Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Implikasi Konsep Dan Desain Kurikulum Dalam Tugas Pembinaan Warga Jemaat Simanjuntak, Junihot M.
Jurnal Jaffray Vol 12, No 2 (2014): Jurnal Jaffray Volume 12 No. 2 Oktober 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya para pendidik Kristen memahami konsep dan desain kurikulum dalam kaitannya dengan tugas pembinaan jemaat dan memaknainya sebagai tugas yang mendesak. Memakai metode deskriptif-analitis, penulis memaparkan konsep pembinaan warga jemaat, konsep dan desain kurikulum dalam pembinaan warga gereja. Hasil studi ini menunjukkan 1) Secara umum konsep pembinaan warga gereja di mana tujuan-tujuan pendidikan Kristen harus dimulai dari penegasan tentang Allah yang diperkenalkan melalui Kristus dalam Alkitab; 2) Konsep dan desain kurikulum dalam pembinaan warga gereja, dengan menyimak begitu banyak segi dari peran kurikulum, maka gereja tidak mungkin lagi mengabaikan tugas ini. Maka guru PAK di sekolah dan perguruan tinggi juga harus memikirkan pengembangan kurikulum. Salah satu aspek penting dari guru berkompetensi ialah kemampuannya dalam memahami, mengelola kurikulum dan pembelajaran. Di gereja, para pengerja dan pemimpinnya harus belajar merencanakan dan mengembangkan kurikulum pelayanan berbagai kategori dan kelompok warga gereja.Kata-kata kunci: konsep, desain, kurikulum, tugas, pembinaan, gereja, warga jemaatThis article aims to explain the importance for Christian educators to understand the concept and design of curriculum in relationship to the task of teaching a congregation and understand it as an urgent task.  Using the descriptive-analytic method, the writer explains the concept of teaching a congregation, and the concept and design of curriculum in teaching a congregation.  The results of this study show 1) Generally, concerning the concept of teaching a congregation, the goals of Christian education must begin with the statement about God, who is known through Christ in the Bible; 2) Concerning the concept and design of curriculum in teaching a congregation, including understanding the many-faceted role of curriculum, the church can no longer neglect this task. Accordingly, Christian education teachers both in schools and universities must think about curriculum development. One of the important aspects of a competent teacher is the capability to comprehend, organize curriculum, and teach.  In the church, the staff and leaders must learn how to plan and develop curriculum to minister to the various categories and groups in the congregation. 
Belajar Sebagai Identitas Dan Tugas Gereja Simanjuntak, Junihot M.
Jurnal Jaffray Vol 16, No 1 (2018): Jurnal Jaffray Volume 16, no. 1 April 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v16i1.279

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya belajar dalam kaitannya dengan tugas pembinaan jemaat dan memaknainya sebagai tugas yang mendesak. Memakai metode deskriptif-analitis, penulis memaparkan konsep belajar dalam melalui pendekatan studi Alkitab dengan ilmu-ilmu psikologi sebagai pendukung. Hasil studi ini di dapatkan informasi bahwa 1) Pendidikan Kristen Berbeda dengan pendidikan sekuler yang bercorak humanistik dan naturalistic. 2) Pendidikan Kristen berkonsentrasi pada tugas memahami dan menghayati serta mengkomunikasikan penyataan Allah (God’s revelation) di dalam Alkitab dan di dalam Yesus Kristus. 3) dari studi Alkitab dikemukakan bahwa belajar adalah bagian dari hakikat manusia dan tuntutan dasariah dari Allah untuk mengenal Dia sebagai Tuhan Pencipta dan Penebus umat manusia. 4) Guna membimbing gereja berkembang dalam kehidupan yang dinamis secara spritual, kehadiran gereja yang bersedia belajar sangat diperlukan. Warga jemaat perlu disadarkan bahwa untuk memelihara kadar spiritualitas yang tetap segar, orang percaya senantiasa memerlukan pembelajaran yang jujur, sehat dan benar.This paper aims to describe the importance of learning in relation to the discipling duties of the church and interpret it as an urgent task. Using a descriptive-analytic method, the author explains concepts learned through a Bible study approach and includes discussion on psychology as a supplement. The results of this study in gathering information are that 1) Christian Education is unlike secular education that is inclined toward humanistic and naturalistic thinking. 2) Christian Education is concentrated on the task of understanding and appreciating along with communicating the revelation of God (Gods revelation) in the Bible and in Jesus Christ. 3) From studying the Bible it can be argued that learning is part of human nature and the basic demands of God to know Him as God the Creator and Redeemer of mankind. 4) In order to guide the church in developing spiritually dynamic lives, the presence of churches who are willing to learn is very much needed. The congregation needs to be made aware that to maintain levels of spirituality that will remain fresh and new, believers will continuously need learning that is honest, wholesome and true.
Model Pelatihan Berbasis Produk Untuk Meningkatkan Kinerja Penelitian dan Publikasi Karya Ilmiah Junihot M Simanjuntak; Udin Syaefuddin Sa’ud; Aan Komariah
Jurnal Jaffray Vol 17, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25278/jj71.v17i1.291

Abstract

This paper aims to develop a product-based training model to improve the performance of research, and publication of scientific work. This research was carried out with R & D covering two stages. In the preliminary study phase, a literature review and field survey were conducted on the training models used so far. At the development stage, drafting the model, validation carried out expertand limited field testing were. Data analysis techniques using thedifferent test techniques Mann-Whitney U test. The R & D results show findings: 1) the training model is carried out through analysis, planning, development, implementation, and evaluation; 2) the validity level of the model is in the good category; and 3) the products produced by lecturers, namely the results of research and publication are higher than before using the model.
ROH KUDUS SEBAGAI SUBJECT MATTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KRISTEN Junihot M. Simanjuntak
Diegesis : Jurnal Teologi Vol 4 No 1 (2019): DIEGESIS: JURNAL TEOLOGI
Publisher : Bethel Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46933/DGS.vol3i238-48

Abstract

This paper aims to describe the importance of understanding the role of the Holy Spirit wider, especially in Christian education learning. Wearing a descriptive-analytic method, the author describes the role of the Holy Spirit as the subject matter in Christian Education learning. Results: 1) The Holy Spirit is the Triune God, He is actively present as a subject and as an object that is learned in the learning of Christian Education, it was recognized by the Lord Jesus, the apostles, and fathers, as well as the practitioners of Christian education; 2) The Holy Spirit inhabit Christian teachers and learners to form human beings who have spiritual strength, self-control, the maturation of personality, intelligence, noble character, and skills that are needed.
Pembinaan Kepribadian Berkarakter Kristiani di Sekolah Menengah Atas Kristen Bandung Junihot M. Simanjuntak; Ferry Simanjuntak; Rosani Surbakti
Patria : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1: Maret 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/patria.v4i1.3542

Abstract

Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kemampuan kompetensi sikap peserta didik pada tingkat satuan pendidikan menengah atas, dalam bidang pendidikan karakter, yang diharapkan memberi kontribusi pada peningkatan kualitas belajarnya. Pentingnya kegiatan adalah agar seluruh peserta didik mampu mempresentasikan keteladan hidup sebagai orang beriman ditengah-tengah masyarakatnya sesuai dengan iman yang dianutnya. Pula diharapkan mampu mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Wujud aktivitas ini merupakan pendampingan aktivitas pembinaan kepribadian partisipan didik SMAK Kalam Kudus Mekar Wangi Bandung. Partisipan dalam aktivitas melibatkan guru mata pelajaran Pendidikan Kristen, siswa kelas 12, dan orang tua (wali) siswa. Kegiatan ini dicoba dengan tata cara pendampingan belajar lewat pelatihan serta konseling. Mengunakan metode analisis kualitif dengan Atlas.ti. Hasil aktivitas pendampingan yaitu: 1) Model pembinaan kepribadian yang diterapkan guru jadi lebih bervariatif, 2) Orangtua (wali) partisipan didik bisa mengenali pertumbuhan kepribadian anaknya disekolah sepanjang terletak di luar jam pengawasannya, serta 3) Bertambahnya pengetahuan serta pemahaman untuk partisipan didik tentang berartinya pembinaan kepribadian untuk dirinya sendiri sepanjang ia terletak dalam proses pembelajaran di masa saat ini yang hendak tiba serta seterusnya.
PENDAMPINGAN DALAM PENGEMBANGAN PEMBINAAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMPK BINTANG MULIA MEKAR WANGI BANDUNG SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PENEGUHAN PANGGILAN HIDUP KRISTEN Junihot M. Simanjuntak; Yanto Paulus; Victor Deak; Rivosa Santosa; Anne Yance Pesik; Dede Raminton; Lismawati Waruwu; Riris Ariesta Monalisa Sihite; Tomas Alianus Lafau
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v2i1.199

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah: 1) membantu guru bidang studi pendidikan agama Kristen untuk melakukan tugasnya dalam ruang lingkup sekolah dalam melaksanakan tugas membina peserta didik dalam mengembangkan karakter yang terdapat dalam diri peserta didik, menjadi karakter yang sesuai dengan identitas sebagai remaja Kristen. 2) Mengubah moral peserta didik agar berkualitas, dengan memperbaiki dan mengembangkan karakternya, sehingga ia mengalami pembaharuan dan mampu menjadi generasi bangsa pembaharu untuk orang lain dan lingkungan sekitarnya. Bentuk kegiatan ini adalah pendampingan kegiatan pembinaan karakter peserta didik SMPK Bintang Mulia Mekar Wangi Bandung. Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari: 1) Guru-guru SMPK Bintang Mulia Mekar Wangi Bandung yang berjumlah 15 orang, 2) Perserta didik Kelas 8 dan 9 yang berjumlah 52 orang, 3) Orangtua (wali) peserta didik berjumlah 52 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan metode konseling terjadwal-non formal, demonstrasi, dan latihan. Hasil Kegiatan pendampingan adalah: 1) terjadinya peningkatan kemampuan guru-guru SMPK Bintang Mulia Mekar Wangi Bandung dalam penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan karakter kristiani setelah diberikan pelatihan dan pendampingan; dan 2) terjadinya peningkatan keterampilan guru- guru SMPK Bintang Mulia Mekar Wangi Bandung dalam mengimplementasikan pendidikan karakter bangsa setelah diberikan pendampingan.
PELATIHAN PROGRAM PENDAMPINGAN PESERTA DIDIK DI SMA KRISTEN CITRA BANGSA KUPANG DALAM MELAKSANAKAN PENBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) Junihot M. Simanjuntak; Agus Setio; Arnes Dela Lumban Toruan; Febri Yanti Zebua; Simson Nullik
Jurnal PKM Setiadharma Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal PkM Setiadharma
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.584 KB) | DOI: 10.47457/jps.v2i2.154

Abstract

The objectives of this service are: 1) To review the role of the teacher in planning and implementing distance learning so that it runs effectively in the field according to the plan that has been prepared. 2) Providing distance learning that is of interest to students in accordance with programmed learning. The form of this activity is distance learning assistance for students of Citra Bangsa Christian High School, Kupang. Participants in this activity consisted of: 1) SMA Kristen Citra Bangsa Kupang, and 2) Students in grades X, XI, and XII. This activity is carried out by teaching methods using videos, lectures, discussions and questions and answers. The results of the mentoring activities are 1) an increase in the ability of SMA Kristen Citra Kupang teachers in the preparation of distance learning programs after being given training and mentoring; and 2) there was an increase in the skills of SMA Kristen Citra Kupang teachers in implementing distance learning after being provided with assistance.
Professional Development of Christian Education Teachers Based on Scientific Writing Products to Improve Learning Quality and Career Improvement Assisted Module Junihot M. Simanjuntak; Heriyanto; Marinus Waruwu
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 11 No 3 (2022): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.557 KB) | DOI: 10.23887/jpiundiksha.v11i3.41178

Abstract

Research and publication of scientific papers become the main problems in the professional development of teachers. This aims of this research is to develop sustainable professional teacher through research product-based training models and the publication of scientific papers. It analyses the need for a training management model that can increase the professionalism of Christian education subject teachers who are civil servants to produce scientific papers. This research is using qualitative methods with a Research and Development model approach. The data analysis technique used the Mann-Whitney U test technique. Sources of training data are primary data and secondary data. Primary data was obtained from the interview process of all training participants, and secondary data was obtained based on the analysis of the training module directory, training directory and examples of training product administrators. The results showed the validity level of the training module was in a good category (72%), the results of scientific papers using the IHT module are higher than before using the training module; the product of scientific papers produced by the teacher has met the requirements for promotion; the resulting training product in the form of scientific papers is useful for improving school performance and teacher motivation for higher careers.
DESAIN KURIKULUM PEMBINAAN KAUM MUDA SUATU USULAN DI GEREJA ARJAWINANGUN Johanes Permalemen Tarigan; Junihot Simanjuntak
Jurnal TEDC Vol 14 No 3 (2020): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.354 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membantu para Pembina yang terlibat dalam pelayanan gereja khususnya bidang pendidikan anak muda. Untuk meningkatkan mutu pendidikan digereja, pembinaan yang dilakukan kepada kaum muda harus berdasarkan desain kurikulum yang dirancang sesuai dengan kebutuhan kaum muda. kurikulum merupakan rangkaian kegiatan atau sistem yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai. Melalui desain kurikulum tersebut, diharapkan bahwa setiap kaum muda digereja dapat dibina dengan efektif sehingga menghasilkan produk yang bermanfaat bagi gereja dan sekitar sesuai dengan kebenaran nilainilai Alkitabiah yang relevan dengan zaman masa kini. Kata kunci: kurikulum, pembinaan, gereja
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Nindy Vena Dwijora; Junihot Simanjuntak
Jurnal TEDC Vol 14 No 3 (2020): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.68 KB)

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan landasan teologis dari model pembelajaran inkuiri dalam kaitannya dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Memakai metode deskripsi dan analisa, peneliti mendeskripsikan model pembelajaran inkuiri melalui penyelidikan Alkitab dengan teori pendidikan sebagai pendukung. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa: (1) Berdasarkan study teologis yang dilakukan, penulis memaparkan bahwa Allah sebagai Guru Agung menggunakan model pembelajaran berbasis inkuiri dalam proses pendidikannya dengan Abram menuju tanah Perjanjian. (2) Pembelajaran inkuiri merupakan model pembelajaran yang meletakkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. Siswa aktif dalam merumuskan permasalahan, menyimpulkan hipotesis sementara, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan menarik kesimpulan. (3) Dalam pembelajaran inkuiri guru tidak menjadi center utama pembelajaran, namun guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing dan rekan belajar bagi siswa selama proses mencari/menemukan. (4) Model pembelajaran inkuiri rupanya tidak hanya dapat diterapkan sebagai model pembelajaran secara fisik disekolah. Model pembelajaran ini juga dapat digunakan sebagai pembimbingan rohani bagi siswa untuk mencari kehendak Allah dalam hidupnya. Kata kunci: model pembelajaran, inkuiri, pendidikan agama kristen, studi teologis kejadian 12-15