Lusiani, Eli
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KEBUTUHAN IBU YANG MENGALAMI HIV/AIDS DALAM MERAWAT ANAK DENGAN HIV DI RUMAH CEMARA KOTA BANDUNG : STUDI KUALITATIF Lusiani, Eli
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 3 No. 1 (2018): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.804 KB)

Abstract

The case of Human Immunodeficiency Virus (HIV) has increased every year. HIV disease causes death in mothers and children. The needs of mothers who have HIV in producing children are diverse, including biological needs, psychological needs for laboratory examination, or special education for HIV-infected children. This study aims to explore in depth the needs of HIV-infected mothers in caring for HIV-infected children in pine house Bandung. This research is a qualitative research with descriptive explorative design. Participants in this study were mothers who had HIV who had an HIV child with a total of 8 people. Data collection by in-depth interview of Discusion Group Focus (FDG). Data analysis using thematic analysis according to Collaizz's method. The results of the study are eight themes: 1) knowledge of mothers who have HIV in caring for children of HIV, 2) challenges of mothers who have HIV in caring for children of HIV, 3) biological needs of mothers who have HIV in caring for children of HIV, 4) psychological needs of mothers who experience HIV in caring for children of HIV, 5) Educational needs for children with HIV, 6) Need for Labolatory check up, 7) Support / Social Support, 8) Positive expectation of HIV-infected mother in caring for HIV-infected children. Based on the results of the study it is recommended that nurses can act as educators and informants for families of patient with HIV / AIDS, become advocates, and also become a motivator. For further investigators can examine the basic human needs of adolescents with HIV / AIDS. The case of Human Immunodeficiency Virus (HIV) has increased every year. HIV disease causes death in mothers and children. The needs of mothers who have HIV in producing children are diverse, including biological needs, psychological needs for laboratory examination, or special education for HIV-infected children. This study aims to explore in depth the needs of HIV-infected mothers in caring for HIV-infected children in pine house Bandung. This research is a qualitative research with descriptive explorative design. Participants in this study were mothers who had HIV who had an HIV child with a total of 8 people. Data collection by in-depth interview of Discusion Group Focus (FDG). Data analysis using thematic analysis according to Collaizz's method. The results of the study are eight themes: 1) knowledge of mothers who have HIV in caring for children of HIV, 2) challenges of mothers who have HIV in caring for children of HIV, 3) biological needs of mothers who have HIV in caring for children of HIV, 4) psychological needs of mothers who experience HIV in caring for children of HIV, 5) Educational needs for children with HIV, 6) Need for Labolatory check up, 7) Support / Social Support, 8) Positive expectation of HIV-infected mother in caring for HIV-infected children. Based on the results of the study it is recommended that nurses can act as educators and informants for families of patient with HIV / AIDS, become advocates, and also become a motivator. For further investigators can examine the basic human needs of adolescents with HIV / AIDS.
GAMBARAN KEPATUHAN IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE Mufidah, Tsara; Mustikaningsih, Dewi; Lusiani, Eli
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 3 No. 2 (2018): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.537 KB)

Abstract

Anemia dalam kehamilan merupakan salah satu penyebab terjadinya kematian pada ibu. Pada kehamilan trimester II dan III terjadi peningkatan volume darah sampai 35%, dan mengakibatkan hemodelusi atau pengenceran darah sehingga kadar Hb mengalami penurunan. Rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe adalah penyebab angka prevalensi anemia tetap tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kepatuhan ibu hamil trimester II dan III dalam mengkonsumsi tablet Fe. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode study deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester II dan III. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan 75 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil sebagian besar sudah patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 58 responden (77,3%) dan ibu hamil yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 17 responden (22,7%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi tenaga kesehatan untuk lebih ditingkatkan lagi dalam memberikan pendidikan kesehatan agar ibu hamil yang tidak patuh dapat mengetahui tentang kepatuhan sehingga kesadaran dalam mengkonsumsi tablet Fe dapat meningkat.
TINGKAT PENGETAHUAN PENCEGAHAN CEDERA PADA SISWA KELAS V SD DI KOTA BANDUNG Lusiani, Eli; Winingsih, Dede; Setiawati, Tia
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.575 KB)

Abstract

Usia prasekolah dan usia sekolah merupakan fase perkembangan anak yang memiliki resiko tinggi cedera. Kematian pada anak usia 5-14 tahun sering terjadi akibat dari jatuh saat beraktivitas yang menyebabkan cedera parah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan pencegahan cedera pada siswa kelas V SD di Kota Bandung. Penelitian menggunakan rancangan deskritif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 73 siswa SD yang diambil secara purposive sampling dengan karakteristik responden laki-laki sebanyak 39 responden, perempuan 34 orang siswa, dengan rentang usia 11-12 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pencegahan cedera pada siswa dengan pengetahuan baik sebanyak 12 responden (16,4%), pengetahuan cukup 31 responden (42,5) dan pengetahuan kurang 30 responden (41,1%). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pencegahan cedera pada anak usia sekolah paling banyak di tingkat pengetahuan cukup. Direkomendasikan kepada pihak sekolah untuk menambahkan rambu-rambu dan tanda-tanda peringatan pada area yang berbahaya atau menyediakan brosur tentang pencegahan cedera sehingga menambah pengetahuan siswa dan mengurangi angka kejadian cedera.  
HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING ANAK MERAWAT GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES PADA ANAK USIA SEKOLAH 10-12 TAHUN DI SDN DAYEUH KOLOT 12 KABUPATEN BANDUNG Sofiyah, Yusi; Oktavianie, Evie; Lusiani, Eli
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Universitas 'Aisyiyah bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.725 KB) | DOI: 10.33867/jaia.v5i1.146

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang dapat memengaruhi kesehatan. Kebersihan gigi dan mulut yang diabaikan akan menimbulkan masalah salah satunya karies gigi. pencegahan karies gigi seorang anak memerlukan peran serta orang tua, peran orang tua berpengaruh pada pemeliharaan kesehatan dan kebersihan gigi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubugan peran orang tua dalam membimbing anak merawat gigi dengan kejadian karies pada anak usia sekolah 10-12 tahun di SDN Dayeuh Kolot 12 Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif korelasional dengan rancangan cross-sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan Non Probability Sampling dengan jumlah sampel 109 pasang orang tua dan anak. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 64(58,7%) responden berperan aktif dan 91(83,5%) orang mengalangi karies dikategori sedang. Hasil uji Spearman Rank didapatkan hasil p-value(0,002) dan koefisien korelasi sebesar -0,294. Kesimpulan pada penelitian ini adalah hubungan antara peran orang tua dengan kejadian karies di SDN Dayeuh Kolot 12 Kabupaten Bandung. Rekomendasi dari penelitian ini adalah untuk lebih meningkatkan peran aktif orang tua merawat kesehatan gigi anak agar tidak terjadi karies gigi.
Koping Religius Remaja ODHA di Kota Bandung Aisyah, Popy Siti; Widianti, Anggriyana Tri; Lusiani, Eli
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 6, No 1 (2020): VOL 6, NO 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v6i1.21111

Abstract

ABSTRAKRemaja dengan HIV AIDS merupakan kelompok minoritas yang berkebutuhan khusus yang harus ditingkatkan kualitas hidupnya . Aspek spiritual sangat berperan penting dalam kehidupan remaja dimana bisa menjadi bagian perlindungan diri terhadap status kesehatan yang buruk.  Keyakinan religius akan mempunyai peran  penting dalam pengambilan keputusan yang besar dalam hidupnya. Tujuan penelitian ini untuk mengekplorasi koping religius remaja dengan HIV AIDS. Penelitian dilakukan  di Rumah Cemara Bandung. Penelitian ini menggunakan  pendekatan kualitatif  fenomenologi dengan metode deskriptif eksploratif. Tehnik pengambilan sampling menggunakan purposeful sampling. Pengambilan data dilakukan terhadap 5 orang partisipan remaja ODHA dengan teknik semi-indepth interview. Pengolahan data menggunakan pendekatan Empirical Phenomenological Psychological untuk mendapatkan tema – tema yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun tema-tema yang ditemukan dalam penelitian adalah penyakit yang dialami sebagai hukuman dari tuhan, koping religius pasif, religisiusitas yang rendah,self directing koping. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan remaja ODHA menggunakan pola koping religius negatif. Berdasarkan penelitian diatas diperlukan suatu upaya integrasi asuhan keperawatan dengan pendekatan spiritual pada remaja HIV khususnya kelompok LSL. ABSTRACTHIV infected adolescent are a minority group with special needs who must improve their quality of life. Spiritual aspect is important to adolescents, is usually considered a protective factor against a host of negative health outcomes. Religious faith have role in making major life decisions. The purpose of this study was to explore the religious coping of adolescents who are diagnosed with HIV AIDS. The study was conducted at Rumah Cemara Bandung. This research is a qualitative phenomenology design with decriptive explorative. The sampling technique used purposeful sampling. The data collection from five participants with semi in depth interviewed. Data analysis were used the empirical phenomenological  Psychological method. The themes found in this study are illness was experienced as punishment from God, passive religious coping, low religiousity, self directing coping. This showed HIV infected adolescent with homosexual behaviour tended negative religious coping patterns. The result suggest that spiritual care is important for adolescent are diagnosed with HIV with homosexuality.
PEMBEDONGAN BERPENGARUH TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA BAYI YANG DILAKUKAN TINDAKAN INVASIF AMBIL DARAH Sofiyah, Yusi; Lusiani, Eli; Rosliana, Anne
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 7 No. 1 (2020): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/jka.v7i1.159

Abstract

Bayi baru lahir akan mendapatkan beberapa kali tindakan invasif, sehingga bayi akan memiliki pengalaman nyeri. Bayi akan mengalami ketidaknyamanan akibat nyeri yang dapat diobservasi melalui tangisan. Pembedongan adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menenangkan bayi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi pengaruh pembedongan terhadap penurunan tingkat nyeri pada bayi yang dilakukan tindakan invasif ambil darah. Dengan menggunakan desain quasi eksperimental dengan teknik post test with control group, terhadap 36 bayi, didapatkan bahwa tingkat nyeri pada kelompok intervensi lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Hasil uji statistik dengan uji Mann-Whitney yang telah dilakukan didapatkan hasil p-Value 0,000 (?=0,05) sehingga terdapat pengaruh pembedongan terhadap penurunan tingkat nyeri pada bayi yang dilakukan tindakan invasif ambil darah.Pembedongan sebagai salah satu intervensi nonfarmakologi yang efektif dan efisien untuk mengurangi nyeri pada bayi saat dilakukan tindakan invasif ambil darah.
The Spiritual Distress of Adolescents "Men Sex Men"(MSM) Infected with HIV in Bandung Aisyah, Popy Siti; Lusiani, Eli; Widiayanti, Anggriyana Tri
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 7, No 1 (2021): Volume 7, Nomor 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v7i1.30184

Abstract

ABSTRACTIntroduction: The prevalence of cases of HIV infection in the group of adolescents “Men Sex Men (MSM) in Indonesia has continued to increase from 2015 to 2019. The problem of decreasing physical health, feeling depressed, social stigma, stress and inconsistent behavior with religious values will create prolonged distress that hinders the quality of life. Objectives: The purpose of this study was to identify spiritual distress in adolescents infected with HIV with MSM. Methods: This study was conducted with a cross-sectional approach to 84 young people living with HIV/AIDS. The sample selection technique used snowball sampling with a Spiritual questionnaire. Data analysis was conducted by using frequency distribution and Lambda test processed using a computer system. Results: The results showed that 56% were in a state of spirituality with no disturbance, 38.1% were in moderate spiritual distress, and 6% were severe spiritual distress. The SSI score mean of respondents was 16.3 ± SD 4.9. There was a correlation between the length of diagnosis and the incidence of spiritual distress with a p-value of 0.000 and a value of r = 0.459. Spiritual distress tended to occur a lot in the early days of being diagnosed with HIV. There was no correlation between age and the incidence of spiritual distress (p = 0.097). Discussion: This study showed that spiritual care support for adolescents MSM would help overcome existential problems related to HIV.ABSTRAKPendahuluan : Prevalensi kasus infeksi HIV pada kelompok remaja dengan  Lelaki seks sesama Lelaki (LSL) di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun 2015 – 2019. Permasalahan penurunan kesehatan fisik, perasaan tertekan, stress stigma sosial serta pertentangan perilaku dengan nilai- nilai agama akan menjadikan distress berkepanjangan yang menghambat peningkatan kualitas hidupnya. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi distress spiritual pada Remaja terinfeksi HIV dengan LSL. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional terhadap 84 remaja ODHA LSL. Tehnik pemilihan sampel menggunakan snowball sampling dengan kuesioner Spiritual Scale Injury. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan Uji lambda yang diolah menggunakan sistem komputer. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 56 % berada pada kondisi spiritualitas tidak ada gangguan, 38,1 % menunjukkan distress spiritual sedang dan 6 % menunjukkan distress spiritual berat. Rata-rata skor SSI responden mean 16,3 ± SD 4.9.  Terdapat  korelasi antara lama terdiagnosa dengan kejadian distress spiritual dengan nilai p 0,000 dan nilai r = 0,459. Distress spiritual cenderung banyak terjadi pada awal awal terdiagnosa HIV. Tidak ada korelasi antara usia dengan kejadian distress spiritual (p=0,097). Diskusi : Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan spiritual care pada remaja LSL akan membantu mengatasi masalah eksistensial berkaitan dengan HIV.Â