Fadillah, Moh Ali
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MODERN AL-HASYIMIYAH DI KELURAHAN TEGAL RATU KECAMATAN CIWANDAN KOTA CILEGON TAHUN 1992-2019 Fitri, Mila Hikmah; Fadillah, Moh Ali; Ribawati, Eko
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 2 No. 1 (2022): Kajian Pendidikan Sejarah dan Keilmuan Sejarah
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.028 KB) | DOI: 10.22437/jejak.v2i1.20317

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) sejarah awal pendirian pondok pesantren modern Al-Hasyimiyah, 2) perkembangan pondok pesantren modern Al-Hasyimiyah tahun 1992-2019, 3) peran pondok pesantren modern Al-Hasyimiyah sebagai lembaga pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan metode historis, meliputi: heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini yaitu asal mula pesantren ini bernama pesantren Al-Athfal yang di dirikan oleh Syekh Hasyim bin Salim tahun 1925. Pesantren Al-Athfal merupakan cikal bakal berdirinya pondok pesantren modern Al-Hasyimiyah. Pada tahun 1974 pesantren Al-Athfal terkena gusuran proyek pelabuhan. Pihak perusahaan mengganti seluruhnya berupa tanah dan bangunan. Hal ini tidak luput dari keluarga, kerabat dan murid Syekh Hasyim untuk tetap mengusahakan kegiatan pesantren berjalan. Diresmikanlah pondok pesantren modern Al-Hasyimiyah (PPM Al-Hasyimiyah) pada tanggal 4 Desember 1992, yang semula bernama pesantren Al-Athfal. Seiring berjalannya waktu PPM Al-Hasyimiyah mengalami perkembangan dalam bidang sarana prasarana, guru dan jumlah santri yang terus meningkat dari tahun 1993-2019. Sejak berdirinya pondok pesantren modern Al-Hasyimiyah sangat banyak memberikan manfaat yang dapat dilihat dari perannya sebagai lembaga pendidikan Islam. Seperti, meningkatkan kualitas pendidikan Islam, memberikan pengajaran bahasa Arab dan bahasa Inggris, santri dikenalkan kedisiplinan dan diajarkan berorganisasi yang bermanfaat untuk memimpin diri sendiri, orang lain maupun siap untuk dipimpin.
PERISTIWA AMUK LOSARI: KONFLIK SOSIAL DI KABUPATEN BREBES TAHUN 1998 Ogi Nurady Yana; Wibowo, Tubagus Umar Syarif Hadi; Fadillah, Moh Ali
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 4 No. 1 (2024): Kajian Kesejarahan lokal dan Pemanfaatannya
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jejak.v4i1.25224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dari kerusuhan Losari tahun 1998 dan dampak yang ditimbulkan oleh adanya kerusuhan tersebut. Untuk mengungkap tujuan penelitian tersebut maka digunakan metode penelitian historis dan bersumber dari data primer dan sekunder. Metode historis tersebut terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan berakhir pada tahap historiografi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan banyaknya jumlah penduduk Brebes tidak diimbangi dengan kesejahteraan masyarakatnya. Jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Brebes berjumlah 583.556 jiwa. Kesenjangan sosial tersebut bisa berdampak memunculkan benih konflik. Salah satu konflik akibat yang berawal dari kesenjangan sosial tersebut terjadi pada bulan Februari 1998. Konflik tersebut berawal dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1997. Pada saat itu masyarakat berkumpul di jalan sekitar Pasar Losari untuk menuntut penurunan harga kebutuhan pokok. Namun, aksi unjuk rasa tersebut berakhir pada aksi kerusuhan dan penjarahan. Warga keturunan Tionghoa pada saat itu menjadi korban kerusuhan karena dianggap mengambil keuntungan ditengah situasi krisis. Kerusuhan yang berlangsung selama dua hari, yaitu 12 – 13 Februari 1998 berdampak luas bagi masyarakat. Dampak tersebut terlihat dari kemacetan Panjang di jalur Pantura yang mengakibatkan berhentinya operasional bus yang mengarah ke Jakarta atau sebaliknya.
The Dynamics of Chinese Culture in the Suryakencana Chinatown Area of Bogor in 1970-2016 Ansyahdi, Hilma Ahda; Rustanama, Agus; Fadillah, Moh Ali
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Vol 13, No 1 (2025): HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah (Issue in Progress)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/hj.v13i1.9632

Abstract

This research aims to determine the the Dynamics of Chinese Culture in the Suryakencana Chinatown Area of Bogor In 1970–2016. The method used in this research is historical methods, which includes several stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The research results show that there is a creation of China's central economic and residential area (Chinatown) which ultimately creates a cultural adaptation process that occurs between ethnic Chinese and local Sundanese communities in Suryakencana Chinatown area, This can be seen in elements of art, religion and infrastructure such as, Cap Go Meh cultural festival, Tangsin Ritual, and Lawang Suryakencana. The conclusions of this research show that the process of cultural adaptation has the potential to occur due to several factors such as, there are similarities between traditional Chinese culture and traditional Sundanese culture, the historical background of the Chinese people who made their living as traders, The basic nature of Chinese people is very adaptable and Sundanese people are known to be friendly. Besides that, During the development, three processes of cultural adaptation occurred, namely substitution, syncretism and addition.