Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Keefektifan Pembelajaran Sains Bermuatan Permainan Inovatif Untuk Meningkatkan Pengetahuan Sains Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Islam Satria Hasanudin Kota Semarang Rochmawati, Nur Intan; Samsudi, Samsudi; Siskandar, Siskandar
Jurnal Smart PAUD Vol 1, No 2: Juli 2018
Publisher : Jurusan PG-PAUD Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.395 KB) | DOI: 10.36709/jspaud.v1i2.4681

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembelajaran sains bermuatan permainan inovatif efektif untuk meningkatkan pengetahuan sains anak usia 5-6 tahun. Teknik pengumpulan data dengan tes, observasi dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan perubahan rata-rata  kelas kontrol sebelum pembelajaran sebesar 5 menjadi 6,8 dan perubahan rata-rata kelas eksperimen sebelum pembelajaran sebesar 5,5 menjadi 12,1 setelah pembelajaran. Data dianalisis  menggunakan uji gain dan independent sample t-test. Hasil belajar kelas eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan dengan hasil sebesar 0,7 jika dilihat pada kriteria tingkat tingkat hasil N-Gain termasuk dalam kategori tinggi dan untuk kelas kontrol mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 0,2 sehingga masuk dalam kategori rendah.   Kata kunci: Pengetahuan Sains, Permainan Inovatif, Anak  Usia Dini.
POLA ASUH PERMISIF TERHADAP PENGEMBANGAN ARTIKULASI BAHASA ANAK USIA 4-5 TAHUN Rochmawati, Nur Intan
Jurnal Smart PAUD Vol 2, No 1: Januari 2019
Publisher : Jurusan PG-PAUD Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.036 KB) | DOI: 10.36709/jspaud.v2i1.5917

Abstract

Era digital membawa berbagai macam dampak, yaitu dampak positif dan dampak negatif, terutama dalam perkembangan anak usia dini. Salah satu dari dampak yang ditimbulkan yaitu masih ada anak usia 4-5 tahun yang belum jelas dalam pengucapan bahasa, seperti contoh artikulasi bahasa tidak jelas. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor antar lain faktor orang dewasa disekitar anak. Ibu sebagai orang pertama dan utama dalam memperkenalkan bahasa kepada anak hendaknya memahami tahap perkembangan bahasa anak usia dini sehingga dapat memberikan stimulasi yang tepat kepada anak dalam memperoleh bahasa. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pola asuh permisif lebih dominan dipilih orang tua dalam mengasuh anak usia dini.Anak diberi mainan gadget atau telepon genggam tanpa pendampingan. Sehingga menyebabkan anak sibuk dengan mainannya sendiri yang akhirnya tidak membiasakan/ melatih anak untuk mengucapkan kata atau berbicara dengan orang dewasa disekeliling bahkan teman sebayanya.Dampakdari pola asuh permisif pada dari profil anak antara lain anak usia 4-5 tahun mengalami kesulitan dalam pengucapan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi anak usia 4-5 tahun yang mengalami kesulitan dalam  mengucapkan artikulasi, contoh susu dalam pengucapan menjadi cucu, coklat dalam pemgucapan menjadi totat, dan seterusnya. Perlu perhatian dan penanganan yang cepat supaya perkembangan bahasa anak sesuai dengan tahapan perkembangan usianya. Kata kunci: Pola Asuh Permisif, Artikulasi Bahasa, Anak Usia Dini.
PENDIDIKAN BAGI ANAK USIA DINI ANAK IMIGRAN KORBAN PERANG DALAM MASA NEW NORMAL Nur Intan Rochmawati; Adhi Budi Susilo
Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang Vol. 2 No. 2 (2020): Desember: Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang
Publisher : Badan Perencanaan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah, Kabupaten Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.662 KB) | DOI: 10.55606/sinov.v3i2.83

Abstract

Pendidikan menjadi topik pembicaraan dan perdebatan ditengah adaptasi baru atau biasa disebut era new normal. Mengingat Indonesia masih dilanda situasi pandemi Covid-19. Dimana, dunia pendidikan terpaksa di liburkan dan mengganti dengan sistem pembelajaran daring atau pembelajaran online. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemenuhan pendidikan anak usia dini pada masa new normal di Rumah penampungan sementara bagi pengungsi di Provinsi Jawa Tengah yang ditempatkan Wisma Husada yang beralamat di Jl. Abdulrahman Saleh No.89 A, dimana terdapat 17 anak usia dini korban perang dari 55 Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif dengan menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian adalah anak usia dini. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan pengungsi di biayai oleh IOM termasuk kebutuhan pendidikannya IOM merupakan NGO dan kepanjangan tangan UNHCR. IOM bekerja dengan sekolah swasta yang mau memberikan bantuan untuk anak-anak imigran. Temuan penelitian menunjukkan (1) Pemenuhan pendidikan telah diarahkan ke lembaga swasta,” Bina Putra” bersedia menerima anak imigran. Jumlah anak di wisma Pra Sekolah 4 anak, TK 1 anak, SD terdapat 10 anak sedangkan usia sekolah jenjang SMP 4 anak dan SMA 2 anak belum mendapatkan lembaga sekolah formal. (2). Faktor pendukung adanya pendampingan dan pemenuhan kebutuhan dasar. Orang tua sebatas mengingatkan saja. faktor penghambat traumatik kemampuan literasi,atittute masa new normal bangun siang, pembelajaran on-Line yang susah di pahami, dan takut sakit karena adanya wabah corona. Rekomendasi akan di sediakan arena bermain di wisma untuk layanan anak usia pra sekolah, layanan pendidikan informal sesuai kecerdasan yang dimiliki anak.
Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Usia Dini di TK IT Bintang Kecil Kota Semarang Nur Intan Rochmawati; Adhi Budi Susilo
PERNIK : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2018): Pernik : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/pernik.v1i01.2679

Abstract

Abstrak:Undang-Undang 35 tahun 2014 Tentang Perlindungan anak pada Pasal 1 ayat (1) menyebutkan Anak adalah seorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan, adalah  sebagai manusia seutuhnya anak memiliki harkat dan martabat,oleh karena itu anak memilki hak asasi yang diakui. Masa usia dini adalah masa peka dimana anak memiliki kemampuan penyerapan informasi yang luar biasa, serta rasa ingin tahu yang begitu tinggi tentang berbagai hal,. Pada usia ini anak membutuhkan penanganan dan respon yang tepat dari lingkungan terdekatnya.Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatau upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut Dewasa ini terdapat berbagai fenomena perilaku negatif pada anak dalam kehidupan sehari hari. Jika kita lihat sekarang ini baik melalui surat kabar,televisi, radio atau kejadian disekiling kita, kekerasan terhadap anak makin marak terjadi, bahkan pelakunya berasal dari keluarganya sendiri. Hal ini menyebabkan anak-anak tersebut menjadi terlantar dan terisolasi dari kehidupan sosialnya. Sedangkan Menurut Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar tetap hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan  martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasiObyek dalam penelitian ini sesuai dengan judul Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak Usia Dini di  TK IT Bintang Kecil Kota Semarang ini adalah anak usia dini yang mengikuti pendidikan di TK IT Bintang Kecil Kota Semarang dilakukan dengan bentuk  mengenali dan mencegah kejadian kekerasan pada anak.  Selanjutnya sebagai pengetahuan masyarakat dan pemerintah agar mengetahui pentingnya Perlindungan Anak khususnya sebagai usaha preventif agar angka kekerasan tidak semakin bertambah. Kata Kunci : Pencegahan, Kekerasaan, Anak Usia Dini
PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK MELALUI PEMANFAATAN KERAJINAN TANGAN PENDUKUNG BUDAYA SEHAT DESA SIDOMULYO KECAMATAN UNGARAN TIMUR Adhi Budi Susilo; Nur Intan Rochmawati; Khifni Kafa Rufaida
ABDIMAS UNWAHAS Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v4i2.3008

Abstract

Abstrak Sampah dipandang sebagai barang yang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumberdaya yang bisa dimanfaatkan. Paradigma baru memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan. Sampah yang dihasilkan dari aktivitas tersebut berupa limbah plastik yang bersumber dari bahan plastik dan botol plastik. Limbah sampah plastik tersebut merupakan sampah yang sulit untuk terurai dan membutuhkan waktu yang sangat lama di alam. Kegiatan ini melibatkan mitra Dasa Wisma Widuri IV di Kecamatan Ungaran Timur dengan penaggung jawab ibu Sri Rahayu. Berdasarkan hasil wawancara permasalahan yang di hadapi mitra adalah (1) Bagaimanakah cara mendayagunakan limbah Plastik menjadi lebih efisien menjadi bahan untuk kerajinan yang bernilai ekonomis (2) Bagimanakah kegiatan pemanfaatan alih fungsi dan daur ulang pembuatan limbah Plastik menjadi bahan kerajinan tangan bernilai ekonomi dapat menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat (3) Bagaimana dampak secara ekonomi bagi Dasa Wisma Widuri setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan pemanfaatan pengolahan sampah plastik. Mencermati temuan tersebut maka perlu diadakan kegiatan yang memotivasi dan mengembangkan soft skill dengan metode pelaksanaan pelatihan dan pendampingan tentang pengolahan limbah plastik. Capain kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan sampah plastik tersebut menjadi bahan alternatif untuk didaur ulang menjadi kerajian tangan yang bernilai ekonomi lebih. Selanjutnya luaran yang akan dihasilkan dapat meningkatkan ilmu/teknologi tentang pemanfaatan limbah plastik kepada masyarakat guna menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan sehat.Selain pelatihan keterampilan membuat kerajinan tangan dan pendampingan, akan diberikan pengetahuan tentang pengelolaan management usaha dan organisasi. Pelatihan kreasi dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu dengan pemberian materi serta pengetahuan, dalam pelaksanaan kelas kreasi nantinya peserta akan di bimbing untuk mendapatkan pengetahuan dan kreasi kerajinan tangan serta alat permaianan edukatif untuk anak usia dini. Kemudian hasil dari kerajinan tangan tersebut dapat menjadi nilai tambah ekonomi bagi warga sekitar. Kata Kunci : Limbah Plastik, Kerajinan Tangan, Alat Permainan Edukatif
DONGENG SEBELUM TIDUR DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK 4-5 TAHUN Nur Intan Rochmawati
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.803 KB) | DOI: 10.35473/ijec.v1i2.357

Abstract

Dasawarsa terakhir ini telah tercatat rentetan peristiwa yang mencerminkan meningkatnya suasana emosi, rasa keputusasaan, dan rapuhnya moral dalam masyarakat, serta kehidupan bersama. Meningkatnya tindak kekerasan dan frustrasi/ kekecewaan, baik berupa rasa kesepian anak-anak yang terpaksa ditinggal sendiri atau diasuh babysitter dan televisi, atau dalam kepahitan anak-anak yang dipinggirkan, disia-siakan, atau diperlakukan dengan kejam, atau dalam keintiman tidak lazim dari tindakan kekerasan dalam perkawinan. Meluasnya gejala  penyimpangan emosional terlihat pada melonjaknya angka tingkat depresi di seluruh dunia dan pada tanda-tanda tumbuhnya agresivitas. Terkait dengan upaya meningkatkan kecerdasan emosional dapat dilakukan dengan pelibatan anak secara emosional melalui penjelajahan karya sastra yang menggambarkan dunia imajiner. Tulisan ini adalah hasil dari penelitian dengan qualitatitive. Hasil penelitian tersebut adalah anak tahap perkembangan kognitif operasional konkret berkaitan dengan 8 aspek  cerita, yaitu: (1) jenis cerita, (2) cara bercerita, (3) tema cerita, (4) tokoh cerita, (5) latar cerita, (6) alur cerita, (7) penyajian cerita, dan (8) tindak lanjut bercerita. Kata kunci: dongeng, kecerdasan emosional, anak usia dini