Kristopher, Fredo
Staff Ruang Baca Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH VARIASI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) BERTULANGAN BAJA Kristopher, Fredo; Nuralinah, Devi; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.165 KB)

Abstract

Self Compating Concrete (SCC) atau beton memadat sendiri adalah sebuah inovasi dalam teknologi pembuatan beton yang tidak memerlukan proses pemadatan untuk menempati bekistingnya. Pada penelitian ini pembuatan SCC digunakan untuk memanfaatkan potensi material agregat kasar daur ulang atau biasa disebut RCA (Recylcled Coarse Aggregate). Variasi yang digunakan adalah variasi balok SCC 100% agregat kasar daur ulang dan balok SCC 0% agregat kasar daur ulang atau bisa disebut balok SCC normal. Balok memiliki tulangan utama 2-Ø12. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian filling ability, kuat tekan beton, dan kuat lentur beton. Filling ability SCC diukur menggunakan metode pengujian slump flow test. Pengujian kuat tekan beton dilakukan untuk mendapatkan kuat tekan aktual dari balok. Dari pengujian kuat lentur didapatkan beban ultimit dan lendutan aktual balok. Hasil penelitian yang didapatkan adalah substitusi agregat kasar daur ulang pada balok SCC tidak berpengaruh terhadap kuat lentur balok. Jika dibandingkan dengan balok SCC normal, kuat lentur balok SCC agregat daur ulang yang sebesar 1470 Kgm memiliki prosentase  penurunan sebesar 4,8%. Dilihat dari lendutannya, substitusi agrgeat kasar daur ulang pada balok SCC tidak berpengaruh. Jika dibandingan dengan balok SCC normal, lendutan yang terjadi pada balok SCC agregat daur ulang sebesar 7,085 mm memiliki prosontase penurunan sebesar 42,14%. Ini dikarenakan balok SCC normal memiliki fase plastis lebih besar seiring dengan kemampuan balok mengalami deformasi. Kata kunci : Balok, kuat lentur, lendutan, SCC, dan agregat daur ulang.