Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo

Evaluasi Kadar Hemoglobin Pada Pasien Covid-19 Di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Marsudi, La Ode; Irwadi, Didi; Wahid, Rifky Saldy A.
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v1i1.801

Abstract

Diketahui bahwa infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan penyebab Covid-192 dan 10-20% pasien Covid-19 mengalami sindrom pernapasan akut parah dengan kegagalan berbagai organ dan dapat menyebabkan kematian. Infeksi SARS-CoV-2 pada pasien Covid-19 dapat menyebabkan perubahan nilai hematologi. Kadar hemoglobin yang rendah pada pasien Covid-19 menjadi faktor risiko terjadinya komplikasi, disfungsi organ, dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin pada pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie. Metode penelitian ini merupakan retrospective study. Hasil penelitian didapatkan ada 99 pasien Covid-19 dengan 58,6% laki-laki dan 41,4% perempuan, terbanyak pada kelompok umur 46-55 tahun ada 27,2% dan kelompok umur 56-65 tahun ada 25,2%. Ada 42,4% pasien Covid-19 memiliki kadar hemoglobin rendah dengan kadar hemoglobin terendah 4,9 gr/dl dan ada 2% pasien Covid-19 memiliki kadar hemoglobin tinggi dengan kadar tertinggi 18,4 gr/dl dengan rata-rata 13,17 gr/dl. Penelitian ini menyimpulkan bahwa 42,4% pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie mengalami anemia.
Studi Literatur : Gambaran IgG IgM Dengue Pada Anak Dengan Suspek Demam Berdarah Dengue Harianja, Edison; Surzanti, Fauziayyah; Marsudi, La Ode; Irwadi, Didi
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v1i1.817

Abstract

Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak dibandingkan dewasa, dengan tingkat keparahan yang bervariasi, sampai menimbulkan akibat yang fatal. Penelitian ini menggunakan pemeriksaan IgG IgM dengue sebagai uji serologi dalam mendiagnosa demam berdarah dengue. Penelitian ini bertujuan untuk Menentukan infeksi demam berdarah dengue primer pada anak berdasarkan hasil pemeriksaan IgG IgM dengue, menentukan infeksi demam berdarah dengue sekunder pada anak berdasarkan hasil pemeriksaan IgG IgM dengue, dan mengetahui hubungan infeksi demam berdarah dengue dengan usia anak. Metode penelitian ini merupakan Literature review dengan penentuan kriteria penelitian menurut Picos. Pencarian jurnal menggunakan data base Google Scholar, Portal Garuda, Science Direct, Sari Pediatri, Research Gate, Elsevier, P ubmed, dan DOAJ. Hasil penelitian Literatur review dari 20 jurnal terpilih terdapat 56,9% IgM(+) IgG(-) pada usia anak 5-12 tahun, 23% IgM(-) IgG(+) pada usia anak 5-14 tahun, 78,5% IgM(+) IgG(+) pada usia anak 5-15 tahun. Penelitian ini disimpulkan bahwa pasien pertama kali terinfeksi dengue dengan hasil IgM(+) IgG(-) pada usia 5-10 tahun, infeksi demam berdarah dengue sekunder menunjukkan bahwa pasien pernah terinfeksi dengue lebih dari satu kali dengan hasil IgM(-) IgG(+) pada usia 5-14 tahun dan hasil IgM(+) IgG(+) pada usia 5-15 tahun, serta semakin muda usia, semakin mudah terinfeksi demam berdarah dengue.
Gambaran Kadar Horomon Tiroid Dan Hasil Pemeriksaan FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) Pada Penderita Nodul Tiroid Nadira; Septiani, Fitria; Marsudi, La Ode; Irwadi, Didi
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v1i1.819

Abstract

Nodul tiroid merupakan kasus yang sering ditemukan dan dapat disebabkan oleh jenis gangguan pada kelenjar tiroid. Nodul tiroid ditandai dengan tinggi atau rendahnya kadar hormon tiroid di dalam tubuh yang dapat mengakibatkan perbesaran kelenjar, namun kerap menimbulkan pertumbuhan kecil (nodul). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar hormon tiroid dan hasil pemeriksaan metode FNAB (fine needle aspiration biopsy) pada penderita nodul tiroid. Metode penelitian ini merupakan literature review dengan penentuan kriteria PICOS. Pencarian jurnal menggunakan data base Google scholar, dan portal garuda dengan artikel atau jurnal yang terbit tahun 2012 hingga 2021. Hasil penelitian didapatkan dari 930 responden yang melakukan pemeriksaan kadar TSH dengan nodul tiroid lesi jinak (benign) ada 169 (18,2%) responden memiliki kadar TSH rendah dan 66 (7,1%) responden memiliki kadar TSH tinggi, sedangkan nodul tiroid dengan lesi ganas (malignant) ada 30 (3,2%) responden memiliki kadar TSH rendah dan 45 (4,8%) responden memiliki kadar TSH tinggi. Dari 74 responden yang melakukan pemeriksaan kadar T4 dan T3 dengan nodul tiroid lesi jinak (benign) memiliki kadar T4 normal dan 7 (9,5%) responden memiliki kadar T3 rendah, sedangkan nodul tiroid dengan lesi ganas (malignant) ada 12 (16,2%) responden memiliki kadar T4 rendah, 5 (6,8%) responden memiliki kadar T4 tinggi, dan 4 (5,4%) responden memiliki kadar T3 rendah, 7 (9,5%) responden memiliki kadar T3 tinggi. Hasil pemeriksaan nodul tiroid metode FNAB dari 1.062 responden yang telah diperiksa dengan interpretasi hasil berdasarkan sistem Bethesda, ditemukan ada 49 (4,6%) responden dengan lesi Nondiagnostic, 486 (45,8%) responden dengan lesi jinak (benign), 69 (6,5%) responden dengan lesi Atypia of undetermined significance/ Follicular undetermined Significant (AUS/FLUS), 182 (17,2%) responden dengan lesi Follicular Neoplasma/ Significant Follicular Neoplasma (FN/SFN), 177 (16,7%) responden dengan lesi Significant Malignant (SM), dan 97 (9,2%) responden dengan lesi ganas atau Malignant. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penderita nodul tiroid dengan lesi jinak dan lesi ganas memiliki kadar TSH, T4, dan T3 relatif normal, sedangkan berdasarkan pemeriksaan FNAB ditemukan 17,2% neoplasma folikuler atau curiga neoplasma folikuler, 16,7% curiga keganasan, dan ada 9,2% keganasan.
Pemeriksaan Elektrolit Menggunakan Alat Nova 5 Electrolyte Analyzer Di Laboratorium Cyto RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Irwadi, Didi; Fauzan, Muhammad
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v2i1.1066

Abstract

Elektrolit adalah senyawa dalam larutan yang berdisosiasi dengan ion positif atau negatif menjadi partikel bermuatan. Ion bermuatan positif disebut kation, dan ion bermuatan negatif disebut anion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan dan analisis teoritis hasil pemeriksaan elektrolit menggunakan alat Nova 5 Electrolyte Analyzer di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Metode Pemeriksaan elektrolit dengan alat Nova 5 Electrolyte Analyzer menggunakan metode ion selektif elektron (ISE) dengan sampel serum. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 100 sampel. Pemeriksaan natrium, kalium dan klorida dengan nilai rendah berturut-turut berdasarkan kategori usia yakni, Balita (0-5) 5, 3, dan 5 sampel, anak-anak (5-11) masing-masing 1 sampel, remaja awal (12-16) 2 dan 1 sampel, remaja akhir (17-25) 1 dan 1 sampel, dewasa awal (26-35) masing-masing 2 sampel, dewasa akhir (36-45) 4, 3 dan 1 sampel. Lansia awal (46-55) 15, 8 dan 5 sampel, lansia akhir (56-65) 10, 2 dan 2 sampel, manula (> 66) 8, 4 dan 2 sampel dan pemeriksaan natrium yang tinggi pada anak anak 1 sampel dan kadar klorida pada bayi 2 sampel, anak-anak 2 sampel, remaja awal 1 sampel, dewasa awal dan akhir 3 sampel, lansia awal 7 sampel, lansia akhir 1 sampel dan manula 3 sampel. Berdasarkan kategori jenis kelamin kadar natrium, kalium dan klorida dengan nilai rendah pada laki laki 23, 7 dan 9 sampel dan pada perempuan 25, 16, dan 14 sampel. Kadar natrium pada perempuan 1 sampel dan kadar klorida pada laki-laki dan perempuan masing-masing 11 sampel. Kesimpulan dalam penelitian ini pemeriksaan elektrolit berdasarkan kategori usia pada kadar natrium dan kalium rendah paling banyak terdapat pada lansia awal, kadar klorida rendah pada lansia akhir, sedangkan kadar natrium tinggi pada usia anak-anak, kadar klorida pada lansia awal. Berdasarkan jenis kelamin, kadar natrium, kalium dan klorida, perempuan paling banyak mengalami gangguan.
Hasil Pemeriksaan Hematologi Rutin Pada Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD): Sebuah Studi Literatur Marsudi, La Ode; Irwadi, Didi; Sumbung, Agnestasya
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v2i1.1072

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang di sebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aides aegypti dan Aides albopictus. Pemeriksaan laboratorium yang biasa dilakukan untuk melihat pasien terdiagnosis demam berdarah dengue, yaitu dengan pemeriksan hematologi rutin dengan parameter Eritrosit, Leukosit, Hemoglobin, Hematokrit dan Trombosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan hematologi rutin pada pasien DBD. Metode penelitian ini merupakan studi literatur. Hasil penelitian didapatkan jumlah rerata eritrosit 5,03×10⁶ sel/mm³, jumlah rerata leukosit 5,35×10³ sel/mm³, kadar rerata hemoglobin 15,53 g/dl, nilai rerata hematokrit 60,93% dan jumlah rerata trombosit 71,36×10³ sel/mm³. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hasil pemeriksaan hematologi rutin pada pasien DBD didapatkan jumlah rerata eritrosit, leukosit, dan kadar hemoglobin dalam batas normal, sedangkan nilai rerata hematokrit meningkat diatas nilai rujukan, serta jumlah rerata trombosit menurun dibawah nilai rujukan.
Analisis Hasil Kontrol Kualitas Pemeriksaan Hematokrit dan Trombosit Irwadi, Didi; Devy Fitriyani; Rampo, Herniaty
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v3i1.1288

Abstract

Pemantapan mutu laboratorium berfungsi untuk menjaga kualitas hasil pemeriksaan. Kontrol kualitas berfungsi untuk mendeteksi atau mengurangi kesalahan analitik suatu pemeriksaan. Penelitian ini bertujuan mengetahui presisi dan akurasi pada pemeriksaan hematokrit dan trombosit. Penelitian ini menggunakan metode deskritif kuantitatif, menggunakan data skunder kontrol harian yang dilakukan selama 20 hari. Data yang diperoleh kemudian dianalisis nilai Cofesient Variation (CV), Bias (d%), serta grafik kontrol Levey-Jennings dengan aturan Westgard multirules. Hasil penelitian selama 20 hari menunjukkan bahwa hasil kontrol pemeriksaan hematokrit memiliki nilai d% yaitu level rendah 4,7%, normal 4,7%, dan tinggi 3,8% , sedangkan nilai CV, rendah 2,48%, normal 1,11% dan tinggi 1,05%, pemeriksaan trombosit didapatkan nilai d% yaitu level rendah 14,9%, normal 7,4% dan tinggi 5,7%, nilai CV yaitu rendah 7,72%, normal 4,48% dan tinggi 1,38%. Evaluasi grafik Levey-Jennings dengan aturan Westgard pada hematokrit terdapat kontrol yang keluar dan mendapat aturan peringatan 12s. Kesimpulan dari penelitian ini adalah didapatkan akurasi yang baik pada pemeriksaan tiga level kontrol hematokrit, pada kontrol trombosit kurang akurat pada level kontrol rendah, sedangkan pada level normal dan tinggi hasil kontrol akurat. Pemeriksaan hematokrit didapatkan hasil presisi pada tiga kontrol level rendah, normal dan tinggi. trombosit level tinggi, rendah dan normal presisi. Evaluasi grafik Levey-Jennings dengan aturan Westgard pada pemeriksaan hematokrit terdapat kontrol yang keluar, sehingga pemeriksaan bahan kontrol dan instrumen harus dilakukan.
Analisis Hasil Quality Control Pemeriksaan Natrium, Kalium dan Klorida Irwadi, Didi; Rifky Saldi A. Wahid; La Ode Marsudi; Ikar Fujie Pasti
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i1.1520

Abstract

Pemeriksaan laboratorium yang berkualitas perlu langkah-langkah pemantapan mutu untuk menjamin tingkat ketelitian dan ketepatan. Menjamin tingkat ketepatan dan ketelitian hasil dari pemeriksaan laboratorium dilakukan pemantapan mutu internal yaitu quality control pada pemeriksaan elektrolit darah meliputi natrium, kalium dan klorida. Untuk menganalisa hasil Quality Control pemantapan mutu internal dari pemeriksaan elektrolit (natrium, kalium dan klorida) yang meliputi akurasi dan presisi pada alat elektrolit analyzer. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif menggunakan data sekunder yang dilakukan selama 30 hari. Data yang diperoleh kemudian dianalisis nilai coefficient of variation (CV), bias (d%), serta grafik kontrol Levey-Jennings dengan aturan westgard multirules. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kontrol kualitas pemeriksaan Natrium memiliki CV pada kontrol level 1: 0,8% dan level 2 : 1,1%, Sedangkan nilai d% untuk kontrol level 1: 2,5% dan kontrol level 2: 0,4%, Kalium nilai CV kontrol level 1: 2,1% dan level 2: 1,6%, sedangkan nilai d% kontrol level 1: 1,6% dan level 2: 1,3% . Klorida nilai CV kontrol level 1: 1,2% dan level 2: 1,4%, sedangkan nilai d% kontrol level 1: 1,5% dan level 2: 3,3%. Evaluasi grafik levey-jennings pada pemeriksaan natrium dan kalium tidak ditemukan pelanggaran sedangkan klorida melanggar aturan 10x dan 1-2s. Pemeriksaan natrium, kalium dan klorida memiliki presisi yang baik sedangkan pemeriksaan natrium dan klorida hasilnya tidak akurat dan kalium hasilnya akurat. Serta evaluasi grafik Levey-Jennings dengan aturan westgard pada pemeriksaan klorida ketentuan penolakan dan peringatan.