Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN DAUN TEH HIJAU DAN DAUN PARE TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL Erlyn, Putri; Fitriani, Nyayu; Kamarudin, Salma; Safira, Bella Juni; Sujirata, Aprilia Sartika
Syifa'Medika Vol 11, No 1 (2020): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v11i1.2217

Abstract

Teh Hijau dan Pare adalah beberapa jenis tanaman yang sering digunakan untuk pengobatan di masyarakat. Senyawa fitokimia di dalam tanaman  tersebut telah banyak diketahui mempunyai efek menurunkan kolesterol seperti tannin, flavonoid, dan saponin. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbandingkan esktrak daun teh hijau dan ekstrak daun pare terhadap penurunan kadar kolesterol total dengan menggunakan pretest-posttest control group design. Hewan uji dikelompokkan menggunakan simple random sampling dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (aquadest), 2 kelompok ekstrak daun teh hijau dan 2 kelompok ekstrak daun pare. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok yang diberi ekstrak daun teh hijau maupun ekstrak daun pare mengalami penurunan bermakna. Ekstrak daun teh hijau dosis 100 mg/kgBB dapat menurunkan kolesterol lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya, namun secara statistik setiap kelompok ekstrak memiliki pengaruh yang sama dalam menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini dapat membuktikan bahwa tidak ada perbedaan antara ekstrak daun teh hijau maupun ekstrak daun pare dalam menurunkan kadar kolesterol.
TINJAUAN PUSTAKA: MIASTENIA GRAVIS Kamarudin, Salma; Chairani, Liza
Syifa'Medika Vol 10, No 1 (2019): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v10i1.1871

Abstract

Miastenia gravis adalah penyakit autoimun yang timbul akibat produksi autoantibodi patogenik yang berikatan dengan neuromuscular junction. Prevalensi MG sekitar 5,3 kasus dari 1.000.000 orang per tahun. Angka kematian MG berkisar antara 0,06-0,89 per 1.000.000 orang per tahun. MG memiliki karakter klinis yang fluktuatif berupa kelelahan pada otot. Keluhan kelemahan meningkat sepanjang hari, diperburuk dengan aktivitas dan mengalami perbaikan dengan istirahat. Gejala klinis yang muncul adalah ptosis, diplopia, disartria, disfagia, serta kelemahan otot pernapasan dan kelemahan otot anggota gerak. Kelemahan alat anggota gerak dan batang tubuh biasanya lebih banyak terdistribusi di proksimal dibandingkan di bagian distal. MG diterapi dengan antikolinesterase, terapi imunomodulasi, dan timektomi. Pasien dapat menikmati hidup normal dan produktif ketika penyakit ini diobati dengan adekuat.