Rofi’i, Ikhwanudin
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kajian Limbah Kerajinan Batik Kayu di Desa Wisata Krebet Daerah Istimewa Yogyakarta Widyastuti, Dyah; Mukhlison, Mukhlison; Kamulyan, Budi; Mulyan, Melati; Rofi’i, Ikhwanudin; Rachman, Nely Fibriana; Albihad, Dennis
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 18, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.18.1.50-56

Abstract

Latar belakang: Desa wisata Krebet di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang berhasil berkembang dengan mengoptimalkan kerajinan batik kayu. Keterampilan masyarakat dalam berinovasi menghasilkan karya batik dengan media kayu menjadikannya sebagai sentra kerajinan batik kayu. Kerajinan batik kayu berpotensi menghasilkan limbah dengan kandungan logam berat yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kandungan limbah kerajinan batik kayu yang meliputi jenis, volume dan konsentrasi limbah di Desa wisata Krebet.Metode: Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer dilakukan dengan cara observasi lapangan, uji laboratorium untuk mengetahui kandungan logam berat, dan wawancara. Sampel dari data primer berupa limbah yang dihasilkan. Data sekunder berupa data penelitian orang lain dan dokumen instansi yang sudah dipublikasi. Hasil akhir semua data dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mendapatkan kesimpulan dari penelitian ini.Hasil: Estimasi limbah padat yang dihasilkan mencapai ±17,712 m3/bulan dan limbah cair yang berasal dari proses pembatikan mencapai 305-533 L/bulan. Hasil uji laboratorium limbah cair diketahui parameter BOD, COD, TDS, TSS, dan Amonia Total telah melampaui baku mutu. Selain itu, uji sampel tanah menunjukkan unsur Cr, Cu, dan Zn melebihi baku mutu. Namun hasil uji laboratorium air sumur (variabel kontrol) tidak menunjukkan parameter yang melampaui baku mutu.Simpulan: Kandungan limbah kerajinan batik kayu Desa Wisata Krebet berpotensi mencemari lingkungan di masa mendatang, meskipun saat ini belum mencemari air tanah. ABSTRACT Title: Study of Batik Kayu Handicraft Waste in Krebet Tourism Village Daerah Istimewa YogyakartaBackground: Krebet tourism village in the province of Yogyakarta is area which developing successfully with optimizing wooden batik handicraft. The people skills to innovating batik with wood material makes the village as center of wooden batik handicraft. Wooden batik handicraft potentially to result the waste with containing heavy metals which can be cause environmental damage. Therefore, this research wants to assess the potential content the wooden batik waste in Krebet tourism village.Method: Data collection is divided into two groups, primary and secondary data. The Primary data has been conducted by fieldworks, laboratory test to find out the content of heavy metals, and interviews. Type of primary data samples was the waste produced. The secondary data has been condcuted by collecting the other research results or institution documents. The final results of all data have been analyzed by descriptive qualitative to generate conclusions from this studyResult: The estimated of solid waste which produced is ± 17.712 m3/month and liquid waste which originated from the pembatikan process is 305-533 L/month. The result of liquid waste laboratory test was showing parameters of BOD, COD, and TSS has been exceeded the raw quality. Moreover, soil samples test was showing elements of Cr, Cu, Zn, and Total Ammoniac has been exceeded the quality raw. Nevertheless, the results of well water laboratory test (control variables) was not showing the parameters that exceeded the raw quality.Conclusion: The contents of the wood batik waste in Krebet village have a potential to contaminating of environmental in the future, although, currently, ground water is not contaminated by waste. Â