Safri Mardison
Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Tarikhuna: Journal of History and History Education

Program Kemuhammadiyahan dalam Bidang Pendidikan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Talu Kabupaten Pasaman Barat (1967-2018 M) Husna, Nisaul; Mardison, Safri
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Program kemuhammadiyahan dalam bidang pendidikan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Talu Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat (1967-2018 M). Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian sejarah. Dengan langkah-langkah Heuristik, yaitu mengumpulkan sumber-sumber atau data-data melalui wawancara dan dokumen.Setelah itu penulis melakukan kritik sumber.Kemudian penulis melakukan interpretasi dan terakhir menuliskannya dalam bentuk historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Madrasah Aliyah Muhammadiyah Talu  didirikanpadatahun 1967 sebagai sekolah swasta atas inisiatif pimpinan Cabang Muhammadiyah Talamau. (2) Program Kemuhammadiyahan dalam Bidang Pendidikan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Talu ini yaitu Menjelaskan Organisasi Muhammadiyah, Pemahaman dasar gerakan Muhammadiyah, meningkatkan Kualitas Pendidikan Muhammadiyah, membentuk pelajar yang berkarakter, dan membentuk kader Muhammadiyah melalui mata pelajaran Kemuhammadiyahan dan melalui organisasi otonom yang diikuti peserta didik baik itu Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci dalam kegiatan ini para peserta didik mendapatkan pengalaman dan diharapkan menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah dan juga menjadi kader penerus Muhammadiyah.(3)Metode yang digunakan dalam pembelajaran Kemuhammadiyahan adalah metode ceramah, diskusi, praktik dan tanya jawab. (4) Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran ini adalah kesulitan guru dalam merumuskan tujuan, menganalisis materi, memilih dan menetapkan metode, media dan menyusun alat evaluasi yang digunakan.
Sejarah dan Nilai-Nilai yang Terdapat dalam Tradisi Bakatik Adat di Nagari Barung-Barung Balantai Kabupaten Pesisir Selatan Mardison, Safri; Fitri, Wahyuni
Tarikhuna: Journal of History and History Education Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejarah bakatik adat, proses pelaksanaan bakatik adat dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi bakatik adat.  Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari peberapa langkah yaitu: heuristik, kritik interpretasi histografi. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Batasan yang digunakan adalah batasan temporal, spasial dan tematik. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa: Pertama, Sejarah tradisi bakatik adat dimulai tahun 1955 oleh ke empat suku yaitu suku Tanjuang oleh Dt. Rangkayo Mudo, suku Melayu oleh Dt. Manggih, suku Jambak oleh Dt. Patiah dan suku Caniago oleh Dt. Mandaro. Mereka berempat bersepakat di atas balai rumah nan gadang untuk membuat acara bakatik adat sebagai silaturahmi antara perantau dengan orang kampung; Kedua, proses bakatik adat dibagi kepada tiga tahap. Tahap pembukaan berupa penyambutan bagi kepala daerah (bupati beserta rombongan dan para perantau khususnya) dengan tarian pasambahan diikuti dengan kata sambutan oleh bupati, wali nagari, perantau dan ketua KAN. Tahap kedua isi (penyampaian bakatik adat oleh katik), tahap terakhir adalah penutup berisikan doa dan acara hiburan berupa kesenian daerah yang ada di Minangkabau. Panitia pelaksana bakatik adat ini adalah keempat suku (suku Melayu, suku Jambak, suku Tanjuang dan suku Caniago) secara bergiliran dan waktu pelaksanaannya setiap hari kedua atau hari ketiga dihari raya idul fitri; Ketiga, isi dari bakatik adat tentang penyampaian nasehat nasehat kepada anak kemenakan. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi bakatik adat adalah nilai akidah, nilai ibadah, akhlak dan nilai sosial.