Kusumaningati, Walliyana
Nutrition Program Study, Faculty Of Medicine And Health, University Of Muhammadiyah Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Body Mass Index and Waist Circumferences Related to Uric Acid Level among Adults Arindha Reni Pramesti; Walliyana Kusumaningati
Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF) Vol 1, No 1 (2020): Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.044 KB) | DOI: 10.24853/mjnf.1.1.31-34

Abstract

Background: the changes in metabolism in the body can trigger the increase of uric acid levels which can lead to a precursor of hyperuricemia and gout disease that can result extreme pain in the joint. Based on the study, it has known that uric acid levels can be caused by obesity, protein intake, lifestyle, and others. The anthropometric method which usually used to measured obesity are body mass index (BMI) and waist circumference (WC). Currently, the most commonly used ratio in this way is the Body Mass Index (BMI). Result: in a Canadian study among 151 adults, it was reported that there was a higher correlation between the area of abdominal visceral fat and WC compared with the correlation with the waist-hip circumference ratio. WC is also more strongly associated with total body fat, measured by densitometry, than by waist-to-hip circumference ratio. High levels of leptin in obese people can cause uric acid disruption through urine, so that uric acid levels in the blood of obese people become high. BMI also shows a positive relationship with leptin concentration, which is a trigger factor to increased uric acid levels. American adults also shown that uricemia related to their BMI value. Conclusion: BMI is one of the indicators of obesity, while obesity often thought to influence the incidence of gout by increasing uric acid levels in the blood. WC also closely related potentially to atherogenic metabolic disorders associated with abdominal obesity that to waist-to-hip circumference ratios.
Perbedaan Status Gizi dan Pola Jajan Anak Sekolah Dasar di Jakarta Berdasarkan Rutinitas Sarapan Nunung Cipta Dainy; Fauza Rizqia; Walliyana Kusumaningati; Wilda Yunieswati
ARKESMAS [Arsip Kesehatan Masyarakat] Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.53 KB) | DOI: 10.22236/arkesmas.v5i1.4980

Abstract

ABSTRAK Sarapan dengan menu bergizi seimbang adalah salah satu pilar gizi seimbang. Namun faktanya masih banyak yang meninggalkan sarapan, termasuk anak sekolah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan siswa sekolah MI Al-Falah Jakarta terhadap status gizi. Metode yang digunakan cross sectional pada 70 orang siswa sekolah MI Al-Falah yang terdiri dari siswa kelas empat dan lima. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Pengukuran status gizi meliputi berat badan dan tinggi badan dilakukan menggunakan timbangan digital dan mikrotoise. Perhitungan IMT/U dilakukan menggunakan software WHO AnthroPlus. Analisis data menggunakan uji beda independent t-test. Hasil studi menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan status gizi antara anak yang rutin sarapan dengan yang jarang sarapan (p value > 0,05), namun terdapat perbedaan berat badan yang signifikan antara anak yang rutin sarapan dengan yang jarang sarapan (p value = 0,018). Berat badan juga berbeda signifikan berdasarkan kebiasaan sarapan dengan menu hasil memasak dirumah atau membeli (p value = 0,020). Tidak ada perbedaan frekuensi jajan di sekolah antara siswa yang rutin sarapan ataupun jarang sarapan (p value > 0,05). Kesimpulannya sarapan atau tidak, anak-anak tetap melakukan jajan di sekolah dan melewatkan sarapan mungkin menyebabkan kelebihan berat badan. Kata kunci : Anak Sekolah, Berat Badan, Jajan, Sarapan, Status Gizi