Gagal jantung bukan merupakan suatu penyakit yang berdiri sendiri melainkansebuah sindrom klinis yang dikarakteristikan dengan kelebihan volume darah,tidak adekuatnya perfusi jaringan, dan penurunan toleransi aktivitas sehari- hari.Pola aktifitas pada pasien dengan gagal jatung sangat terbatas, pola aktifitas akanberubah terutama pada saat pasien mengalami sesak nafas yang cukup berat.Intoleransi aktivitas pada penderita gagal jantung satu dengan yang lain dapatberbeda tergantung dari kapasitas fungsional. Dukungan keluarga sangatlahpenting bagi pasien dengan gagal jantung, selain membantu dalam hal perawatandiri dan terapi, dalam kaitanya dengan kualitas hidup pasien dukungan keluargajuga sangat diperlukan dalam hal psikologis. Penelitian ini menggunakan metodedeskritif korelasi. Penelitian ini dilakukan di Ruang Penyakit Dalam Kelas 3 RSUDdr. Slamet Garut. Populasi adalah semua pasien gagal jantung dan keluarga yangdirawat di Ruang Penyakit Dalam Kelas 3 RSUD dr. Slamet Garut. Sampel ditentukandengan Non Probability Sampling yaitu quota sampling dengan jumlah sampel96 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien gagal jantung yang dirawatsebagian pasien mendapatkan dukungan keluarga yang tinggi sebanyak 50%dan lebih dari sebagian responden tidak melakukan aktivitas secara berlebihansebanyak 55,2%. Terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga denganpola aktivitas pasien gagal jantung dengan nilai p-value 0,00 (<0,05) dan dengankoefisien korelasi (r) 0,466. Mengingat terdapat beberapa temuan dalam penelitianserta keterbatasan dalam penelitian ini, maka diharapkan pada masa mendatangberbagai pihak dapat meneliti lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi padaproses penyembuhan pasien gagal jantung.