Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TERAPI KELOMPOK DENGAN TEKNIK LOGOTERAPI UNTUK MENINGKATKAN PENERIMAAN ANAK BROKEN HOME Erlangga, Erwin
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 2, No 1 (2017): Edisi Januari 2017
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan anak broken home sehingga mempunyai makna hidup. Subyek merupakan 10 anak di wilayah Kabupaten Demak yang keluarganya mengalami perceraian. Tema penelitian meliputi tiga hal yaitu: terapi kelompok dengan teknik logoterapi, penerimaan, dan anak broken home. Data di peroleh berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan skala psikologis menunjukkan bahwa dari 10 anak broken home mempunyai penerimaan rendah sehingga terapi kelompok dengan teknik logoterapi dianggap tepat untuk meningkatkan penerimaan anak broken home. Faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan anak broken home rendah adalah orang tua yang saling menyalahkan satu sama lain, marah dan tidak mendukung perawatan anak sehingga anak merasa tidak mempunyai tujuan hidup lagi. Selain itu lingkungan juga berpengaruh signifikan terhadap penerimaan anak broken home. Lingkungan melabeli keluarga yang mengalami perceraian sebagai keluarga yang gagal sehingga anak semakin tertekan dengan cap dari masyarakat. Berdasarkan hasil uji lapangan, tingkat penerimaan anak broken home meningkat setelah diberikan layanan terapi kelompok dengan teknik logoterapi. Ditunjukkan dengan perubahan tingkat penerimaan anak broken home sebelum diberikan perlakuan (evaluasi awal) dan sesudah (evaluasi akhir) sebesar 70 poin. Hasil uji efektivitas statistik perhitungan uji t juga menunjukkan  0,010 < 0,05. Disimpulkan bahwa terapi kelompok dengan teknik logoterapi efektif untuk meningkatkan penerimaan anak anak broken home.
Logo Therapy Conselling for Gifted Children With Post Trauma Stress Symptoms Due to Rob Disaster and Flood Rini Sugiarti; Erwin Erlangga
PSIKODIMENSIA Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/psidim.v17i2.1659

Abstract

The purpose of this study was to help gifted children who experience symptoms of post-traumatic stress so that the potential of gifted children is not lost in vain. In this globalization era, the causes of trauma to individuals are increasing. Individual counseling with logotherapy techniques is considered appropriate to help gifted children who experience symptoms of posttraumatic stress because logotherapy counseling can help gifted children get the meaning of life. This research method was quasi-experimental. The sample in this study were students who experienced posttraumatic stress due to flooding and rob in the Genuk, Sayung, Wringjajar, Morosari and Kalisari regions,Semarang. The total partisipant 10 gifted children. The results of the study showed an increase in the meaning of life of gifted children after being given individual counseling. The hypothesis which states counseling individuals with logotherapy techniques to increase the meaning of life of gifted children who are traumatized by flooding and rob is acceptable.
Bimbingan Kelompok Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Siswa Erwin Erlangga
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 4, No 1 (2017): Psympathic
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/psy.v4i1.1332

Abstract

This study aims to improve communication skills of the seventh-year students in MTs. Annur Karangjunti Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Their low communication skills shown by unpolite interaction with the teacher, hurt others’ feelings, and passive in the class. The sample were 35 students from 177 of population. This study used group guidance service and communication skills scale. The data analysis technique used t-test. According to the test results, there was an increase in the communication skills of the students, group 1 was 25,66%, group 2 was 21,5%, and group 3 was 28,54%. In conclusion, group guidance service can influence communication skills of the seventh-year students in MTs Annur Karangjunti Kabupaten Brebes Jawa Tengah. 
Individual counseling to argue in social media Erwin Erlangga
COUNS-EDU: The International Journal of Counseling and Education Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Indonesian Counselor Association (IKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.099 KB) | DOI: 10.23916/002017023810

Abstract

The purpose of this study is to improve students' argumentation skills in social media. The subjects were 20 students who were divided into two groups: the control group consisting of 10 people and the experimental group consisting of 10 people. The technique used was an quasi experiment with 10 interventions using individualized counseling services to the control group and experimental group. Based on the quasi experimental results by giving counseling to 20 students 10 times and analyzed, students' argumentation skill level increased after individual counseling. Shown with change of skill level of argumentation before treatment (preliminary evaluation) and after (final evaluation) as much as 90 points and through test using test with significance level 5% show t count = 7.077> t table = 2,179. Based on the results of these calculations, show that the hypothesis mentions individual counseling affect students' argumentation skills can be accepted.
PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI SOSIAL PADA MAHASISWA & CIVITAS AKADEMIKA Rini Sugiarti; Erwin Erlangga; Arumwardani N; Ade Machnun S
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 9: Februari 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa tidak sekedar sebagai peserta didik yang duduk di bangku perguruan tinggi. Tidak hanya mengikuti syarat administrasi saja, namun seorang mahasiswa juga memiliki peran dan tanggung jawab sumbangsih dalam meningkatkan sumber daya manusia. Secara ideal, tidak hanya sebagai calon sarjana, tetapi juga diharapkan mampu menjadi calon intelektual masa depan. Mahasiswa harus bisa membagi antar kegiatan kuliah, organisasi, belajar, hobi, refreshing, dan berwawasan Luas. Mahasiswa idealnya memiliki indeks prestasi yang baik, dan diasah dengan kompetensi sosial yang akan bermanfaat bagi kehidupan pascakampus serta masyarakat luas. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah mahasiswa dan seluruh sivitas akademika mampu meningkatkan kompetensi sosialnya yang akan tampak dalam perilaku kesehariannya. Bersama dengan Mitra PKM, tim pengabdian berinisiatif untuk melakukan program kegiatan pengabdian dengan topik “peningkatan pemahaman kompetensi sosial pada mahasiswa dan civitas akademika”. Metode kegiatan dalam PKM ini menggunakan ceramah dan diskusi. Ceramah berisi tentang bagian – bagian dari kompetensi sosial. Secara detil , materi yang diberikan yakni Komunikasi Efektif , Prososial dalam Kompetensi Sosial, Self Confidence dalam Kompetensi Sosial, dan Self Esteem untuk Meningkatkan Kompetensi Sosial. Dari pelaksanaan kegian PKM, berdasarkan hasil evaluasi pre test dan post test, peserta menunjukkan peningkatan pemahaman terhadap materi yang diberikan. Demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan PKM peningkatan pemahaman kompetensi sosial pada mahasiswa dan civitas akademika, berhasil.
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DIRI DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA CERDAS ISTIMEWA Rini Sugiarti; Erwin Erlangga; Sri Widyawati
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 10: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dari sekian banyak kesulitan bagi para konselor dan pendidik adalah ketika membantu siswa cerdas istimewa mengembangkan kemampuan sosialisasi. Peran lingkungan sangat dibutuhkan pada saat anak cerdas istimewa berusaha melakukan aktualisasi diri terhadap segenap kemampuan yang dimiliki. Siswa cerdas istimewa bukanlah siswa dengan populasi seragam, ia mempunyai banyak variasi, baik variasi pola tumbuh kembangnya, variasi personalitasnya, maupun variasi keberbakatannya. Semakin tinggi perkembangan inteligensianya, maka akan terjadi deskrepansi (perbedaan) di berbagai domain perkembangan; termasuk dalam perkembangan konsep dirinya. Deskrepansi ini bukan saja akan menyangkut perkembangan dalam individu, tetapi juga akan menyangkut perkembangan antar individu. Kondisi inilah yang sering membawa berbagai kesulitan pada anak-anak cerdas istimewa dan sering salah terinterpretasi (Silverman, 2004). Konsep diri sebagai bagian penting dari kepribadian, bukan merupakan faktor yang dibawa sejak lahir, melainkan faktor yang dipelajari dan terbentuk dari pengalaman individu dengan hubungan dengan individu lain. Konsep diri ini akan diaktualisasikan dalam perilaku nyata dan interaksi sehari-hari. Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan memberikan penguatan konsep diri dalam mengembangkan kompetensi sosial siswa cerdas istimewa. Metode kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan ceramah, role play dan diskusi. Program pendampingan yang diberikan dalam rangka kegiatan pengabdian ini pada para siswa cerdas istimewa menjadi bermanfaat karena pembekalan dan sharing yang dilakukan mengenai hal - hal yang terkait dengan konsep diri siswa cerdas istimewa dalam kehidupan sehari – hari. Penguatan konsep diri ini mampu meningkatkan kompetensi sosial siswa cerdas istimewa, terutama jika mereka bersosialisasi dengan orang tua, guru dan teman.
Hubungan Antara Stress Akademik Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP X Andri Gunadi; Monica Santosa; Gigih Marisna Putra; Erwin Erlangga
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11887

Abstract

Stres akademik didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang tidak mampu menghadapi tuntutan akademik dan mempersepsikan tuntutan akademik yang diterima sebagai gangguan. Prestasi belajar tidak cukup hanya dengan tekanan akademik dari siswa itu sendiri, tetapi juga dapat dilakukan melalui peningkatan motivasi belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara stres akademik dan motivasi belajar terhadap prestasi akademik di SMP X. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa angkatan 2021-2022 yaitu sebanyak 100 orang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh stres akademik dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Prestasi Belajar. Semakin tinggi Motivasi Belajar maka semakin tinggi pula Prestasi Belajar. Diharapkan pihak sekolah dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas Motivasi Belajar, karena variabel Motivasi Belajar mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap Prestasi Belajar, sehingga Prestasi Belajar akan meningkat.