Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Respon Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Terhadap Waktu Pemangkasan Tunas dan Interval Pemberian Urine Kelinci Charles Samo Langobiri; I Ketut Irianto; Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya
GEMA AGRO Vol 24 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.301 KB) | DOI: 10.22225/ga.24.1.1694.09-16

Abstract

This research was conducted on 20 March to 15 June 2018. Aiming to find out the response of plant melon (Cucumis melo L). The design used in this study was a Randomized Block Design (RBD) which consists of two factors. IE: pruning Treatment consists of three levels, namely: P1 (trimming 1 week after planting), P2 (trimming 2 weeks after planting), P3 (the 3 trimming after planting). Treatment interval of the giving of the rabbit urine consists of 4 levels, namely: U0 (unannounced), U2 (3 days), and U3 (6 days). U4 (9 days). Thus there are 12 treatment combinations and each treatment was repeated three times so that there are 36 pot experiment. esearch results indicate that the interaction between treatment and trimming the interval of granting influential rabbit urine not real against all variables were observed. P3 gives the amount of pruning treatment of branches per plant increased with branch 16.25 highest 25% when compared to the number of branch lowest branch at the time of 13.00 i.e. pruning of P1. Pruning treatment gives the highest total solids solution P1 15.58 ͦ brix with increased 10.73% compared with lowerst total solids solution i.e. 14.07 ͦ brix at the time the pruning of P3. While on the treatment interval rabbit urine U2 the highest value in the variable weight of fresh fruit per plant that is 984.87 (g) and lowest at the treatment the U3 with the value of the different g 883.33 unreal with U1 and U0 treatment each value that is 943.78 g and 889.39 g.
MEMAKNAI ISI RUMUSAN NORMA DALAM AWIG-AWIG DI DESA ADAT PINGGAN KINTAMANI BANGLI I Made Suwitra; I Wayana Wesna Astara; I Ketut Irianto; Luh Kade Datrini
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 1 No. 1: 2017
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.1.1.2017.72-79

Abstract

Isi rumusan awig-awig desa adat tidak hanya sekedar rangkaian kata yang berisi norma terhadap petunjuk hidup tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan sehrusnya ditatai, karena terhadap penyimpangannya dapat dikenai reaksi yang disebut sanksi. Oleh karena itu isi rumusan awig-awig wajib disosialisasikan agar semua warga tahu isi dan maknanya, karena tidak jarang warga masyarakat tidak tahu tentang awig-awignya apalagi memahaminya. Selain itu tidak semua warga dapat mengerti tentang tata bahasa yang yang digunakan dalam awig-awig terutama generasi muda. Oleh karena itu kegiatan sosialisasi sangat penting dilakukan dengan tujuan menjaring masukan dan pendapat sebelum awig-awig disahkan. Selain itu juga dimaksudkan agar semua warga masyarakat sejak awal tanggap dan menghormati hasil penyuratan awignya sendiri karena telah memiliki nilai keberlakuan sosiologis, filosofis, dan yuridis. Kata Kunci: Awig-awig, makna rumusan norma
Praktik Perjanjian Kredit pada LPD Desa Adat Pinggan Kintamani Kabupaten Bangli, Bali I Wayan Wesna Astara; I Made Suwitra; I Ketut Irianto; Ida Ayu Putu Widiati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.155 KB)

Abstract

Dalam kegiatan desa Binaan di Desa Pinggan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat membina LPD (Lembaga Perkreditan Desa) yang ada di Desa Adat Pinggan. Mitra 1 dalam pogram ini adalah Pengurus LPD Desa Pinggan dan Mitra 2 adalah Pengawas LPD. Persoalan LPD di desa Pinggan ditemukan bahwa Pengurus LPD belum mampu membuat perjanjian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Undang-undang jaminan fidusia, yaitu pengikatannya dilakukan dengan pembuatan perjanjian yang terpisah dari perjanjian pokoknya yang dibuat berdasar peraturan-perundang-undangan yang berlaku. Paraktik Pengurus LPD membuat Perjanjian “model” dengan dengan akta otentik dan “model” atau/dan akta di bawah tangan sesuai dengan anatomi hukum perikitan dan Perjanjian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pendidikan, pelatihan dan pendampingan dalam praktik pembuatan kontrak dengan nasabah antara LPD dengan peminjam kredit di LPD Desa AdatPinggan. Metode yang digunakan untuk desa Binaan di Pinggan khususnya dalam membuat perjajian kredit kepada Pengurus LPD dan Pengawas LPD adalah dalam bentuk pendampingan dan penyuluhan. Tujuan dari Penyuluhan dan Pendampingan Pengurus dan Pengawas adalah adanya satu persepsi tentang bentuk perjanjian yang sah secara hukum dan mempunyai kekuatan mengikat bagi para pihak yang membuat perjanjian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan ketrampilan peserta latihan praktik perjanjian kredit mengalami peningkatan pengetahuan setelah dilakukan Pendidikan, penyuluhan, pendampingan. Hal ini terbukti dari pemahaman pengurus LPD Desa Pinggan meningkat tentang hukum Perjanjian dan pengurus LPD menjalankan praktik kredit sesuai dengan pelatihan yang dilakukan. Kesimpulannya, masyarakat tidak lagi memimjam uang di rentenir desa, karena kepercayaan masyarakat terhadap LPD telah tumbuh.