Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Deformasi

Desain Sistem Database Areal Tempat Pemakaman Umum Taman Riang Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Dengan Sistem Blok Sri Rizki Agustin Dwi Putri; Adiguna Adiguna; Amiwarti Amiwarti; Syahril Alzahri
Jurnal Deformasi Vol 6, No 2 (2021): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/deformasi.v6i2.6718

Abstract

Tempat Pemakaman Umum (TPU) Taman Riang adalah salah satu tempat pemakaman umum yang ada di Kabupaten Ogan Ilir. Peningkatan jumlah populasi penduduk dengan semakin banyak pembukaan lahan permukiman baru namun tidak diiringi dengan penyediaan lahan pemakaman, akan menyebabkan terjadinya penumpukan pada tempat pemakaman umum. Demikian juga  yang terjadi di Kabupaten Ogan Ilir, di mana untuk mengatasi hal tersebut, maka harus diterapkan sistem blok pada pemakaman agar dapat menampung lebih banyak makam dan mempermudah proses pecarian letak makam dan data identitas, sehingga makam dapat terdata dengan baik. Sebagai salah satu ruang terbuka hijau di Kabupaten Ogan Ilir, TPU  Taman Riang juga harus disesuaikan peruntukannya menurut peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 1 tahun 2007 sehingga dapat berfungsi lebih maksimal. Dari hasil penelitian di lapangan, TPU Taman Riang memiliki 1.586 makam, dibagi menjadi 17 blok dan sudah cukup memenuhi fungsi sosial dan fisik sebagai ruang terbuka hijau. Tetapi menurut peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 1 tahun 2007 belum memenuhi fungsi estetika untuk dijadikan sebagai ruang terbuka hijau
Pengaruh Penambahan Sabut Kelapa dan Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Geser Tanah Arima Sefta; Adiguna Adiguna; Reffanda Kurniawan Rustam
Jurnal Deformasi Vol 6, No 1 (2021): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/deformasi.v6i1.5610

Abstract

ABSTRAK Tanah merupakan bagian terpenting bidang konstruksi teknik sipil karena hampir semua bangunan berdiri atau dibangun di atas tanah. Tanah lempung lunak adalah jenis tanah yang memiliki daya dukung rendah dan daya mampat yang tinggi serta memiliki  indeks plastisitas yang tinggi membuat tanah ini mempunyai prilaku mengembang jika terkena air sehingga disebut tanah ekspansif. Salah satunya adalah tanah merah di daerah Pakjo. Oleh karena itu, perlu beberapa alternatif untuk tanah tersebut menjadi mempunyai daya dukung dan kuat geser yang lebih baik, di mana dalam penelitian ini menggunakan campuran sabut kelapa dan abu sekam padi sebagai bahan tambahannya. Dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  apakah campuran limbah sabut kelapa dan abu sekam padi dapat meningkatkan nilai kuat geser tanah merah melalui pengujian direct shear dengan persentanse penambahan sebesar 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dengan skala laboratorium. Hasil pengujian tanah merah didapat kadar air (w) sebesar 27,70%, berat jenis tanah (Gs) 2,67, batas cair (LL) 63,35%, batas plastis (PL) 25,13%, dan indeks plastisitas (IP) 38,22%, dengan sistem klasifikasi USCS berupa tanah lempung (CH),dan sistem klasifikasi AASHTO adalah A-7-6 (clavey soils). Hasil pengujian pemadatan tanah standar asli didapat kadar air optimum 24,20 % dan berat isi kering optimum 1,634 gr/cm3. Hasil  pengujian direct shear didapat kuat geser (t) tertinggi terjadi pada tanah merah dicampur dengan sabut kelapa dan abu sekam padi sebanya 5% yaitu 100,5 kPa dengan nilai  kohesi (c) 20,75 kPa dan nilai sudut geser dalam (f) 45,37,01o
PELESTARIAN KEARIFAN LOKAL PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN PIPA PVC SEBAGAI ALTERNATIF RAKIT BANGUNAN TERAPUNG Adiguna Adiguna; Firdaus Firdaus
Jurnal Deformasi Vol 5, No 2 (2020): JURNAL DEFORMASI
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/deformasi.v5i2.5032

Abstract

Kota Palembang merupakan kota bahari sejak jalam dahulu kala dan memiliki sejarah kota air yang telah dikenal sejak jaman penjajahan Belanda dengan sebutan “Marina City”. Hal ini dikarenakan sebagian besar aktivitas masyarakat dilakukan di sepanjang Sungai Musi dan anak-anak sungainya. Beragam aktivitas dilakukan masyarakat diantaranya kegiatan perdagangan, transportasi bahkan tempat tinggal. Perjalanan sejarah yang cukup panjang tersebut menjadikan rumah rakit sebagai aset budaya bangsa bagi Kota Palembang yang harus dilestarikan.  Dengan semakin terbatasnya ketersediaan bambu baik dari segi kualitas maupun kuantitas disatu sisi dan pelestarian rumah rakit disisi lainnya, merupakan permasalahan yang harus dicari jalan keluarnya. Berdasarkan hasil simulasi skala laboratorium pipa PVC yang relative kuat dan tahan lama di dalam air mempuanyai kemampuan daya apung yang lebih baik dari bambu. Hasil simulasi labor tersebut memungkinkan untuk mengembangkan kegiatan pelestarian budaya sungai dengan membuat prasarana bangunan terapung jenis lainnya seberti museum terapung, toko terapung, galeri terapung dan lain-lain