Pendahuluan: Bencana non alam yang disebabkan oleh Corona Virus atau COVID-19 telah berdampak meningkatnya jumlah korban dan kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah yang terkena bencana, serta menimbulkan implikasi pada aspek sosial ekonomi yang luas di Indonesia Wanita hamil lebih beresiko dalam penularan penyakit menular seperti Covid-19 baik secara fisilogis maupun psikologis. Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan antisipasi yang tepat dalam pertolongan persalinannyaTujuan: Mengetahui hubungan paritas, umur dan usia kehamilan dengan jarak kunjungan antenatal care selama pandemi Covid 19Metode: merupakanpenelitian deskriptif korelatif, dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling pada tempat penelitian selama bulan Mei 2020. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji statistik chi squareHasil: Hasil penelitian menunjukkan dari 35 responden yang ada bahwa 65,7% merupakan primipara, 91,4% berumur 20-35 tahun, dan 54,3% memiliki usia kehamilan ≥ 37 minggu. Kunjungan antenatal care responden 80% berjarak 1 pekan. Analisis bifariat menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara paritas, umur dan usia kehamilan dengan jarak kunjungan antenatal care selama pandemi Covid 19 dengan nilai α >0,05. Pada variabel paritas nilai alfa 0,88, variabel umur 0,66 dan pada variabel usia kehamilan 0,241. Kunjungan antenatal care tidak dipengaruhi oleh paritas, umur dan usia kehamilan. Hal tersebut dimungkinkan ibu hamil merasa bahwa kesehatan ibu dan janin selama hamil dianggap penting sehingga tetap melakukan kunjungan sesuai jadwal. Selain itu kesiapan BPM dalam mencegah penyebaran covid sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan dapat dimungkinkan membuat responden nyaman dan tidak merasa takut untuk melakukan kunjungan antenatal care.Kata Kunci: Paritas, Umur, Usia kehamilan, ANC dan Covid-19