Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tenggiri Sebagai Sumber Gelatin Halal Melalui Hidrolisis Larutan Asam Dengan Variasi Rasio Asam Rodiah, Siti; Mariyamah, Mariyamah; Ahsanunnisa, Riska; Erviana, Desti; Rahman, Fachtur; Budaya, Annisa Widya
ALKIMIA Vol 2 No 1 (2018): ALKIMIA
Publisher : SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY OF UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.152 KB) | DOI: 10.19109/alkimia.v2i1.2260

Abstract

Gelatin diperoleh dari hidrolisis parsial kolagen pada kulit, tulang, kulit jangat, dan jaringan penghubung dari tubuh binatang, yang banyak digunakan baik pada industri pangan, non pangan, maupun farmasi. Gelatin umumnya berasal dari sapi dan babi. Bahan sumber gelatin dari babi menjadi masalah di Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim, karena babi diharamkan untuk dikonsumsi, sedangkan bahan gelatin dari mamalia terutama sapi juga menimbulkan masalah lain berkaitan dengan berita penyakit sapi gila (mad cow disease) atau bovine spongioform encephalopathy (BSE). Pada penelitian ini telah dilakukan pemanfaatan tulang ikan tenggiri sebagai sumber alternatif gelatin halal. Tulang ikan tenggiri merupakan hasil samping atau limbah pada industri rumah tangga yaitu pembuatan pempek di kota Palembang. Penelitian ini bertujuan menghasilkan gelatin halal dari tulang ikan tenggiri yang dihidrolisis menggunakan larutan asam yang berasal dari perasan jeruk nipis dengan variasi rasio asam/tulang ikan 1:3, 1:5, dan 1:7. Dari hasil penelitian ini, diperoleh padatan gelatin yang berwarna coklat. Rasio tulang ikan/asam 1 : 3 adalah rasio optimum yang menghasilkan rendeman tertinggi yaitu 2,4643% dengan kadar air 24,20%. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dan pengembangan komoditi perikanan khususnya di wilayah sumatera selatan.
Analisis Kualitatif Kandungan Sulfat dalam Aliran Air dan Air Danau di Kawasan Jakabaring Sport City Palembang Erviana, Desti; Budaya, Annisa Widya; Hariani, Silvi; Winda, Arriya; Sari, Luffiya Yulia
ALKIMIA Vol 2 No 2 (2018): ALKIMIA
Publisher : SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY OF UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.424 KB) | DOI: 10.19109/alkimia.v2i2.2986

Abstract

Analytical chemistry is one branch of chemistry in which there is a way to determine certain ion levels using selective and specific reagents. One type of ion that can be known is the sulfate ion. Sulfate ions are one of the main anions that appear in water naturally. Sulfate is one of the important ions in water availability because of its important effect on humans when it is available in large quantities. The maximum limit of sulfate in water is around 250 mg / L for human-consumed water. This study uses qualitative analysis to determine whether water in the Jakabaring Sport City Palembang region contains sulfate ions or not. Samples taken directly from five different points were reacted with HCl and BaCl2. The results obtained are the five positive water samples containing sulfate ions which are characterized by the formation of white deposits.
Accurate Estimation of Ethanol Content in Fruit Juices using CIELab Color Space and Chemometrics via Smartphone-based Digital Image Colorimetry Ichsan, Chairul; Amrulloh, Yasir; Erviana, Desti
Makara Journal of Science Vol. 28, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to investigate the optimal color space and chemometric technique for digital image colorimetry to determine ethanol content (% v/v) in apple, orange, and grape juices, using potassium dichromate (K2Cr2O7) under acidic conditions. The accuracy of colorimetric–chemometric integration across various color spaces (RGB, HSV, CIELab, CMYK, CIELuv, CIEXYZ, and CIELch) was benchmarked against UV–Vis spectrophotometry using metrics such as coefficient of determination (R²), mean absolute percentage error (MAPE), and root–mean–squared error (RMSE). Various chemometric techniques (PLS, PCR, MLR, multivariable–SVR, and multivariable NN regression) were evaluated. Results demonstrate that combining the CIELab color space with PLS or MLR yields the most accurate ethanol determination. Both techniques achieved average MAPE and %RMSE values below 10% (7.026% and 7.78% for PLS; 7.34% and 7.94% for MLR) and a competitive limit of detection of 0.02% (v/v) at best, and 0.087% (v/v) on average, indicating excellent model predictability and accuracy.