada saluran pemasaran I, margin, biaya, keuntungan, share petani dan efisiensi pemasaran tomat di kelurahan kalampangan yaitu margin pemasaran yang diperoleh Rp. 0 (nol), biaya pemasaran total sebesar Rp. 370.532, keuntungan pemasaran sebesar Rp. 3.029.468, farmer share sebesar 0 (nol) persen, dan efisiensi pemasaran sebesar 10,90 persen sedangkan pada saluran pemasaran II, margin, biaya, keuntungan, share petani dan efisiensi pemasaran tomat di kelurahan kalampangan yaitu margin pemasaran yang diperoleh Rp. 10.578.125, biaya pemasaran total sebesar Rp. 1.346.127, keuntungan pemasaran yaitu petani sebesar Rp. 6.346.875 dan pedagang pengumpul sebesar Rp. 9.231.998, farmer share sebesar 0,375 persen, dan efisiensi pemasaran sebesar 9,39 persen. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis saluran, lembaga pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran, menganalisis margin, biaya, keuntungan dan efisiensi pemasaran tomat di Kelurahan Kalampangan. Sistem pemasaran tomat di Kelurahan Kalampangan yaitu saluran pemasaran I dari petani ke konsumen dan saluran pemasaran II dari petani ke pedagang pengumpul ke konsumen. Fungsi-fungsi pemasaran yaitu pada saluran pemasaran I, fungsi fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan, fungsi informasi pasar, penanggungan resiko sedangkan saluran pemasaran II, fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan, fungsi informasi pasar, penanggungan resiko, standarisasi dan grading, fungsi pembiayaan. Pada saluran pemasaran I, margin, biaya, keuntungan, share petani dan efisiensi pemasaran tomat di kelurahan kalampangan yaitu margin pemasaran yang diperoleh Rp. 0 (nol), biaya pemasaran total sebesar Rp. 370.532, keuntungan pemasaran sebesar Rp. 3.029.468, farmer share sebesar 0 (nol) persen, dan efisiensi pemasaran sebesar 10,90 persen sedangkan pada saluran pemasaran II, margin, biaya, keuntungan, share petani dan efisiensi pemasaran tomat di kelurahan kalampangan yaitu margin pemasaran yang diperoleh Rp. 10.578.125, biaya pemasaran total sebesar Rp. 1.346.127, keuntungan pemasaran yaitu petani sebesar Rp. 6.346.875 dan pedagang pengumpul sebesar Rp. 9.231.998, farmer share sebesar 0,375 persen, dan efisiensi pemasaran sebesar 9,39 persen. marketing costs of Rp. 370,532, marketing profits of Rp. 3,029,468, farmer share of 0 (zero) percent, and marketing efficiency of 10.90 percent while in marketing channels II, margin, cost, profit, share of farmers and tomato marketing efficiency in kalampangan village, namely marketing margin obtained Rp. 10,578,125 , total marketing costs amounted to Rp. 1,346,127, marketing profits were farmers amounted to Rp. 6,346,875 and collecting traders amounted to Rp. 9,231,998, farmer shares by 0.375 percent, and marketing efficiency of 9.39 percent.
POLA KONSUMSI BERAS RUMAH TANGGA BERDASARKAN GOLONGAN PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI KOTA PALANGKA RAYA Sunaryati, Revi
AgriPeat Vol. 22 No. 01 (2021): JURNAL AGRIPEAT VOLUME 22 NO. 01 MARET 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/agp.v22i01.3313

Abstract

Rice is a basic requirement for the people of Central Kalimantan Province. The biggest consumption of rice comes from household consumption. Households with different income levels will have different consumption patterns. With this situation, this research is important to determine how the pattern of household rice consumption is based on income groups and what factors influence the pattern of household rice consumption based on income groups in the City of Palangka Raya. This study uses primary data and secondary data. The research analysis uses descriptive analysis and quantitative analysis. Quantitative analysis uses multiple linear regression analysis with Ordinary Least Square (OLS). The econometric model used is the double log model assisted by using the Eviews 9.0 application. The results of the study showed that the factors that significantly influenced the consumption pattern of household income were the number of house members and the age of the household head. In the high income group the factors that significantly influence are the dummy marital status of the head of the household, the age of the head of the household has a positive effect and the number of household members has a negative influence and each has a significant effect on household rice consumption.
KAJIAN EFISIENSI PADI SAWAH DALAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN KETAHANAN PANGAN DI DESA BELANTI SIAM KECAMATAN PANDIH BATU KABUPATEN PULANG PISAU: EFFICIENCY STUDY OF PADDY RICE IN INCREASING PRODUCTION AND FOOD SECURITY IN BELANTI SIAM VILLAGE, PANDIH BATU SUB-DISTRICT, PULANG PISAU DISTRICT Sunaryati, Revi; Rahmawati, Reni; Sulaiman, Zakia Putri
AgriPeat Vol. 25 No. 01 (2024): JURNAL AGRIPEAT Vol. 25 No. 01 Maret 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/agp.v25i01.10950

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk Menganalisis efisiensi usahatani padi sawah dalam upaya peningkatan produksi padi pada program strategi nasional Food Estate di Kalimantan Tengah. Metode menganalisis efisiensi teknis pada faktor produksi padi pada penelitian ini akan menggunakan analisis pendekatan Stokastik Frontier. dimana pengukuran tingkat efisiensi teknis yang dicapai petani diukur dengan perbandingan produksi aktual (Yi) dengan produksi potensial (Yii). Hasil penelitian ini menyatakan Petani yang mengusahakan usahatani padi sawah dilahan Food Estate tergolong efisien secara teknis dalam menggunakan faktor-faktor produksi dengan cut-off value >0,70, bahwa rata-rata produktivitas yang dicapai adalah sekitar 96,5% dari frontier. Secara individual hanya 88 petani yang tergolong efisien secara teknis dalam pengunaan faktor-faktor produksi. Hasil produksi padi di Kabupaten pulang pisau pada tahun 2022 sebayak 61,307 lebih kecil dari tahun 2021. Begitu pula di kecamatan pandih batu hasil produksi padi tahun 2022 lebih kecil dibandingkan tahun 2022. Faktor yang mempengaruhi efek inefisiensi yaitu Lama pendidikan dan usia petani. Sedangkan efek inefisiensi pengalaman berusahatani tidak menjamin dapat menurunkun inefisiensi.
Analysis of lowland rice peat land in Mampai Village, Kapuas Murung District, Kapuas-Kalimantan Central District Sunaryati, Revi; Wahib Muhaimin, Abdul
Anjoro: International Journal of Agriculture and Business Vol 3 No 1 (2022): Anjoro
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture and Forestry Faculty, Universitas Sulawesi Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/anjoro.v3i1.1422

Abstract

Central Kalimantan is a province where the agricultural sector is still the basis for economic cohesion. Mampai Village, Kapuas Murung District, Kapuas District, Central Kalimantan is a peatland rice field. Peat soil is wet soil and stores a lot of acid, so it is not easy to use or to grow crops. The purpose of this study was to determine the general description of lowland rice farming held in Mampai Village and to determine the amount of lowland rice income and its contribution to the total income of lowland rice RTP in Mampai Village, Kapuas Murung District, Kapuas District, Central Kalimantan Province. The results of descriptive analysis of the general description of farming in rice fields in Mampai Village, Kapuas Murung District, Kapuas Regency have implemented farming intensification technology well where farmers have implemented a cropping pattern 2 times a year, namely MT I and MT II with an average cultivated area of 2.40 ha. pe MT. The results of the analysis of lowland rice income obtained forone year by farmers amounted to Rp. 36,355,109 and contributes 74.93%, this shows that the role of lowland rice farming for farmers in Mampai Village is very important, thus it can be said that rice field rice farmer households in Mampai Village, Kapuas Murung District, Kapuas District, Central Kalimantan, are categorized as not poor.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN SAWI (Brassica rapa var. Parachinensis L.) DI KELURAHAN KALAMPANGAN KECAMATAN SABANGAU KOTA PALANGKA RAYA Josua, Baktiar; Sunaryati, Revi; Masliani, Masliani
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 15 No. 2 (2020): Agustus 2020 (Journal Socio Economics Agricultural)
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v15i2.3374

Abstract

Sayuran Sawi (Brassica rapa var. Parachinensis L.) merupakan tanaman hortikultura dari jenis sayuran dimana bagian yang dimanfaatkan adalah daun-daun yang masih muda. Layaknya jenis sayuran lainnya, sawi juga memiliki berbagai macam manfaat dan kegunaan untuk kesehatan manusiawi. Sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan sayuran, juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Sawi termasuk sayuran daun dari keluarga Crucifeae yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Usahatani sayuran sawi dibudidayakan setiap tahunnya karena komoditas sayur sawi ini merupakan tanaman hortikultura yang menunjang perekonomian petani dengan masa tanaman yang cepat dan prospek kedepannya yang cukup menjanjikan dalam memberikan sumbangan pendapatan kepada petani di Kelurahan Kalampangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan usahatani sayuran sawi per satu kali musim tanam adalah sebesar Rp 754.523/petani/m2 dengan nilai rata-rata jumlah penerimaan sebesar Rp 1.249.750/petani/m2 dan nilai rata-rata biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari penyusutan alat sebesar Rp 327.627, sedangkan biaya variabel sebesar Rp.167.601 terdiri dari biaya benih sebesar Rp 27.200, biaya pupuk Urea Rp 6.617, biaya pupuk Phonska Rp 9.117, biaya pupuk NPK Mutiara Rp 30.667, biaya pestisida Rp 70.667 dan tenaga kerja Rp 23.333. Tingkat efisiensi usahatani sayuran sawi di Kelurahan Kalampangan adalah sebesar 2,52 artinya usahatani tersebut layak untuk dijalankan kembali dan menguntungkan karena penerimaannya lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Mustard greens (Brassica rapa var. Parachinensis L.) is a horticultural crop of vegetable species in which the parts used are young leaves. Like other types of vegetables, mustard greens also have a variety of benefits and uses for human health. Apart from being used as vegetable food, it can also be used for treatment. Mustard is a leaf vegetable from the Crucifeae family which has high economic value. Mustard vegetable farming is cultivated every year because this mustard vegetable commodity is a horticultural crop that supports the farmers' economy with a fast crop period and the prospects for the future is quite promising in contributing income to farmers in the Kalampangan Village. The results showed that the average income of mustard vegetable farming per planting season was Rp 754.523 / farmer / m2 with an average value of income of Rp 1.249.750 / farmer / m2 and the average value of costs incurred consisted of fixed costs and variable costs. Fixed costs consist of depreciation of equipment amounting to Rp 327.627, while variable costs of Rp 167.601 consist of seed costs of Rp 27.200, Urea fertilizer costs Rp 6.617, Phonska fertilizer costs Rp 9.117, NPK Mutiara fertilizer costs Rp 30.667, pesticides costs Rp 70.667 and labor cost Rp 23.333. The level of efficiency or RCR of mustard vegetable farming in the village of Kalampangan is 2,52 meaning that the farm is feasible to run again and is profitable because its revenue is greater than the costs incurred.
ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN TOMAT (Solanum Lycopersicum) DI KELURAHAN KALAMPANGAN KECAMATAN SABANGAU KOTA PALANGKA RAYA Purba, Edu Wiranto; Yamani, Ahmad Zaki; Sunaryati, Revi
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 16 No. 1 (2021): Februari 2021 (Journal Socio Economics Agricultural)
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v16i1.3382

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis saluran, lembaga pemasaran dan fungsi-fungsi pemasaran, menganalisis margin, biaya, keuntungan dan efisiensi pemasaran tomat di Kelurahan Kalampangan. Sistem pemasaran tomat di Kelurahan Kalampangan yaitu saluran pemasaran I dari petani ke konsumen dan saluran pemasaran II dari petani ke pedagang pengumpul ke konsumen. Fungsi-fungsi pemasaran yaitu pada saluran pemasaran I, fungsi fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan, fungsi informasi pasar, penanggungan resiko sedangkan saluran pemasaran II, fungsi penjualan, fungsi pengangkutan, fungsi penyimpanan, fungsi informasi pasar, penanggungan resiko, standarisasi dan grading, fungsi pembiayaan. Pada saluran pemasaran I, margin, biaya, keuntungan, share petani dan efisiensi pemasaran tomat di kelurahan kalampangan yaitu margin pemasaran yang diperoleh Rp. 0 (nol), biaya pemasaran total sebesar Rp. 370.532, keuntungan pemasaran sebesar Rp. 3.029.468, farmer share sebesar 0 (nol) persen, dan efisiensi pemasaran sebesar 10,90 persen sedangkan pada saluran pemasaran II, margin, biaya, keuntungan, share petani dan efisiensi pemasaran tomat di kelurahan kalampangan yaitu margin pemasaran yang diperoleh Rp. 10.578.125, biaya pemasaran total sebesar Rp. 1.346.127, keuntungan pemasaran yaitu petani sebesar Rp. 6.346.875 dan pedagang pengumpul sebesar Rp. 9.231.998, farmer share sebesar 0,375 persen, dan efisiensi pemasaran sebesar 9,39 persen. The purpose of this research is to analyze channels, marketing institutions and marketing functions, analyze margins, costs, advantages and efficiency of tomato marketing in Kalampangan Village. Tomato marketing system in Kalampangan Village is marketing channel I from farmer to consumer and marketing channel II from farmer to collector to consumer. Marketing functions are in marketing channel I, sales function, transportation function, storage function, market information function, risk insurer while marketing channel II, sales function, transportation function, storage function, market information function, risk management, standardization and grading, financing function. In marketing channel I, margin, cost, profit, share of farmers and efficiency of tomato marketing in kalampangan village is marketing margin obtained rp. 0 (zero), total marketing costs of Rp. 370,532, marketing profits of Rp. 3,029,468, farmer share of 0 (zero) percent, and marketing efficiency of 10.90 percent while in marketing channels II, margin, cost, profit, share of farmers and tomato marketing efficiency in kalampangan village, namely marketing margin obtained Rp. 10,578,125 , total marketing costs amounted to Rp. 1,346,127, marketing profits were farmers amounted to Rp. 6,346,875 and collecting traders amounted to Rp. 9,231,998, farmer shares by 0.375 percent, and marketing efficiency of 9.39 percent.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TOMAT (Lycopersicum esculentum) DI KELURAHAN KALAMPANGAN KOTA PALANGKA RAYA Ginting, Yolanda Br; Yamani, H. A. Zaki; Sunaryati, Revi
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 17 No. 1 (2022): Februari 2022 (Journal Socio Economics Agricultural)
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v17i1.4323

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum usahatani tomat dan analisis pendapatan usahatani tomat serta nisbah pendapatan usahatani tomat di Kelurahan Kalampangan. Hasil analisis deskriptif gambaran umum usahatani tomat di Kelurahan Kalampangan. Petani tomat menggunakan benih serpo dan gustavi. Pengolahan lahan dilakukan dengan cara mencangkul tipis-tipis tanah hingga gembur serta menaburkan rata-rata 3 sak kapur dan 10 sak kotoran ayam. Pemupukan dilakukan rata-rata 4 kali dalam satu musim tanam. Perawatan dilakukan secara bertahap yang berupa penyiraman, penyemprotan dan menghilangkan gulma. Pemasangan tiang dan tali dilakukan secara bertahap, pemasangan tiang hanya sekali sedangkan pemasangan tali dilakukan rata-rata sebanyak 5 kali dalam satu musim tanam. Pemanenan dilakukan setiap dua hari sekali. Alokasi waktu tenaga kerja petani tomat sebesar 81 HOK. Kendala yang dihadapi petani tomat berupa harga benih dan pupuk yang terlalu mahal serta kurangnya pendampingan dari penyuluh setempat. Hasil analisis pendapatan Usahatani tomat di Kelurahan Kalampangan menunjukkan Rata-rata pendapatan petani tomat sebesar Rp 4.672.794 dengan rata-rata penerimaan (TR) sebesar Rp 6.560.000 dan rata-rata total biaya (TC) sebesar Rp 1.887.206. dengan nisbah pendapatan / Retrun Cost Ratio (R/C) sebesar 3, 43 dengan kata lain R/C > 2 yang diartikan bahwa usahatani tomat di Kelurahan Kalmpangan Kota Palangka Raya menguntungkan untuk diusahakan. This study aims to analysiss descriptiveto determine a general over view tomato farm and analysis of income tomato farming and tomato farming income ratio in Sub Kalampangan. The results of analysis descriptive of the general description of farming tomato in Kalampangan Village. Tomato growers use serpo and gustavi seeds. Land processing is carried out by hoeing the soil until it is loose and sprinkling an average of 3 sacks of lime and 10 sacks of chicken manure. Fertilization is done an average of 4 times in one growing season. Treatment is carried out in stages in the form of watering, spraying and removing weeds. The installation of poles and ropes is carried out in stages, installing the poles only once, while the installation of ropes is done an average of 5 times in one growing season. Harvesting is Yolanda Br Ginting, H. A. Zaki Yamani, Revi Sunaryati ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TOMAT (Lycopersicum esculentum) DI KELURAHAN KALAMPANGAN KOTA PALANGKA RAYA done every two days. The allocation of labor time for tomato farmers is 81 HOK. The obstacles faced by tomato farmers include the price of seeds and fertilizers which are too expensive and the lack of assistance from local extension workers. The results of the analysis of tomato farming income in Kalampangan Village showed that the average income of tomato farmers was IDR 4,672,794 with an average income (TR) of IDR 6,560,000and an average total cost (TC) of IDR 1,887,206. with an income ratio / Retrun Cost Ratio (R / C) of 3.43 in other words, R / C> 2 which means that tomato farming in Kalampangan Village, Palangka Raya City is profitable to cultivate. Keywords: Income, Return Cost Ratio (R/C), Tomato Farming
STRATEGI PEMASARAN TANAMAN HIAS PADA CV. DIAN PURNAMA DI KOTA PALANGKA RAYA Hanelunu, Zakaria; Sunaryati, Revi; Pisi, Berkat A.
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 17 No. 2 (2022): Agustus 2022 (Journal Socio Economics Agricultural)
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v17i2.7526

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1). Mengetahui faktor-faktor apa saja yang terdapat dalam lingkungan internal dan eksternal pemasaran tanaman hias usaha CV. Dian Purnama. 2). Menentukan strategi pemasaran yang tepat pada usaha CV. Dian Purnama. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Jl. Yos Sudarso No.66 Kecamatan Jekan Raya Kelurahan Menteng Kota Palangka Raya yang dilakukan selama 1 tahun terhitung dari April 2021 hingga Maret 2022. Jenis dan sumber data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan memberikan kuisioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa posisi usaha CV. Dian Purnama pada kuadran SWOT berada pada kuadran 1 (0,689 : 0,813), artinya posisi usaha tersebut pada situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). The objectives of this research are : 1). Knowing what factors are contained in the internal and external environment of CV. Dian Purnama's ornamental plant marketing business. 2). Determine the right marketing strategy for CV. Dian Purnama's business. This research is a quantitative and qualitative research. The research was conducted on Jl. Yos Sudarso No.66 Jekan Raya District, Menteng Village, Palangka Raya City, which was carried out for 1 year from April 2021 to March 2022. The types and sources of data used in this study were primary data and secondary data. Methods of collecting data by means of observation, interviews, and questionnaires. The results showed that CV Dian Purnama's business position in the SWOT quadrant was in quadrant 1 (0.689: 0.813), meaning that the business position was in a very profitable situation. The company has opportunities and strengths so that it can take advantage of existing opportunities. The strategy that must be applied in this condition is to support aggressive growth (growth oriented strategy).
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA OBAT- OBATAN TRADISIONAL DI PASAR KAHAYAN KOTA PALANGKA RAYA (Studi Kasus Toko Pasak Bumi) Damanik, Reza Fadila; AP, Berkat; Sunaryati, Revi; Pordamantra, Pordamantra; Antang, Emmy U
JOURNAL SOCIO ECONOMICS AGRICULTURAL Vol. 18 No. 1 (2023): Februari 2023 (Journal Socio Economics Agricultural)
Publisher : Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jsea.v18i1.10646

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi industri pengolahan produk obat tradisional di Toko Pasak Bumi Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. (2) Mengetahui strategi apa saja yang dapat di terapkan dalam mengembangkan industri pengolahan produk obat tradisional di Toko Pasak Bumi Kota Palangka Raya. Metode pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling didasari atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai hubungan yang erat. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif mengenai analisis IFAS dan EFAS yang mempengaruhi pengembangan Usaha obat-obatan tradisional, nilai bobot, rating dan skor; analisis SWOT untuk menemukan alternatif strategi yang diterapkan dalam pengembangan usaha obat-obatan tradisional toko pasak bumi. Hasil yang diperoleh: (1) faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan Usaha obat-obatan tradisional toko pasak bumi: faktor internal meliputi permodalan, sumberdaya manusia, pemasaran dan operasional. Faktor eksternal politik,sosial dan lingkungan industri; (3) alternatif strategi yang dapat diterapkan strategi SO (Strengths-Opportunities) dengan memanfaatkan peluang yang ada, serta memaksimalkan kekuatan yang berasal dari internal dan peluang dari eksternal usaha obat-obatan tradisional, sehingga dapat mengembangkan usaha obat-obatan tradisional toko pasak bumi.