Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AM I POLITICAL ENOUGH?: PRAKTEK E-CITIZENSHIP OLEH PEMUDA YANG AKTIF DALAM OKP SECARA OFFLINE Murti, Desideria Cempaka Wijaya
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Vol 14, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v14i3.114

Abstract

Aktualisasi partisipasi politik pada banyak negara memang terlihat wajar menggunakan media konvensional sebagai wujud keterlibatan setiap orang dalam memberi dukungan terhadap kegiatan politik. Tulisan ini, memberikan wacana terhadap media online sebagai wadah bagi partisipasi politik, khususnya para pemuda di Indonesia. Tulisan ini merupakan hasil penelitian dengan menggunakan metode penelitian diskusi atau Focus Group Discusion (FGD) dengan para peserta adalah pemuda dari organisasi kepemudaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana mereka berdiskusi dalam wadah organisasi pemuda ini, serta mengetahui dinamika hubungan organisasi ini dengan jaringan serta aktifitas online mereka. Untuk itu peneliti akan menggunakan jenis organisasi yang berbeda untuk melihat bagaimana sebuah komunitas sipil bergerak dalam politik via media online baik secara organisasi maupun individu. Penulis menggunakan metode sistematik deskriptif untuk melakukan interpretasi dan analisis data dari Tape recording dan transkrip oleh notulen.
An Examination of Collective Memory of the Tsunami Disaster: A Comparative Study between Japan and Indonesia Murti, Desideria Cempaka Wijaya; Marta, Rustono Farady; Almuntarizi, Almuntarizi; Manalu, Tifani Dianisya
Jurnal Komunikasi Indonesia Vol. 12, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Japan and Indonesia, as two countries that are geographically vulnerable to tsunami disasters, have similarities in geography and culture. Analyzing disaster museums through the Inamura No Hi Museum in Japan and the Aceh Museum in Indonesia in communication, heritage, and cultural studies were conducted to show how museums' visual framework and experience are used to interpret post-disaster situations. This study aims to see how the Japanese and Indonesian disaster museums, closely related to visuals and local legends, convey information to educate the public about mitigation through the memory of the Tsunami disaster in the museum. This research is a comparative qualitative study with native ethnography as the method. This study analyzes three important theoretical aspects in establishing disaster memory through museums, and those are: information processing theory, disaster memory, and visual performing theory. In this study, there are three findings where the memory of the disaster is manifested in the Aceh museum and Inamura no hino Yakata: buildings, exhibitions, and audio-visual media.