Aisyah, Popy Siti
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Koping Religius Remaja ODHA di Kota Bandung Aisyah, Popy Siti; Widianti, Anggriyana Tri; Lusiani, Eli
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 6, No 1 (2020): VOL 6, NO 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v6i1.21111

Abstract

ABSTRAKRemaja dengan HIV AIDS merupakan kelompok minoritas yang berkebutuhan khusus yang harus ditingkatkan kualitas hidupnya . Aspek spiritual sangat berperan penting dalam kehidupan remaja dimana bisa menjadi bagian perlindungan diri terhadap status kesehatan yang buruk.  Keyakinan religius akan mempunyai peran  penting dalam pengambilan keputusan yang besar dalam hidupnya. Tujuan penelitian ini untuk mengekplorasi koping religius remaja dengan HIV AIDS. Penelitian dilakukan  di Rumah Cemara Bandung. Penelitian ini menggunakan  pendekatan kualitatif  fenomenologi dengan metode deskriptif eksploratif. Tehnik pengambilan sampling menggunakan purposeful sampling. Pengambilan data dilakukan terhadap 5 orang partisipan remaja ODHA dengan teknik semi-indepth interview. Pengolahan data menggunakan pendekatan Empirical Phenomenological Psychological untuk mendapatkan tema – tema yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun tema-tema yang ditemukan dalam penelitian adalah penyakit yang dialami sebagai hukuman dari tuhan, koping religius pasif, religisiusitas yang rendah,self directing koping. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan remaja ODHA menggunakan pola koping religius negatif. Berdasarkan penelitian diatas diperlukan suatu upaya integrasi asuhan keperawatan dengan pendekatan spiritual pada remaja HIV khususnya kelompok LSL. ABSTRACTHIV infected adolescent are a minority group with special needs who must improve their quality of life. Spiritual aspect is important to adolescents, is usually considered a protective factor against a host of negative health outcomes. Religious faith have role in making major life decisions. The purpose of this study was to explore the religious coping of adolescents who are diagnosed with HIV AIDS. The study was conducted at Rumah Cemara Bandung. This research is a qualitative phenomenology design with decriptive explorative. The sampling technique used purposeful sampling. The data collection from five participants with semi in depth interviewed. Data analysis were used the empirical phenomenological  Psychological method. The themes found in this study are illness was experienced as punishment from God, passive religious coping, low religiousity, self directing coping. This showed HIV infected adolescent with homosexual behaviour tended negative religious coping patterns. The result suggest that spiritual care is important for adolescent are diagnosed with HIV with homosexuality.
The Spiritual Distress of Adolescents "Men Sex Men"(MSM) Infected with HIV in Bandung Aisyah, Popy Siti; Lusiani, Eli; Widiayanti, Anggriyana Tri
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 7, No 1 (2021): Volume 7, Nomor 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v7i1.30184

Abstract

ABSTRACTIntroduction: The prevalence of cases of HIV infection in the group of adolescents “Men Sex Men (MSM) in Indonesia has continued to increase from 2015 to 2019. The problem of decreasing physical health, feeling depressed, social stigma, stress and inconsistent behavior with religious values will create prolonged distress that hinders the quality of life. Objectives: The purpose of this study was to identify spiritual distress in adolescents infected with HIV with MSM. Methods: This study was conducted with a cross-sectional approach to 84 young people living with HIV/AIDS. The sample selection technique used snowball sampling with a Spiritual questionnaire. Data analysis was conducted by using frequency distribution and Lambda test processed using a computer system. Results: The results showed that 56% were in a state of spirituality with no disturbance, 38.1% were in moderate spiritual distress, and 6% were severe spiritual distress. The SSI score mean of respondents was 16.3 ± SD 4.9. There was a correlation between the length of diagnosis and the incidence of spiritual distress with a p-value of 0.000 and a value of r = 0.459. Spiritual distress tended to occur a lot in the early days of being diagnosed with HIV. There was no correlation between age and the incidence of spiritual distress (p = 0.097). Discussion: This study showed that spiritual care support for adolescents MSM would help overcome existential problems related to HIV.ABSTRAKPendahuluan : Prevalensi kasus infeksi HIV pada kelompok remaja dengan  Lelaki seks sesama Lelaki (LSL) di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun 2015 – 2019. Permasalahan penurunan kesehatan fisik, perasaan tertekan, stress stigma sosial serta pertentangan perilaku dengan nilai- nilai agama akan menjadikan distress berkepanjangan yang menghambat peningkatan kualitas hidupnya. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi distress spiritual pada Remaja terinfeksi HIV dengan LSL. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional terhadap 84 remaja ODHA LSL. Tehnik pemilihan sampel menggunakan snowball sampling dengan kuesioner Spiritual Scale Injury. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan Uji lambda yang diolah menggunakan sistem komputer. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 56 % berada pada kondisi spiritualitas tidak ada gangguan, 38,1 % menunjukkan distress spiritual sedang dan 6 % menunjukkan distress spiritual berat. Rata-rata skor SSI responden mean 16,3 ± SD 4.9.  Terdapat  korelasi antara lama terdiagnosa dengan kejadian distress spiritual dengan nilai p 0,000 dan nilai r = 0,459. Distress spiritual cenderung banyak terjadi pada awal awal terdiagnosa HIV. Tidak ada korelasi antara usia dengan kejadian distress spiritual (p=0,097). Diskusi : Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan spiritual care pada remaja LSL akan membantu mengatasi masalah eksistensial berkaitan dengan HIV. 
Perilaku Perawat dalam Pelayanan Keperawatan Syariah di Ruang Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit AL ISLAM Bandung Dewi Mustika Ningsih; Popy Siti Aisyah; Meisa Sri Rahayu
Jurnal Smart Keperawatan Vol 7, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/jskp.v7i1.305

Abstract

Perilaku perawat merupakan salah satu indikator standar pelayanan keperawatan minimal  syariah yang harus dicapai dalam suatu rumah sakit syariah. Rumah sakit Al Islam merupakan salah satu rumah sakit terakreditasi syariah di Jawa Barat yang menerapkan perilaku perawatnya berlandaskan pelayanan keperawatan syariah.Standar prosedur operasional sudah ada namun belum diterapkan sepenuhnya oleh semua perawat di ruangan.Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi gambaran perilaku perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan syariah. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah 67 responden perawat ruangan rawat inap dewasa. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner perilaku perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk perilaku perawat berdasarkan standar pelayanan keperawaan minimal syariah, mayoritas responden sebanyak (61,2%) dinilai baik dan responden lainnya (38,8%) dinilai kurang baik. Kemudian perilaku perawat berdasarkan atribut sikap mayoritas responden sebanyak (55,2%) dinilai baik dan responden lainnya (44,8%) dinilai kurang baik. Disarankan kepada pihak rumah sakit khususnya dalam sistem pengawasan untuk lebih ditingkatkan lagi dalam mengawasi perawat pelaksana dalam melakukan pelayanan keperawatan syariah, sehingga standar pelayanan keperawatan minimal syariah yang telah ditentukan sepenuhnya dapat tercapai. Kata kunci : perawat; perilaku; pelayanan keperawatan syariah.  NURSING BEHAVIOR IN SHARIA NURSING SERVICES ABSTRACTNurse's behavior is one indicator of sharia minimal nursing service standards that must be achieved in a sharia hospital. Al-Islam Hospital is one of the Sharia accredited hospitals in West Java that implements nurses' behavior based on Sharia nursing services. Standard operational procedures already exist but have not been fully implemented by all nurses in the room. This research was conducted to identify the description of nurse’s behaviour in implementing the Islamic nursing services. The research method used a quantitative descriptive approach with purposive sampling totalling 67 adult nurses in the inpatient care room. Data collection techniques used nurse’s behaviour questionnaires in implementing the Islamic nursing services. The results showed that for the nurses' behaviour based on the minimum standard of Islamic nursing service, the majority of respondents (61.2%) were considered good and the rest of them (38.8%) was considered not good. Then, for the nurses' behaviour based on attitude attributes, the majority of respondents (55.2%) were considered good and the rest of them (44.8%) were considered not good. It is recommended to the hospital, especially the supervision system to be further improved in supervising the implementing nurses in carrying out the minimum standard for Islamic nursing services, so that the minimum standard for Islamic nursing service that have been specified can be fully achieved. Keywords : nurse; behaviour; sharia nursing services.