Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS POTENSI LAHAN BEKAS TAMBANG DALAM MEMBERIKAN MANFAAT TERHADAP PERUNTUKAN LAHAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI Rianto, Doli Jumat; Nursanto, Edy; Kresno, Kresno
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.043 KB)

Abstract

PT. Daya Bambu Sejahtera adalah perusahaan pertambangan batubara dengan menerapkan metode tambang terbuka (open pit). Rendahnya unsur hara pada lapisan (top soil) dan terjadinya perubahan bentuk lahan (landscape) akibat penambangan, sangat penting untuk dilakukan analisis pada lahan bekas tambang tersebut dengan menggunakan metode pemberian nilai berdasarkan kelas. Sehingga diperoleh tingkat kesesuaian jenis tanaman yang diperuntukan pada lahan bekas tambang. Berdasarkan hasil analisis arahan penggunaan lahan bekas tambang pada lahan rencana reklamasi diperuntukan untuk perkebunan diperoleh nilai 44 dengan kriteria sedang yang mempunyai penghambat agak berat sehingga mengurangi pilihan jenis tanaman dan atau memerlukan pengelolaan tanah khusus, dimana kemiringan lereng >450 yaitu 118 % menunjukkan kondisi curam hingga sangat curam dengan dugaan adanya erosi sebesar 46,10 ton/ha/th (tingkat bahaya erosi tingkat sedang). Upaya yang dapat dilakukan pada lereng yang curam menjadi landai dengan membuat teras bangku kontruksi sedang sehingga dapat meminimalkan erosi yang terjadi 46,10 ton/ha/th hingga menurun menjadi 9,91 ton/ha/th (kriteria sangat rendah). Kesesuaian lahan yang peruntukan untuk perkebunan menunjukkan bahwa lahan cukup sesuai dengan rentang nilai 54-65, namun dibatasi dengan faktor penghambat yang dapat diusahkan untuk kemampuan dan kesesuaian dari lahan antara lain meminimalisirkan erosi dan perbaikan kualitas tanah  melalui pengapuran dalam upaya perbaikan tingkat keasaman tanah dan kandungan unsur lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian kapur dolomit dan pemberian pupuk (organik maupun anorganik) yang tepat dalam upaya perbaikan dan pensuplaian unsur hara dalam tanah.
PERBAIKAN WAKTU HAMBATAN DALAM UPAYA PENCAPAIAN TARGET PENGUPASAN TANAH PENUTUP (OVERBURDEN) SEBESAR 183.000 BCM/BULAN DI PT ARTAMULIA TATA PRATAMA DUSUN TANJUNG BELIT KECAMATAN JUJUHAN KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Sartono, Andi; Rianto, Doli Jumat; Permana, Irfan Satria
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.948 KB)

Abstract

PT. Artamulia Tata Pratama (ATP) adalah perusahaan pertambangan batubara di wilayah penambangan           PT. Kuansing Inti Makmur (KIM) yang berlokasi di dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode statistik rata-rata dan diolah dengan menggunakan rumus untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Kegiatan penambangan diawali dengan kegiatan pengupasan tanah penutup (overburden) dan dilanjutkan dengan kegiatan pemindahan tanah penutup (hauling). Perfomance (kemampuan) alat menjadi bahan pertimbangan, mengingat adanya perbaikan pada alat mekanis yang digunakan, ini menjadi kekhawatiran bahwa target pengupasan tanah penutup dapat tidak tercapai dalam hal ini sebesar 183.000 BCM/bulan. Berdasarkan hasil perhitungan, target yang dicapai sebesar 97.543,69 BCM/bulan, dari 183.000 BCM/bulan, dengan ketercapaian target produksi sebesar 53%, hal ini menunjukkan tidak tercapai target yang diinginkan. Maka penulis menyarankan untuk dilakukan perbaikan waktu kerja berupa efesiensi kerja 58% menjadi 70%, jumlah isian bucket 6 menjadi 8 kali isian. Upaya untuk meningkatkan target yang ingin dicapai sebesar 183.000 BCM/Bulan diperoleh target pengupasan tanah penutup sebesar 188.031,33 BCM/Bulan dengan jumlah isian bucket 8 kali isi pada alat angkut HD 465-7.
KAJIAN TEKNIS POLA PENIMBUNAN BATUBARA DI STOCKPILE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN SELF HEATING DAN PERHITUNGAN RENCANA DIMENSI SALURAN AIR DI PT. BARATAMA REZEKI ANUGERAH SENTOSA UTAMA KABUPATEN BUNGO Hasan, Pahrul; Rianto, Doli Jumat; Rahmawati, Devit
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.2018

Abstract

PT. Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama (PT. BRASU) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada Industri Pertambangan Batubara, yang secara administratif terletak di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Metode penambangan yang diterapkan oleh perusahaan adalah metode tambang terbuka. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah menghitung volume batubara di stockpile,menghitung perkiraan kapan terjadinya swabakar terhadap pola penimbunan di stockpile, membuat rencana dimensi saluran air di stockpile. Berdasarkan hasil penelitian stockpile batubara di PT. BRASU. Timbunan pada penelitian d stockpile terdiri dari 3 (tiga) yaitu Timbunan I, Timbunan II, dan Timbunan III. Pada timbunan I diperoleh volume batubara sebesar 4090,08 ton dengan tinggi timbunan 8 m dan sudut timbunan sebesar 34o. Timbunan II diperoleh volume batubara sebesar 5142,74 ton dengan tinggi timbunan 9 m dan sudut timbunan sebesar 39o. Timbunan III diperoleh volume batubara sebesar 3929,45 ton dengan tinggi timbunan 8,5 m dan sudut timbunan sebesar 43o.Perkiraan terjadinya swabakar pada masing-masing timbunan diperoleh pada Timbunan I dengan suhu permukaan rata-rata diperoleh sebesar 47,4oC dan suhu kedalaman timbunan batubara (1 meter) diperoleh suhu rata-rata sebesar 49,2oC, sehingga diperoleh perkiraan terjadinya swabakar tersebut terjadi pada 7 minggu setelah batubara ditimbun pada stockpile. Pada timbunan II suhu permukaan rata-rata diperoleh sebesar 48,5oC dan suhu kedalaman timbunan batubara (1 meter) diperoleh suhu rata-rata sebesar 50,7oC, sehingga diperoleh perkiraan terjadinya swabakar tersebut terjadi pada 5 minggu setelah batubara ditimbun pada stockpile. Pada timbunan III suhu permukaan rata-rata diperoleh sebesar 49,2oC dan suhu kedalaman timbunan batubara (1 meter) diperoleh suhu rata-rata sebesar 51,1oC, sehingga diperoleh perkiraan terjadinya swabakar tersebut terjadi pada 6 minggu setelah timbunan batubara ditimbun pada stockpile.Rekomendasi dimensi saluran dari penelitian tugas akhir ini adalah kedalaman saluran ( h ) sebesar 0,60 m,  lebar dasar saluran ( b ) sebesar 0,76 m, lebar permukaan saluran (B) 1,45 m sebesar 145 cm, panjang sisi saluran ( a ) sebesar 0,69 m, luas penampang saluran (A) Sebesar 0,62 m2, tinggi jagaan sebesar 0,09 m
PENENTUAN INTENSITAS CURAH HUJAN DALAM MENENTUKAN DEBIT LIMPASAN UNTUK REKOMENDASI PEMBUATAN SALURAN AIR TERHADAP TIPE DINDING SALURAN AIR YANG BERBEDA (Lokasi Penambangan PT. Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama, Kabupaten Bungo) Doli Jumat Rianto
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 9: Februari 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i9.357

Abstract

Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama secara administratif terletak di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Metode penambangan yang diterapkan dengan tambang terbuka, dan kegiatan system penambangan backfilling dimana material overburden ditempatkan pada galian yang sudah terekspos batubaranya untuk segera diangkut dan ditempatkan distockpile. Metode penelitian menerapkan metode pada pendekatan rumus dalam penyelesaian masalah. Adapun tujuan penelitian terdiri dari menghitung intensitas curah hujan dilokasi penambangan, rekomendasi permukaan saluran yang tepat dilokasi penambangan. Intensitas curah hujan dengan curah hujan rencana diperoleh sebesar 147,94 mm, dari curah hujan tersebut diperoleh intensitas curah hujan sebesar 89,05 mm/jam. Permukaan dinding saluran tanah dan batu tidak jauh perbedaan ukuran dimensi yang diperoleh, nilai dimensi saluran yang berubah signifikan hanya terletak pada lebar permukaan saluran, pada tipe dinding saluran tanah nilai permukaan saluran sebesar 1,45 meter, sedangkan pada tipe dinding saluran dengan permukaan dasar yang berbahan dari batu, nilai lebar permukaan saluran 1,54 meter. Adapun saran dalam penelitian ini adalah Menentukan intensitas curah hujan dengan menggunakan metode gumbel merupakan salah satu metode dalam penentuan intensitas curah hujan. Dinding saluran tanah lebih efisien dari pada penggunaan dinding saluran yang berbahan batu.
SOSIALISASI ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI UPAYA MENJAGA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KEPADA PEKERJA (LOKASI: PEMBANGUNAN EMBUNG BANDARA BUNGO, KABUPATEN BUNGO, PROVINSI JAMBI) Radinal; Doli Jumat Rianto; Sucitra Wijaya
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In the Muara Bungo Airport area, Jambi Province, there is a valley surrounded by hilly areas that have quite dense vegetation. Some of the morphology in the reservoir area is relatively lower than the surrounding area, so it is inevitable that there will be water flow in the airport area. This arises because of the process of collecting groundwater flow that flows from higher places (hills) to lower places (valleys). This condition continues both in the dry season and in the rainy season. In the rainy season the flow of water will be greater due to additional surface water (run off) from rainwater. This condition is evidenced by the constant flow of surface water in the form of rivers flowing in the airport area. With the current conditions, a Embung construction is needed that can anticipate flooding in the Muara Bungo Airport area. Based on the results of the socialization obtained (1) participants can recognize the types and specifications of the Personal Protective Equipment (PPE) used in accordance with the hazard factors in the workplace. (2) participants can explain the physical feasibility and function of Personal Protective Equipment (PPE) and inappropriate PPE conditions in the workplace. (3) participants are accustomed to using PPE and always pay attention to the PPE used by service use and in accordance with workplace conditions
KETERSEDIAAN JUMLAH ALAT ANGKUT NISSAN CWB 450 DALAM MELAYANI EXCAVATOR CATERPILLAR 320D PADA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA DAN DAMPAK YANG MEMPENGARUHINYA Doli Jumat Rianto; Yudi Aldiansyah
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 9: Februari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i9.2477

Abstract

Kegiatan penambangan adalah suatu rangkaian kegiatan yang kompleks. Penambangan yang efisien dan efektif memerlukan kapasitas alat mekanis yang besar dan mampu mengangkut batubara pada waktu yang telah ditentukan. Tidak tercapainya produksi disebabkan tingginya waktu hambatan dan belum optimalnya utilisasi dan produktivitas alat gali dan alat angkut pada kegiatan penambangan. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian bersifat eksploratif melalui pendekatan rumus dalam penyelesaian masalah. Tujuan penelitian mengevaluasi ketersediaan jumlah alat angkut, menghitung faktor keserasian alat mekanis, dan menghitung ketercapaian produksi terhadap ketersediaan jumlah alat angkut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 unit alat angkut yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan terhadap waktu edar alat angkut tanpa waktu tunggu sebesar 896 detik dan waktu loading alat gali ketika memuat batubara ke dalam alat angkut sebesar 306 detik. Nilai match factor alat mekanis terhadap 3 unit Nissan CWB 450 dalam melayani Excavator Caterpillar 320D diperoleh sebesar 0.86 yang menunjukkan MF < 1, maka alat muat akan menunggu sedangkan alat angkut akan bekerja penuh. Pencapaian produksi pada kegiatan penambangan batubara diperoleh 14.106,37 ton/bulan (71%) terhadap target produksi sebesar 20.000 ton/bulan. Perlu evaluasi terhadap sikronisasi alat mekanis yang beroperasi dilapangan, sehingga alat angkut yang digunakan dapat digunakan secara efisien dan efektif dalam penggunaannya