Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PERDEDAAN DOSIS PAKAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN CACING SUTRA (Tubifex sp) Umidayati Umidayati; Sinung Rahardjo; Ilham Ilham
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 4, No 1 (2020): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.618 KB) | DOI: 10.14710/sat.v4i1.7230

Abstract

Keberhasilan budidaya ditentukan oleh pakan yang berkualitas baik khususnya yaitu pada fase pembenihan. Pakan yang baik merupakan pakan yang berkualitas tinggi sehingga dapat memberikan nutrien dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan larva. Pakan alami yang biasa digunakan adalah cacing sutra (Tubifex sp). Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentasi dosis pakan tehadap biomassa cacing sutra (Tubifex sp). Penelitian ini mengunakan metode eksperimen dengan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan variabel uji yaitu berupa perbedaan dosis pakan di antaranya 0, 5, 10, 15, dan 20 g yang diberikan selama 21 hari. Pakan yang diberikan merupakan hasil fermentasi dengan komposisi di antaranya yaitu silase ikan 25%, limbah sayuran 10%, dedak 25%, dan ampas tahu 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakukan E (20 g pakan) memiliki pertumbuhan mutlak rata-rata tertinggi yaitu sebesar 40,96±1,40 g/wadah dengan produtivitas tertinggi pula yaitu 446,36±11,67 g/m2/siklus. Hasil penelitian menunjukan  bahwa perlakukan E memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,005) terhadap pertumbuhan cacing sutra, menunjukan bahwa rata-rata pertumbuhan kelima perlakuan berbeda secara signifikan.KATA KUNCI: Cacing sutra, pakan organik, pertumbuhan.
Identifikasi Salmonella sp. Pada Cacing Sutra (Tubifex sp.) Tangkapan Dari Alam dan Hasil Budidaya Umidayati Umidayati; Sinung Rahardjo; Ilham Ilham; Mugi Mulyono
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 9 No. 2 (2020): JAFH Vol. 9 No. 2 June 2020
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3685.467 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v9i2.16139

Abstract

Cacing sutra merupakan pakan alami yang sangat dibutuhkan pada pembenihan ikan air tawar namun ketersediaannya tidak kontinyu dikarenakan kondisi alam  yang  terbawa arus pada musim penghujan, keberadaan  cacing sutra dialam juga di pengaruhi oleh  banyaknya bahan organik yang melimbah dari limbah rumah tangga yang cendung  adanya kontaminasi bakteri yang terdapat pada  cacing sutra tangkapan dari alam.Untuk memenuhi kebutuhan kontinyunitas cacing sutra di budidayakan  dengan media  yang sering adalah  kotoran ayam . Untuk penyedian pakan alami larva ikan sebaiknya di identifikasi bakteri pada cacing tangkapan dari alam dan hasil budidaya. Penelitian dilakukan di Laboratorium Basah Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta pada bulan Mei – Juli 2019 dengan tujuan mengidentifikasi bakteri salmonella sp. pada media kotoran ayam dan cacing hasil tangkapan alam dan hasil budidaya.  Metode Identifikasi digunakan untuk penelitian ini dan hasilnya dianalis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pada cacing sutra dari alam positif mengandung salmonella sp dan sedangkan untuk hasil budidaya negatif tidak mengandung Salmonella sp.
PELATIHAN BUDIDAYA UDANG VANNAMEI SISTEM SEMI INTENSIF DI DESA KARANG ANYAR PROVINSI LAMPUNG Umidayati Umidayati; Khaerudin Khaerudin; Ita Junita Puspita Dewi; Kusriyati Kusriyati; Artin Indrayati; Septiana Widi Lestari; Juarsa Juarsa; Kurman Kurman
Jurnal Abdi Insani Vol 8 No 3 (2021): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v8i3.453

Abstract

Menurut data BPS (2018) jumlah penduduk Desa karang anyar mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2015 jumlah penduduk yang tercatat adalah 80.829 jiwa, sementra pada tahun 2017 jumlah penduduk menjadi 99.464 jiwa. Dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan prnduduk melakukan berbagai kegiatan antara lain budidaya udang vannamei ( Litopennaeus vannamei). Para Petambak udang di Desa Karang Anyar menempati kolam tambak bekas perusahaan seluas 80 H, dengan rata-rata perkolam seluas 0.5 H. Pengelolaan tambak di desa tersebut masih menggunakan sistem tradisional, dan sebagian sudah mencoba dengan sistem polikultur, yaitu udang vanname, bandeng, gracillaria (Tahe & Suwoyo, 2011). Secara kelembagaan, para petambak sudah membentuk kelompok pembudidaya ikan sebanya 7 kelompok. Akan tetapi dalam pengelolaan tambak sering muncul permasalahan-permasalahan diantaranya kulitas air dan kuantitas produksi udang vaname masih rendah, yang disebabkan kemampuan teknis dan teknologi masih perlu di tingkatkan. Tujuan kegiatan pengabdian masyrakat di Desa karang anyar untuk meningkatkan teknologi budidayanya udang vanname dari sistem tradisional menjadi Taradisional Plus ( Semi intensif ), sehingga meningkatkan pendapatan ekonomi. Mertode yang digunakan dengan mengidentifikasi masalah pada kelompok budidaya sosulinya pelatihan, pengelolan wadah, persiapan air, Teknik penebaran, Pengelolaan pakan, Pasca panen. Setelah di berikannya pelatihan budidaya udang vanname di Desa karang anyar masyarakat menerapkan Teknologi budidaya udang vanname, Hasil evaluasi pendampingan kempok budidaya sudah mulai paham mengenai pentingnya persiapan lahan dan persiapan air pada budidaya
Use of fermentation with animal and vegetable materials as silk wood media materials (Tubifex sp) Umidayati Umidayati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.10862

Abstract

                                                        AbstractSilk worms are the initial feed larvae that have high protein content and have a size in accordance with the opening of the larva's mouth. This study aimed to determine the best fermented media with animal and vegetable ingredients with different dosage differences for the cultivation of silk worm as substitute for chicken manure. This study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments in triplicates: Treatment A (100% fish silage + 10 ml molasses + 1 ml probiotics + 100 ml water), Treatment B (75% fish silage + 25% vegetable waste + molasses 10 ml + 1 ml probiotics + 100 ml water), Treatment C (50% fish silage + 15% vegetable waste + 10% bran + 25% tofu waste + 10 ml molasses + 1 ml probiotics + 100 ml water), Treatment D ( 25% fish silage + 25% vegetable waste + 10% bran + 40% tofu waste + 10 ml molasses + 1 ml probiotics + 100 ml water), and Treatment E (100% vegetable waste + 1 ml probiotics + 10 ml molasses + 100 ml water ). Research results showed the highest growth was obtained by Treatment D with an average absolute biomass of 39,496 ± 1,080 g/container while the productivity value was 454.14 ± 9,001 g/m2/cycle. The ANOVA test with reliance of 95% showed that the average growth of the four treatments are significantly different.
Identification of Salmonella sp. bacteria, antibiotic tetrasicline in cultivated silkworms using chicken manure media Umidayati Umidayati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 1 (2022): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i1.13033

Abstract

ABSTRACT[Identification of Salmonella Sp.  Bacteria, Antibiotic Tetrasicline in Cultivated Silkworms using Chicken Manure Media]Sustainability of farming activities is determined by the use of materials that are free from pathogens, residues of antibiotics and other chemicals. Prevention of pathogenic microorganisms can be done through the use of disease-free seed with a certificate Specific Pathogen Free guided by way of Good Aquaculture (CBIB). This study uses a completely randomized design (CRD) with 2 treatment (fermentation methods and non-fermented) and three replications. The identification results on the silkworms with fermentation methods and non-fermenting bacteria positive for Salmonella sp positive and tetracycline antibiotic residues (> 32 ppb) in the silkworm cultivation. Productivity silkworms in the fermentation medium are higher than in non-fermented in the amount of 267.91 ± 113.18 g / m2 / cycle and for non-fermented 201.89 ± 16,85g / m2 / cycle. Absolute growth fermentation medium peak at 30.92 ± 2.9 g / m2 and non-fermented 9.12 ± 1.99 g / m2. KEYWORDS: Antibiotics, silkworms, chicken manure, Salmonella sp.
PENDAMPINGAN BUDIDAYA CACING SUTRA HIGIENIS DAN BERKELANJUTAN DI KOTA AGUNG - LAMPUNG Umidayati Umidayati; Sinung Rahardjo; Moch Nurhudah; Meuthia Aulia Jabbar; Luchiadini Ika Pamarhayani; Khaerudin Khaerudin; Ita Junita Puspita Dewi; Artin Indrayati; Juarsa Juarsa; Agus herikuswoyo
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i1.834

Abstract

Introduction To meet the natural food for fish cultivators, community assistance was held in the village of Way Gelang, Tanggamus, Lampung. about hygienic and sustainable cultivation of silk worms. Increasing income to become a fisherman whose income is uncertain. This village has formed a business group for growing tilapia and catfish cultivation under the auspices of SUPM Kotaagung, to meet the needs for catfish and tilapia seeds they still buy from outside at quite high prices. As well as the high price, with training to the community about hygienic and sustainable silk worm cultivation, it is hoped that the community can cultivate silk worms for fish hatchery for their own consumption and can be sold to hatchery farmers so they can reduce operational costs and get additional income from the sale of silk worms. Objective of the activity: to assist fish farmers in cultivating silkworms hygienically and sustainably. Methods of activities for establishing cultivation groups, outreach, training, mentoring from pre-production to production. The results of community activities are able to cultivate silkworms well. The conclusion of the mentoring activities was very well received by the hatchery farming community in Way Gelang Lampung Village by providing direct techniques on silkworm cultivation.