Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI DEGREASING DAN WAKTU ANODIZING TERHADAP LAJU KEAUSAN DAN KETAHANAN AUS Suprapto, Agus; Suyatno, Agus
Jurnal Teknik Mesin TRANSMISI Vol 9, No 1 (2013): Edisi Pebruari 2013
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v9i1.4592

Abstract

Banyak komponen otomotif maupun industri yang bekerjanya bergesekan antara komponen yang satu dengan lainnya sehingga terjadi keausan. Hal ini berdampak pada : biaya maintenance menjadi membengkak, Pengujian yang dilakukan dalam hal ini uji aushasil anodizing dengan variasi waktu pencelupan dengan berbagai komposisi cairan pembakar (degreasing), sedangkan spesimen yang digunakan adalah Al 6082.Hasil anodizing, Ketahanan aus terendah sebesar 22, 542 % berbanding terbalik dengan laju keausan tertinggi sebesar 0,00026 g/s pada komposisi degreasing: Phosphor : 75 % ; H2SO4 : 20 %; HNO3 : 5 % dengan waktu anodizing 10 menit. Laju keausan (rate wear) semakin rendah maka ketahanan aus semakin tinggi, dan waktu anodizing semakin lama maka ketahanan ausnyasemakin meningkat.
PENINGKATAN KEKERASAN FCD – 50 DENGAN PROSES AUSTEMPER,CRYOGENIC AND TEMPER DUCTILE IRON (ACTDI) Suriansyah Sabarudin; Agus Suyatno; Dadang Hermawan
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.656 KB)

Abstract

Perkembangan industri untuk komponen-kompenen mesin semakin meningkat, baik komponen-komponen mesin untuk kendaraan bermotor maupun komponen mesin produksi. Kebutuhan terhadap material baja sampai saat ini masih didominasi oleh baja tulangan, maka dengan ductile cast iron yang telah ditingkatkan kualitasnya, dapat dipakai sebagai mitra baja untuk memenuhi kebutuhan besi baja tulangan. Metode ACTDI merupakan perpaduan antara proses Heat Treatmen, pada proses Austemper dan pendinginan dengan nitrogen cair pada temperature dibawah nol derajat celcius. Pengujian ductile cast iron (FCD-50) yang telah dilakukan pengujian terjadi perubahan karakteristik sifat mekaniknya. Sifat mekanik yang diuji adalah kekerasan dan strukturmikro dengan proses ACTDI yang dimodifikasi kembali variable-variable bebasnya baik yang berkaitan dengan holding time pada proses austemper maupun pada proses pendinginan cryogenic.dan temper. FCD-50 modifikasi setelah diaustemper benda uji dimasukkan ke dalam tabung cairan nitrogen dengan waktu 48 jam, 96 jam dan 144 jam. Hasil dari proses perendaman dan pengujian didapatkan Pengujian kekerasan FCD-50 dengan perendaman selama 96 jam didapatkan nilai rata-rata sebesar 28.18 HRC lebih baik tanpa perlakuan (As-Cast), Peningkatan kekerasan pada spesimen FCD-50 karena jumlah martensit lebih banyak daripada yang terjadi pada proses tanpa perlakuan (As-Cast).
PEMANFAATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO SEBAGAI CHARGER SMARTPHONE Muhammad Agus Sahbana; Agus Suyatno
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2018 "Inovasi IPTEKS untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.134 KB)

Abstract

Kebutuhan listrik dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pengembangan teknologi free energy perlu dikembangkan untuk menutupi pesatnya peningkatan kebutuhan listrik. Salah satu yang dapat dikembangkan adalah teknologi pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang memanfaatkan aliran air sebagai sumber tenaga listrik. Pemanfaatan listrik dalam skala kecil sering digunakan sebagai charger smartphone. Untuk membuat charger smartphone menggunakan teknologi mikrohidro diperlukan alat dan bahan meliputi akrilik, gerinda, lem tembak, fan laptop, motor DC, mur & baut, dioda rectifier, kapasitor, buck converter, resistor, LED, port USB female, kabel, solder, dan timah. Pada penelitian ini menggunakan turbin dengan diameter 12 Cm dengan 4 jenis sudu yaitu sudu lurus tertutup, radius, lurus terbuka dan segitiga. Pada setiap sudu diuji pada ketinggian jatuhan air 20 Cm, 40 Cm, 60 Cm, dan 80 Cm. Hasil dari penelitian adalah Sudu yang paling baik digunakan pada mikrohidro ini adalah sudu radius (3,25 V pada ketinggian 80 Cm), yang kedua sudu segitiga (3,22 V pada ketinggian 80 Cm), yang ketiga sudu lurus terbuka (2,75 V pada ketinggian 80 Cm), dan yang terahir sudu lurus tertutup (2,55 V pada ketinggian 80 Cm).