Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor Prediktif Efektifitas Edukasi Farmasis pada Masa Pandemi COVID-19 melalui Media Leaflet terhadap Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di Puskesmas Sedayu 1 Bantul Nurul Kusumawardani; Mirzaliana Mirzaliana; Wahyuningsih Wahyuningsih; Mahfud Mahfud
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Edisi Khusus: RAKERDA, SEMINAR, PD IAI JATENG 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v0i0.14536

Abstract

Quality of life (QoL) assessment related to health is one of the therapeutic outcomes that can determine the goal of treatment. This study aims to determine the effectiveness of pharmacist education using leaflet media during the COVID-19 pandemic and its predictive factors for the quality of life of uncomplicated primary hypertension patients at Sedayu 1 Public Health Center, Bantul. The method used was quasi-experimental with pre-test and post-test with control group design. The sampling technique was purposive sampling in July-September 2020, until the end of the study, there were 90 respondents who were divided into control and treatment groups. The treatment given was in the form of education with leaflet media on the 1st day of the pretest and post-test evaluation on the 31st day. Instruments measuring the quality of life by WHOQoL-BREF. Statistical analysis of the basic characteristics of the respondents and the effectiveness of education were presented descriptively and were analyzed using the Wilcoxon and Mann-Whitney tests (α=95%, p-value0,050 statistically significant). Predictor factors of quality of life are known based on binary logistic regression modeling. The results of this study indicate that there is a significant effect of pharmacist education on quality of life in one of the psychological domains based on the mean value of the transformed score (p-value=0,003), as well as the overall domain in the control group compared to the intervention group (66.29±3.54 and 68.04±2.86., p-value=0.025), with a positive quality of life percentage of 46.70% and 53.30%, respectively. The main predictive factor that most influenced respondent low QoL during the COVID-19 pandemic is control blood pressure (odds ratio [OR]=2.75;95%CI = 1.12–6,87; p-value=0.030). This research shows that the role of the pharmacist is very important in improving the quality of life of people with hypertension, that it will have an impact on reducing hypertension morbidity and mortality, especially during the COVID-19 pandemic. 
Pelaksanaan Standar Prosedur Operasional Pemasangan Gelang Identitas Pasien Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Ruang Penerimaan Pasien Rawat Inap Mahfud Mahfud
Indonesian Journal of Hospital Administration Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijhaa.2019.2(1).31-40

Abstract

Salah satu Identifikasi pasien, yaitu dengan pemberian gelang identitas dilakukan sejak pasien masuk rumah sakit. Identifikasi pasien secara pasti harus dilakukan supaya terhindar dari kesalahan yang berakibat fatal bagi keselamatan pasien. Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan standar prosedur operasional pemasangan gelang identitas pasien dengan kepuasan pasien di ruang penerimaan pasien rawat inap. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan data menggunakan accidental sampling dengan responden sebanyak 75 orang. Uji statistik yang digunakan adalah Kendal tau. Hasil penelitian ini menunjukkan responden dengan sebagian besar pelaksanaan SPO pemasangan gelang identitas pasien di ruang PPRI berada dalam kategori baik yaitu sebanyak 32 orang (42,7%) serta kepuasan pasien sebagian besar kategori puas yaitu sebanyak 42 orang (56,0%). Hasil analisa bivariat pada uji statistik dengan menggunakan kendal tau menunjukkan nilai p-value sebesar p=0,000 dan nilai korelasi sebesar r=0,386. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan SPO pemasangan gelang identitas pasien dengan kepuasan pasien. Kata Kunci: kepuasan pasien, keselamatan pasien, identifikasi pasien
Pengetahuan dan Beban Kerja Perawat Berhubungan Dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Bangsal Penyakit Dalam dan Bedah Nursynta Kimalaha; Mahfud Mahfud; Anggi Napida Anggraini
Indonesian Journal of Hospital Administration Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijhaa.2018.1(2).79-88

Abstract

Salah satu upaya dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan yaitu dengan melakukan pendokumentasian proses asuhan keperawatan. Penyebab terjadinya hal tersebut karena kurangnya pengetahuan dan beban kerja perawat yang berlebih. Penelitian ini dilakukan untuk Mengetahui hubungan pengetahuan dan beban kerja perawat dengan kelengkapan pengisian dokumentasi asuhan keperawatan di RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitiancross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat dibangsal Penyakit Dalam dan Bedah di RSUD Dr.Tjitrowardojo Purworejo yang berjumlah 65 perawat. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian untuk pengetahuan dan beban kerja menggunakan kuesioner dan kelengkapan asuhan keperawatan menggunakan observasi. Data menggunakan uji statistik chi square. Hasil Penelitian didapatkan bahwa perawat dengan pengetahuan baik dalam mengisi dokumentasi asuhan keperawatan dalam kategori lengkap sejumlah 33 perawat (50,77%). Menunjukkan bahwa ada hubungan yang diperoleh hasil p=0.001 (p<0,05) berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan, dan perawat dengan beban kerja tinggi dalam mengisi dokumentasi asuhan keperawatan kurang lengkap sejumlah 20 perawat (30,77%), dan diperoleh hasil p=0.002 (p<0,05). Kesimpulanya ada hubungan antara beban kerja dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan.Kata Kunci: Pengetahuan, Beban Kerja, Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Lama Waktu Tunggu Persiapan Tim Berhubungan dengan Kecemasan Pasien Gangguan Jantung yang akan Dilakukan Trans Esophageal Echocardiography di Ruang Echo Mahfud Mahfud; Sri Merdila W
Indonesian Journal of Hospital Administration Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijhaa.2020.3(2).53-60

Abstract

AbstrakUpaya menegakkan diagnosis atau kepentingan terapi pada penderita penyakit jantung dapat dilakukan pemeriksaan yang bersifat non invasive maupun invasif. Salah pemeriksaannya adalah Trans Esophageal Echocardiography (TEE). Kecemasan dapat timbul saat tindakan TEE. Kecemasan yang meningkat pada saat tindakan TEE dapat mempengaruhi proses, kualitas dan. Waktu tunggu adalah salah satu bagian dari faktor yang mempengaruh kecemasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama waktu tunggu persiapan tim dengan kecemasan pada pasien yang akan dilakukan tindakan TEE. Metode yang di gunakan adalah kuantitatif berupa studi korelasi  dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel 31 responden dengan tehnik pengambilan yaitu accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan kuesioner kecemasan Zung-Self  (SRAS). Hubungan antara kedua variabel dianalisis dengan uji korelasi Pearson. Hasil Uji korelasi antara perubahan tekanan darah dengan lama waktu tunggu memiliki hubungan signifikan (p=0,023) dengan keeratan sedang (r = 0,408), sedangkan Hasil uji korelasi antara lama waktu tunggu dengan skor cemas menunjukkan nilai p = 0,477(p>0,05) dengan koefisien korelasi (r) = 0,133. Peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara lama waktu tunggu persiapan tim dengan kecemasan pasien yang akan dilakukan tindakan TEE.  
Kepatuhan Menggunakan Alat Pelindung Diri Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) di Kamar Bedah Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Perawat di Masa Pandemi Covid-19 di Gedung Bedah Sentral Mahfud Mahfud; Tri Wahyulianto
Indonesian Journal of Hospital Administration Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/ijhaa.2021.4(1).6-11

Abstract

Peningkatan pandemi COVID-19 saat ini mengakibatkan kecemasan bagi petugas medis diseluruh dunia, tidak terkecuali pada tenaga medis khususnya perawat di kamar bedah Gedung Bedah Sentral.Untuk memutus penyebaran COVID-19 ini, rumah sakit telah menerapkan prosedur penanganan pasien COVID-19 sesuai Standar Operasional Prosedur. Namun demikian, lolosnya pasien positif COVID-19 masuk ke kamar operasi ini menyebabkan munculnya kecemasan pada tenaga kesehatan khususnya perawat yang bertugas di kamar operasi Gedung Bedah Sentral. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara tingkat kepatuhan dalam menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) di kamar bedah dengan tingkat kecemasan perawat di masa pandemi COVID-19.  Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik observasional (non eksperimen) dengan rancangan penelitian studi potong lintang/cross sectional. Tehnik pengambilan sampel total sampling, dengan populasi 70 sampel yang diambil adalah 68 responden 2 responden tidak masuk kirteria dikarenakan STR sudah habis masa berlkakunya. Hasil uji cross sectional bahwa p=0,00 (p<0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kepatuhan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur dengan tingkat kecemasan perawat pada masa pandemi covid 19 di Gedung Bedah Sentral. Tingkat kepatuhan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur tidak memiliki hubungan dengan tingkat kecemasan perawat pada masa pandemi covid 19 di Gedung Bedah Sentral.Kata Kunci: COVID-19; kecemasana; kepatuhan; perawat; COVID-19; Anxiety; Compliance; Nurses
The Relationship of Nurse’s Workload and Caring in Internal Disease Ward and Surgery Ward in Regional Public Hospital Gilang Ramadhan; Mahfud Mahfud; Zulpahiyana Zulpahiyana
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 6, No 1 (2018): MARET 2018
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.186 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2018.6(1).65-71

Abstract

Background: Caring is the efforts conducted by nurses to be close with the client to provide appropriate interventions in accordance with the problems experienced. One that causes bad nurses' caring behaviors is their workload that is not balanced. Workload is all activities undertaken by nurses during their duties in a nursing unit. Research Objective: To find out the correlation between workload and nurses' caring behaviors in internal disease ward and surgical ward of Dr. Tjitrowardojo Regional Public Hospital, Purworejo. Research Method: This research was a quantitative research using cross sectional design. The population in this study were all nurses working in Internal Disease Ward and Surgical Ward of Dr. Tjitrowardojo Regional Public Hospital, Purworejo. The total sample was 65 using total sampling technique. The research instruments for workload was using NASA-TLX questionnaire and for nurses' caring behaviors was using a questionnaire. The data processing was using Kendall's tau statistical test. Research Results: The results showed that the majority of respondents with a high workload implemented caring behaviors in the category of enough by 19 respondents (29.2%), while the respondents with very high workload implemented caring behaviors in the category of less by 9 respondents (13.8%). The Kendall's tau analysis showed the results of p = 0.000 (p < 0.05) and r = -0.618, meaning that there was a correlation between workload and nurses' caring behaviors in internal disease ward and surgical ward of Dr. Tjitrowardojo Regional Public Hospital, Purworejo with strong correlation and negative correlation, meaning that the higher the workload, then the lower the caring behaviors. Conclusion: There was a correlation between workload and nurses' caring behaviors in internal disease ward and surgical ward of Dr. Tjitrowardojo Regional Public Hospital, Purworejo