Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENANGGULANGAN MASALAH BANJIR DAN PENGOLAHAN SAMPAH MANDIRI DENGAN METODE TAKAKURA (DESA BERBEK KECAMATAN WARU SIDOARJO) zuraidah, safrin; sujatmiko, bambang; bustamin, maulidyah octaviani
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 2 No 2 (2019): Januari
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v2.i2.a1754

Abstract

Waste has become a problem that is really worrying everywhere. If you pay close attention, there are indeed a number of factors that cause waste problems to become serious. First, population growth. Second, more and more instant food with plastic packaging. Third, the habit of littering, the habit of consuming instant food in packaging, to the habit of throwing garbage without sorting between organic and non-organic waste will damage the ecosystem. The same problem is also experienced by Berbek Village in Sidoarjo Regency, the problem of waste and flooding that is always faced by the city cannot only be the responsibility of the government, but the community as one of the producers of household waste should always help reduce the amount of waste. Thisneeds to provide an understanding to the community of environmental concerns, especially regarding household waste management and water conservation for the future based on water conservation. The results achieved from this activity are that the village community is aware of and understands the importance of a clean environment, there is no garbage scattered, puddles or floods can be reduced, and are able to practice independent waste management methods.
Pengaruh Variasi Komposisi Campuran Mortar Terhadap Kuat Tekan Zuraidah, Safrin; Hastono, Budi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol 1 No 1: March 2018
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v1i1.801

Abstract

Di Indonesia khususnya penggunaan mortar sudah sangat populer. Dimana dalam membangun sebuah konstruksi beton, mortar selalu digunakan sebagai bagian dari sebuah konstruksi. Tetapi proses pembuatan campuran mortar terkadang masyarakat kurang benar dalam membuat campuran jika ditinjau dari segi ekonomis dan kualitasnya. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pengaruh variasi komposisi campuran mortar terhadap kuat tekan, dengan dua sampel jenis semen. Mortar menggunakan mortar dari Semen Gresik dan dari Semen Holcim tanpa bahan tambahan lain. penelitian menunjukan bahwa semakin bertambahnya komposisi pasir  maka kuat tekan mortar semakin menurun. Dimana kuat tekan mortar pada umur 28 hari untuk variasi komposisi campuran dengan menggunakan Semen Gresik  1:4 sebesar 9,5 Mpa; 1:5 sebesar 11,68 Mpa; 1:6 sebesar 7,86 Mpa dan 1:7 sebesar 5,31.sedangkan nilai kuat tekan untuk mortar yang menggunakan Semen Holcim berturut sebesar 13,38 Mpa; 12,95 Mpa; 7,65 Mpa dan 3,19 Mpa. Hasil resapan air pada mortar dengan menambahkan jumlah pasir akan mengakibatkan semakin besar nilai penurunan kuat tekan masing –masing variasi mortar.Sehingga campuran plesteran dinding atau spesi untuk merekatkan keramik lantai dan dinding bangunan sederhana mortar yang direkomendasikan adalah komposisi campuran dengan perbandingan semen:pasir 1:5 untuk Semen Gresik dan 1:4 dan 1:5 untuk Semen Holcim.
Optimalisasi Profil Baja IWF Pada Konstruksi Bangunan Parkir Sepeda Motor 4 Lantai (Studi Kasus Gedung Spazio Tower 2, Surabaya) Santina, Azmi Cindi; Zuraidah, Safrin; Hastono, Budi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol 1 No 2: September 2018
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v1i2.1145

Abstract

Keterbatasan lahan merupakan penyebab pembangunan pada saat ini dibangun vertikal, begitu pula dengan pembangunan tempat parkir sepeda motor lantai 4 gedung Spazio Tower 2 dengan menggunakan struktur baja. Namun pembangunan tersebut dirasa belum optimal, sehingga perlu direncanakan ulang pemilihan profil baja IWF yang paling optimal pada struktur portal (balok dan kolom) serta tetap dapat menahan beban-beban dalam yang terjadi.Dalam pengoptimalisasian ini perhitungan mengacu pada Spesifikasi untuk Banguna Gedung Baja Struktural (SNI 1729:2015), dan pembebanan mengacu pada Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung  (PPURG 1987) serta pembebanan gempa mengacu pada Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung  (SNI 1726-2002) dengan menggunankan permodelan 2D pada analisis struktur menggunakan SAP2000.Berdasarkan hasil analisis struktur dan perencanaan ulang profil baru pada struktur portal pembangunan tempat parkir sepeda motor 4 lantai dihasilkan profil IWF yang optimal untuk komponen balok memanjang menggunakan  IWF 400 x 200 x 7 x 11, komponen balok melintang  menggunakan IWF 350 x 175 x 6 x 9 dan pada kolom baik memanjang maupun melintang menggunakan IWF 350 x 350 x 10 x 16. Dengan presentase pengurangan pada dimensi sebesar 33% dari eksisting, 45,1 % pada momen nominal terfaktor dan 2,1% pada kuat tekan nominal dibandingkan kondisi eksisting.
Kajian Desain Struktur Beton Bertulang Dengan Struktur Baja (Studi Kasus Pada Pembangunan Gedung H Unitomo) Batak, Inggrid Loiza; Zuraidah, Safrin; Hastono, Budi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol 2 No 2: September 2019
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v2i2.1962

Abstract

Recently, a structure that is generally applied to the construction of multi-storey buildings is reinforced concrete structure. Structural steel is rarely used nowadays, yet in fact, the steel structures are still able to compete with reinforced concrete structures. Therefore, this study aims to determine the exact profile dimensions and the comparison of material prices between steel structures and reinforced concrete structures for columns and beams in redesigning H Building of Dr. Soetomo University, Surabaya. The WF profile steel will be used in this redesigning project. The structure is modeled using AutoCAD, and then imported into SAP2000 software. Modeling structure consists of columns, primary beams and secondary beams. The loads reviewed from the design are dead load, live load, wind load and seismic load. From the results of design review obtained, the overall strength of structure rearrangement is safe and it is obtained the beam profile dimensions of B1 WF 600x200x12x20, B2 WF 400x300x9x14 profile, B3 WF 400x300x9x14 profile, B4 WF 350x200x8x12 profile, and B5 WF 175x125x 5.5x8 profile, K1 WF 400x400x18x28 column profile, and K2 WF 400x400x21x21 column profile. The use of steel structures as a substitute for reinforced concrete structures for columns and beams in the building is a way more expensive with the percentage of steel structure 149.13% more expensive than reinforced concrete structure.
Pengaruh Variasi Komposisi Campuran Mortar Terhadap Kuat Tekan Zuraidah, Safrin; Hastono, Budi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol. 1 No. 1: March 2018
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v1i1.801

Abstract

Di Indonesia khususnya penggunaan mortar sudah sangat populer. Dimana dalam membangun sebuah konstruksi beton, mortar selalu digunakan sebagai bagian dari sebuah konstruksi. Tetapi proses pembuatan campuran mortar terkadang masyarakat kurang benar dalam membuat campuran jika ditinjau dari segi ekonomis dan kualitasnya. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pengaruh variasi komposisi campuran mortar terhadap kuat tekan, dengan dua sampel jenis semen. Mortar menggunakan mortar dari Semen Gresik dan dari Semen Holcim tanpa bahan tambahan lain. penelitian menunjukan bahwa semakin bertambahnya komposisi pasir  maka kuat tekan mortar semakin menurun. Dimana kuat tekan mortar pada umur 28 hari untuk variasi komposisi campuran dengan menggunakan Semen Gresik  1:4 sebesar 9,5 Mpa; 1:5 sebesar 11,68 Mpa; 1:6 sebesar 7,86 Mpa dan 1:7 sebesar 5,31.sedangkan nilai kuat tekan untuk mortar yang menggunakan Semen Holcim berturut sebesar 13,38 Mpa; 12,95 Mpa; 7,65 Mpa dan 3,19 Mpa. Hasil resapan air pada mortar dengan menambahkan jumlah pasir akan mengakibatkan semakin besar nilai penurunan kuat tekan masing –masing variasi mortar.Sehingga campuran plesteran dinding atau spesi untuk merekatkan keramik lantai dan dinding bangunan sederhana mortar yang direkomendasikan adalah komposisi campuran dengan perbandingan semen:pasir 1:5 untuk Semen Gresik dan 1:4 dan 1:5 untuk Semen Holcim.
Optimalisasi Profil Baja IWF Pada Konstruksi Bangunan Parkir Sepeda Motor 4 Lantai (Studi Kasus Gedung Spazio Tower 2, Surabaya) Santina, Azmi Cindi; Zuraidah, Safrin; Hastono, Budi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol. 1 No. 2: September 2018
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v1i2.1145

Abstract

Keterbatasan lahan merupakan penyebab pembangunan pada saat ini dibangun vertikal, begitu pula dengan pembangunan tempat parkir sepeda motor lantai 4 gedung Spazio Tower 2 dengan menggunakan struktur baja. Namun pembangunan tersebut dirasa belum optimal, sehingga perlu direncanakan ulang pemilihan profil baja IWF yang paling optimal pada struktur portal (balok dan kolom) serta tetap dapat menahan beban-beban dalam yang terjadi.Dalam pengoptimalisasian ini perhitungan mengacu pada Spesifikasi untuk Banguna Gedung Baja Struktural (SNI 1729:2015), dan pembebanan mengacu pada Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung  (PPURG 1987) serta pembebanan gempa mengacu pada Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung  (SNI 1726-2002) dengan menggunankan permodelan 2D pada analisis struktur menggunakan SAP2000.Berdasarkan hasil analisis struktur dan perencanaan ulang profil baru pada struktur portal pembangunan tempat parkir sepeda motor 4 lantai dihasilkan profil IWF yang optimal untuk komponen balok memanjang menggunakan  IWF 400 x 200 x 7 x 11, komponen balok melintang  menggunakan IWF 350 x 175 x 6 x 9 dan pada kolom baik memanjang maupun melintang menggunakan IWF 350 x 350 x 10 x 16. Dengan presentase pengurangan pada dimensi sebesar 33% dari eksisting, 45,1 % pada momen nominal terfaktor dan 2,1% pada kuat tekan nominal dibandingkan kondisi eksisting.
Kajian Desain Struktur Beton Bertulang Dengan Struktur Baja (Studi Kasus Pada Pembangunan Gedung H Unitomo) Batak, Inggrid Loiza; Zuraidah, Safrin; Hastono, Budi
Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil Vol. 2 No. 2: September 2019
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jprs.v2i2.1962

Abstract

Recently, a structure that is generally applied to the construction of multi-storey buildings is reinforced concrete structure. Structural steel is rarely used nowadays, yet in fact, the steel structures are still able to compete with reinforced concrete structures. Therefore, this study aims to determine the exact profile dimensions and the comparison of material prices between steel structures and reinforced concrete structures for columns and beams in redesigning H Building of Dr. Soetomo University, Surabaya. The WF profile steel will be used in this redesigning project. The structure is modeled using AutoCAD, and then imported into SAP2000 software. Modeling structure consists of columns, primary beams and secondary beams. The loads reviewed from the design are dead load, live load, wind load and seismic load. From the results of design review obtained, the overall strength of structure rearrangement is safe and it is obtained the beam profile dimensions of B1 WF 600x200x12x20, B2 WF 400x300x9x14 profile, B3 WF 400x300x9x14 profile, B4 WF 350x200x8x12 profile, and B5 WF 175x125x 5.5x8 profile, K1 WF 400x400x18x28 column profile, and K2 WF 400x400x21x21 column profile. The use of steel structures as a substitute for reinforced concrete structures for columns and beams in the building is a way more expensive with the percentage of steel structure 149.13% more expensive than reinforced concrete structure.