Alimir, Alimir
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembinaan Keagamaan Masyarakat Melalui Kegiatan MajelisTaklim di Kenagarian Salimpat Kabupaten Solok Putri, Nofembra; Jasmienti, Jasmienti; Alimir, Alimir; Fauzan, Fauzan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.719 KB)

Abstract

Latar belakang peneliti membuat skripsi ini adalah dilatarbelakangi oleh kegiatan-kegiatan pembinaan keagamaan yang ada di majelis taklim Baitul Ikhlas jorong Tanjung Balik Kenagarian Salimpat Kabupaten Solok. Yang mana jamaah majelis taklim yang masih minim dalam pengetahuan keagamaan dan mempunyai sikap individualitas yang tinggi dalam lingkungan masyarakat. Tapi tidak menutup kemungkinan jamaah atau masyarakat untuk berubah ke yang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan keagamaan yang dilakukan di majelis taklim Baitul Ikhlas yang membawa perubahan kepada hidup jamaahnya baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat.Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, artinya peneliti akan melihat fenomena yang terjadi di masyarakat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif, karena peneliti berusaha mendeskriptifkan bagaimana bentuk-bentuk kegiatan pembinaan keagamaan yang dilaksanakan di majelis taklim Baitul Ikhlas jorong Tanjung Balik Kenagarian Salimpat Kabupaten Solok. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Ketua Pembina majelis taklim Baitul Ikhlas, sedangkan informan pendukungnya adalah beberapa jamaah majelis taklim Baitul Ikhlas. Untuk memperoleh data penelitian, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan didukung dengan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif.Hasil penelitian ini meliputi bentuk-bentuk kegiatan pembinaan keagamaan masyarakat, yaitu (1) kegiantan bimbingan akidah yaitu kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada jamaah majelis taklim tentang keimanan kepada Allah Swt dan nabi Muhammad Saw. (2) kegiatan bimbingan ibadah yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk mengajarkan tata cara beribadah yang benar dan baik kepada jamaah majelis taklim. (3) kegiatan bimbingan akhlak yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan pemahaman secara tidak lansung kepada jamaahnya tentang bagaimana berakhlak kepada Allah Swt, berakhlak kepada sesama manusia dan juga bagaimana berakhlak kepada diri sendiri, dan (4) memberikan bimbingan dan pengajaran tentang hukum Islam, yang mana disini majelis taklim Baitul Ikhlas memberikan bimbingan dan pengajaran khusus terkait fiqh wanita, kegiatannya berbentuk pengajian (ceramah agama) yang mana dalam kegiatan ini dijelaskan kepada jamaahnya bagaimana seharusnya seorang perempuan dalam agama Islam.
Upaya Orang Tua Membina Pendidikan Agama Islam Anak di Dusun Embun Pagi Jorong Padang Galanggang Ramadhan, Pardi; Tamrin, M. Isnando; Alimir, Alimir; Supriadi, Supriadi
Fitrah: Journal of Islamic Education Vol. 2 No. 2 (2021): Desember (2021)
Publisher : Prodi PAI STAI Sumatera Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53802/fitrah.v2i2.66

Abstract

This study aims to analyze the efforts of parents to foster their children's Islamic religious education. The focus of the study is on three things, namely the form of effort, supporting factors, and obstacles. This study analyzes the efforts made by parents in Embun Pagi Hamlet, Jorong, Padang Galanggang. The research method used is a descriptive study-based qualitative. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation studies. The data obtained were then analyzed using the Miles and Huberman technique, namely data reduction, data display, and conclusions. The results of the study explain that the form of efforts taken are involving children in non-formal religious education, fostering children's religious practices at home, involving children in religious traditions based on local wisdom, familiarizing children to grow up in the surau. The supporting factors for the implementation and success of these efforts are the high motivation and expectations of parents for their children, coupled with a religious village environment. However, there are also inhibiting factors, namely the busyness of parents at work which is an obstacle to not being able to fully control the religious development of children.