Setelah menerima wilayah misi Sunda Kecil dari Kongregasi Propaganda Fide tahun 1912, SVD bertekad untuk bekerja dengan sepenuh hati di wilayah misi ini. Kerja misi pun direncanakan dengan sebaik-baiknya. Namun dalam perjalanan, terjadilah Perang Dunia I yang mengubah seluruh rencana. Pertanyaan yang hendak diteliti adalah bagaimana SVD bisa survive dalam kesulitan karya misi yang terdampak perang? Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan ini adalah metode kualitatif- induktif dan kualitatif deduktif lewat penelitian atas berbagai bahan arsip juga literatur yang mendukung tema yang diteliti. Pertanyaan di atas terjawab lewat ditemukannya berbagai usaha heroik yang dibuat oleh para misionaris SVD baik di tingkat lokal maupun di tingkat internasional. Usaha-usaha itu adalah kepiawaian menentukan langkah awal yang tepat sebelum memulai karya misi, usaha tanpa henti untuk mendatangkan tenaga misionaris ke Sunda Kecil di tengah kesulitan perang, membangun kerjasama dengan masyarakat pribumi dalam diri para katekis dalam karya misi, dan pengambilan keputusan yang tepat dan matang berkaitan dengan karya formasi para calon imam pribumi. Semua ini telah menjamin keberlangsungan karya misi SVD yang menghasilkan banyak buah baik di masa sekarang