Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penggunaan Bahasa Melayu Ambon sebagai Bahasa Pertama Memengaruhi Kemampuan Berbahasa Indonesia Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 7 Ambon Rumalean, Iwan; Hukubun, Yohanes; Kosu, Muhammad Akbar
Belajar Bahasa Vol 6, No 1 (2021): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indone
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v6i1.4055

Abstract

Pelaksanaan penelitian ini bertujuan mengeksplanasi penggunaan bahasa Melayu Ambon (BMA) sebagai bahasa ibu (B1) memengaruhi kemampuan berbahasa Indonenesia sebagai bahasa kedua (B2) peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Ambon. Linguistik sinkronis digunakan sebagai dan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian SMP Negeri 7 Ambon Jl. dr. J. Leimena Wailela Ambon. Subjek penelitian 25 peserta didik dan 1 orang guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Data berupa tuturan lisan dalam proses pembelajaran dan data tulisan berupa karangan deskripsi karya peserta didik. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur dan observasi deskriptif. Instrumen pengumpulan data, human instrument, daftar pertanyaan, catatan, dan rekaman. Analisis data menggunakan, (1) teknik kategorisasi, (2) teknik interpretasi, dan (3) teknik penyimpulan. Pemeriksaan data penelitian digunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukan, BMA merupakan bahasa pertama (B1) dan bahasa Indonesia sebagai B2 bagi peserta didik dan guru SMP Negeri 7 Ambon. BMA maupun bahasa Indonesia dikuasai dan digunakan secara bersamaan dalam pembelajaran. BMA sebagai bahasa Ibu (B1) memengaruhi bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua (B2). Latar belakang penggunaan BMA di dalam proses pembelajaran atau situasi formal disebabkab oleh faktor kedwibahasaan dan faktor migrasi serta urbanisasi penduduk di Kota Ambon. Untuk menyiasati agar peserta didik menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi formal, maka guru harus menjadi suri tauladan (role model) bagi peserta didik.   
Analisis Pemerolehan Kesalahan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 7 Ambon Rumalean, Iwan; Tabelessy, Novita; Hukubun, Yohanes; Sarluf, Hajija
Belajar Bahasa Vol 5, No 1 (2020): BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v5i1.2990

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perolehan kesalahan bahasa dalam pembelajaran siswa kelas VIII bahasa Indonesia SMP Negeri 7 Ambon. Menggunakan pendekatan sinkron deskriptif kualitatif. Prosedur pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung. Analisis data dilakukan dalam satu siklus, artinya analisis dilakukan dari perencanaan hingga hasil pelaporan. Penyajian data dilakukan melalui proses deskripsi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Memeriksa validitas data menggunakan teknik triangulasi. Berdasarkan analisis data, ditemukan bahwa akuisisi kesalahan bahasa dalam belajar bahasa Indonesia pada tingkat berbicara adalah bahwa ada ketidakkonsistenan dalam penggunaan bahasa Indonesia dan Melayu Ambon dalam situasi dan tempat yang tidak sesuai. Siswa menggunakan dua bahasa (bilingual), yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu Ambon secara bersamaan (kode campuran). Kemudian kesalahan dalam menulis di tingkat penulisan terjadi kesalahan penulisan huruf kapital dan non-kapital, serta penempatan kata-kata dalam kalimat. Faktor-faktor penyebab akuisisi kesalahan bahasa adalah, (1) faktor bilingualisme, (2) faktor migrasi, dan (3) faktor keluarga.
LEXICAL DIFFERENCES IN GOROM LANGUAGE: A SOCIAL DIALECTOLOGY STUDY Rumalean, Iwan
LiNGUA: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2 (2020): LiNGUA
Publisher : Laboratorium Informasi & Publikasi Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ling.v15i2.10666

Abstract

The present study aims to describe and explain lexical differences in Gorom language on age and professional factors in East Seram Regency, Molucca Province, Indonesia, which employs a social dialectology approach. Data were gathered using the Identity method following the linguistics characteristics identity technique. The instrument used was all 880 basic vocabulary of Gorom language. The sources for this study totaled 24 people. Furthermore, the data analysis was done using a snowball sampling technique. The study indicated that the factor of age and profession in Gorom distinguished social dialects. In the findings, farmer and adult speakers share the same lexical forms. As seen from the age factor, both farmers and adults are about the same age, making them easier to construct mutual understanding. On the other hand, civil servants and children use the same linguistic forms. Children use civil servants' speech as a reference for the kind of prestigious speech; therefore, many Gorom children dream of becoming civil servants. Yet, civil servants and children create some linguistic innovations, such as affixation to roots. It shows solidarity among the community and self-actualization of wide-mannered socialization.
LEKSIKON SAPAAN ISOLEK GOROM (LSIG) DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR: KAJIAN DIALEK SOSIAL Iwan Rumalean
FKIP e-PROCEEDING 2017: SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isolek Gorom (IG) sebagai local wisdom perlu dikembangkan, sehingga bermanfaat bagi penggunanya dalam era global, dan dapat pula memperkayah khasanah kosakata bahasa Indonesia. Penelitian LSIG bertujuan mendeskripsikan leksikon sapaan, dengan menggunakan pendekatan dialek sosial. Lokasi penelitian di Kepulauan Gorom dengan 5 daerah pengamatan (DP). DP-1 Dusun Dada, DP-3 Negeri Ondor, dan DP-5 Dusun Wawasa Kecamatan Pulau Gorom, DP-2 Negeri Lalasa Kecamatan Pulau Panjang, DP-4 Negeri Kilkoda Kecamatan Gorom Timur. Sumber data 10 orang yang diambil dari setiap DP dua orang. Data penelitian berupa kosa kata dasar yang mencirikan LSIG. Teknik pengumpulan data: pencatatan, perekaman, simak, dan cakap. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan metode triangulasi. Tahapan analisis data yaitu memilah, mengedit, mentranskripsi, mengelompokkan berdasarkan tipe dan kekhasan LSIG. Temuan LSIG: (1) leksikon sapaan nama diri (LSND): (a) Arobi, (b) Bini, (c) LSND + Julukan, dan (d) LSND + nama keluara; (2) leksikon sapan kekerabatan (LSK): (a) kekerabatan langsung, dan (b) kekerabatan tidak langsung; (3) leksikon sapaan gelar (LSG): (a) leksikon sapaan gelar PNS (LSGPNS), (b) leksikon sapaan gelar wiraswasta (LSGWs, (c) leksiokon sapaan gelar pemerintahan adat (LSGPA), dan (d) leksikon sapaan gelar keagamaan (LSGK); (4) leksikon sapaan kata ganti diri (LSKGD): (a) kata ganti diri orang pertama (KGD1), (b) kata ganti diri orang kedua (KGD2), dan (c) kata ganti diri orang ketiga (KGD3).Kata Kunci: Leksikon Sapaan, Isolek Gorom, Dialek Sosial
LEKSIKON SAPAAN ISOLEK GOROM (LSIG) DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR: KAJIAN DIALEK SOSIAL Iwan Rumalean
FKIP e-PROCEEDING 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #3: BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DALAM KONTEKS GLOBAL
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Isolek Gorom (IG) sebagai local wisdom perlu dikembangkan, sehingga bermanfaat bagi penggunanya dalam era global, dan dapat pula memperkayah khasanah kosakata bahasa Indonesia. Penelitian LSIG bertujuan mendeskripsikan leksikon sapaan, dengan menggunakan pendekatan dialek sosial. Lokasi penelitian di Kepulauan Gorom dengan 5 daerah pengamatan (DP). DP-1 Dusun Dada, DP-3 Negeri Ondor, dan DP-5 Dusun Wawasa Kecamatan Pulau Gorom, DP-2 Negeri Lalasa Kecamatan Pulau Panjang, DP-4 Negeri Kilkoda Kecamatan Gorom Timur. Sumber data 10 orang yang diambil dari setiap DP dua orang. Data penelitian berupa kosa kata dasar yang mencirikan LSIG. Teknik pengumpulan data: pencatatan, perekaman, simak, dan cakap. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan metode triangulasi. Tahapan analisis data yaitu memilah, mengedit, mentranskripsi, mengelompokkan berdasarkan tipe dan kekhasan LSIG. Temuan LSIG: (1) leksikon sapaan nama diri (LSND): (a) Arobi, (b) Bini, (c) LSND + Julukan, dan (d) LSND + nama keluara; (2) leksikon sapan kekerabatan (LSK): (a) kekerabatan langsung, dan (b) kekerabatan tidak langsung; (3) leksikon sapaan gelar (LSG): (a) leksikon sapaan gelar PNS (LSGPNS), (b) leksikon sapaan gelar wiraswasta (LSGWs, (c) leksiokon sapaan gelar pemerintahan adat (LSGPA), dan (d) leksikon sapaan gelar keagamaan (LSGK); (4) leksikon sapaan kata ganti diri (LSKGD): (a) kata ganti diri orang pertama (KGD1), (b) kata ganti diri orang kedua (KGD2), dan (c) kata ganti diri orang ketiga (KGD3). Kata-kata Kunci: leksikon sapaan, isolek Gorom, dialek sosial