Setyowati, Fitri Andriani
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Faktor Penyebab Kemiskinan di Kabupaten Wonosobo Berdasarkan Klasifikasi Perkotaan dan Perdesaan Setyowati, Fitri Andriani; Melati, Inaya Sari
Economic Education Analysis Journal Vol 9 No 3 (2020): Economics Education Analysis Journal
Publisher : Department of Economics Education, Faculty of Economics, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eeaj.v9i3.42413

Abstract

Permasalahan kemiskinan masih menjadi perhatian yang serius mengingat tingginya tingkat kemiskinan di beberapa provinsi di Indonesia yaitu diatas 10% pada tahun 2017. Kemiskinan di Pulau Jawa masih tergolong tinggi, yang pertama terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, diikuti Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Jawa Timur sedangkan Provinsi Jawa Barat, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Banten tergolong rendah di bawah 10%. Kabupaten Wonosobo sebagai predikat kabupaten termiskin di Jawa Tengah dengan persentase penduduk miskin sebesar 20,32%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dasar dan tingkat pengangguran terbuka berdasarkan klasifikasi perkotaan dan perdesaan terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik secara nasional maupun di Kabupaten Wonosobo, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo, serta Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Transmigrasi Kabupaten Wonosobo. Metode analisis menggunakan deskriptif kuantitatif dan analisis inferensial regresi linear berganda. Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh faktor tersebut menggunakan data cross section dengan EViews 9. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa pendidikan, pendidikan di perdesaan, serta pengangguran berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo. Sedangkan pendidikan di perkotaan, pengangguran di perkotaan dan pengangguran di perdesaan tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo.
Identifikasi Faktor Penyebab Kemiskinan di Kabupaten Wonosobo Berdasarkan Klasifikasi Perkotaan dan Perdesaan Setyowati, Fitri Andriani; Melati, Inaya Sari
Economic Education Analysis Journal Vol 9 No 3 (2020): Economic Education Analysis Journal
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eeaj.v9i3.42413

Abstract

Permasalahan kemiskinan masih menjadi perhatian yang serius mengingat tingginya tingkat kemiskinan di beberapa provinsi di Indonesia yaitu diatas 10% pada tahun 2017. Kemiskinan di Pulau Jawa masih tergolong tinggi, yang pertama terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, diikuti Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Jawa Timur sedangkan Provinsi Jawa Barat, Provinsi DKI Jakarta, dan Provinsi Banten tergolong rendah di bawah 10%. Kabupaten Wonosobo sebagai predikat kabupaten termiskin di Jawa Tengah dengan persentase penduduk miskin sebesar 20,32%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dasar dan tingkat pengangguran terbuka berdasarkan klasifikasi perkotaan dan perdesaan terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik secara nasional maupun di Kabupaten Wonosobo, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo, serta Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Transmigrasi Kabupaten Wonosobo. Metode analisis menggunakan deskriptif kuantitatif dan analisis inferensial regresi linear berganda. Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh faktor tersebut menggunakan data cross section dengan EViews 9. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa pendidikan, pendidikan di perdesaan, serta pengangguran berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo. Sedangkan pendidikan di perkotaan, pengangguran di perkotaan dan pengangguran di perdesaan tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo.
Obama Ciput (Community Based Management of Krucil’s Puppets Entrepreneur) Strategi Melestarikan Kesenian Wayang Krucil melalui Program One Village One Product di Kabupaten Blora Setyowati, Fitri Andriani; Amanah, Amanah; Warmih, Warmih; Oktarina, Nina
Jurnal Abdimas Vol 23, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v23i1.14983

Abstract

Indonesia memiliki potensi kesenian yang luar biasa salah satunya kesenian wayang krucil. wayang krucil merupakan jenis wayang yang terbuat dari kombinasi antara kayu dan kulit sapi yang berasal dari Kabupaten Blora, memiliki ukuran lebih kecil dari wayang golek dan wayang kulit. Namun sampai saat ini wayang krucil tidak terkenal sebagaimana wayang golek dan wayang kulit Cirebon serta keberadaan wayang krucil berada didalam 75 jenis wayang yang hampir punah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena jumlah pembeli wayang krucil semakin menurun sehingga banyak pengusaha wayang krucil tidak aktif lagi menjalankan usahanya. Selain itu disebabkan karena generasi muda telah mengenal kesenian dan budaya dari luar dan mulai meninggalkan kesenian tradisional, hal ini membuktikan bahwa perlu adanya tindakan serius dari pemuda khususnya dari pemerintah melakukan upaya untuk tetap melestarikan kesenian yang membuat Kabupaten Blora  tetap terkenal sebagai kabupaten yang memiliki wayang uniknya. Oleh karena itu penulis mengajukan gagasan “OBAMA CIPUT” (Community Based Management of Krucil’s Puppets Entrepreneur): Strategi Melestarikan Kesenian Wayang Krucil Melalui Program One Village One Product di Kabupaten Blora. Community Based Management of Krucil’s Puppets Entrepreneur merupakan pengelolaan berbasis masyarakat yang dilakukan oleh para pengusaha wayang krucil dimana masyarakat lokal terlibat secara aktif dalam proses pelestarian dan pengelolaan kesenian wyang krucil yang bertempat di Desa Klopodhuwur. Dengan adanya Community Based Management of Krucil’s Puppets Entrepreneur diharapkan kesenian wayang krucil akan tetap terjaga karena setiap minggunya masyarakat Desa Klopodhuwur akan dilatih untuk membuat wayang krucil dengan bentuk dan corak yang beranekaragam, dalam hal ini nilai guna wayang krucil tidak hanya sebagai media hiburan tetapi juga dapat digunakan sebagai inverior rumah tangga serta media pembelajaran yang menarik. Desa Klopodhuwur merupakan sebuah desa yang memiliki kelompok Suku Samin, keberadaan Suku Samin membuat daya tarik wisatawan untuk datang dan melihat kehidupan Suku Samin. Adanya wisatawan yang berkunjung di Desa Klopodhuwur sebagai salah satu strategi pemasaran wayang krucil karena para wisatawan yang ingin membeli oleh-oleh wayang krucil dapat langsung membeli di pusat penjualan wayang krucil di Desa Klopodhuwur. Hal ini akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung lebih lama di Kabupaten Blora. Dengan strategi tersebut, akan berdampak kepada tempat-tempat wisata lain yang ada di Blora untuk dikunjungi para wisatawan sehingga akan meningkatkan perekonomian Kabupaten Blora dan akhirnya akan terwujud Indonesia berdaulat