This Author published in this journals
All Journal HEURISTIC
Wicaksono, Lugas Dwi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PENGECORAN LOGAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) Wicaksono, Lugas Dwi; Syahrullah, Yudi
Heuristic Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/he.v17i1.3569

Abstract

Jumlah Defect atau cacat produk yang dihasilkan dalam serangkaian proses produksi akan menyebabkan semakin tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan perlu melakukan perbaikan kualitas secara berkelanjutan. Salah  satu  metode yang dapat digunakan untuk perbaikan kualitas yaitu metode Quality Control Circle (QCC). Metode QCC lebih berfokus pada pengendalian mutu produk dalam melakukan perbaikan dengan siklus PDCA dan Seven tools. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab defect (cacat) jenis Cross Joint pada produk BT 1915 atau nama lainnya Brake Drum New TD di PT. Bakrie Autoparts dengan metode QCC (Quality Control Circle). Produk BT 1915 dipilih karena produk tersebut dalam periode Agustus hingga Desember yang paling banyak menyumbangkan reject weight. Data yang digunakan merupakan data defect yang berasal dari lima besar tertinggi defect per produk di PT. Bakrie Autoparts dari bulan Agustus hingga Desember. Hasil yang didapat dengan menggunakan metode QCC dan bantuan tools PDCA, diagram sebab akibat, dan diagram pareto menyatakan bahwa faktor machine dan method yang menyebabkan defect Cross Joint pada Produk BT 1915. Untuk faktor mesin disebabkan oleh pattern bergeser tidak pada posisi yang seharusnya dan guiden/pin aus atau goyang, sehingga tidak dapat mengunci antara pattern dengan flask molding. Sedangkan untuk faktor method disebabkan oleh belum adanya checksheet pengecekan per periode untuk peralatan dan mesin pada molding line serta tidak adanya tindakan preventif terhadap alat-alat yang akan rusak.